midnight rain (wonki)

454 30 3
                                    

Tubuh tinggi dengan fitur wajah yang tajam membuat seorang lelaki yang sudah menginjak umur 20 tahun tampak disegani, terlebih dengan lelaki tersebut yang dikenal sebagai anak dari seorang pria paruh baya yang merupakan seorang mafia yang cukup terkenal dikalangan sekitar.

Menginjak usianya yang sudah 20 tahun, lelaki dengan nama Ricky tersebut sudah tampak jauh menawan dari sebelumnya.
Mata tajam yang menjadi ciri khas lelaki tersebut mampu memikat banyak wanita, tinggi nya pun menjadi kesukaan banyak perempuan semasa di sekolah nya saat itu.

Kini ricky sudah memilih untuk tak melanjutkan pendidikannya karena ayat sang ayah yang mengatakan;
"Diluar sana banyak yang mengincar, entah perhantara apapun itu, jadi jangan sekalipun menempuh langkah jauh dari kawasan ini"

Ricky anak muda yang patuh dengan ucapan sang ayah, ia bahkan memerintahkan para suruhan sang ayah untuk berjaga-jaga dari kejauhan apabila ia tengah bersinggah keluar menikmati angin berlalu.

Selama ini tak ada konflik berat yang menimpa dirinya maupun keluarganya, selain dimasa itu. Kali ini ricky lebih berhati-hati, tak semua orang yang ia temui memiliki hati bersih.

Hidupnya yang monoton mengundang kesepian bagi dirinya sendiri, pikiran yang mengatakan untuk bebas mengambil langkah diluar sana terus menghantui dirinya.
Ia harap ia bisa mempunyai teman untuk berbagi cerita dengannya.

Ricky tengah terdiam berdiri menikmati sejuknya udara pagi hari, fokusnya teralihkan ketika ia melihat sang ayah. Berniat untuk menghampirinya namun terhentikan ketika ia mendapati seseorang yang tak dikenali tengah berbincang dengan ayahnya.

"Siapa manusia disana?" Tanya ricky pada salah satu suruhan ayahnya.

"Ku dengar beliau akan menjadi bodyguard pribadi tuan ricky"

Sejenak ricky melirik kearah lelaki yang berdiri disana, dari samping lelaki tersebut tampak gagah namun ketika ia melihat keseluruhan wajahnya, ricky langsung menunduk; "Apa ayah yakin lelaki dengan wajah polos seperti itu bisa menjaga ku?"

"Wajahnya saja tampak seperti anak kecil" Ucap ricky yang kemudian membalikkan badannya, berjalan menuju pintu utama.

Kegiatan nya harus terhentikan karena ia yakin setelah ini pasti akan ada makan bersama dengan pendatang baru yang ia labeli 'Anak kecil' tersebut.

Langkah kaki nya membawa tubuhnya menuju ruang makan yang cukup luas, dan benar saja semua hidangan tertata rapih sudah. Ini akan menjadi hari yang panjang untuk tuan ricky.

"Oh, sudah lama menunggu kah nak?" Ucap sang ayah ketika memasuki ruangan tersebut.

"Pagi ayah" Sapa ricky sembari menundukkan kepalanya.

"Pagi nak, kita sarapan bersama seprrti biasa. Pastikan seluruh pintu terkunci"

"Namanya Juan, dia yang akan menjadi bodyguard pribadi kamu nak"

Ucapan sang ayah yang melintasi pikirannya, saat ini dirinya tengah berada di kamarnya. Tak sendiri lagi ia berada di ruangan tersebut, kini ia ditemani dengan lelaki yang bernama juan.

"Saya gak butuh di jaga"

Lelaki yang berdiri diam disana begitu tegap, dan hanya menunjukkan senyuman manisnya tanpa membalas tuan nya sekalipun.

"Keluar" Perintah ricky.

"Maaf tuan, perintah dari tuan tidak bisa saya penuhi"

Ricky menghela nafasnya kasar, menyisir rambutnya kearah belakang dengan penuh frustasi; "Saya tuan kamu—"

"Sekali lagi maaf tuan, untuk perintah yang tuan berikan tidak bisa saya penuhi"

Ricky bangkit dari duduknya menghampiri dimana lelaki itu berdiri diseberang sana; "Kalau begitu, temani saya ke halaman belakang boleh?"

noending [en-]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang