Nara terbangun ketika mendengar suara Junghwan yg menangis dan terus memanggilnya. Entah sejak kapan Junghwan berada di tempat tidurnya.
"Huuuu.... kakak, Hwan takut..."
Ia pun bangun dari tidurnya."Wan kamu kenapa??" tanyanya.
"Mau peluk!!! Wawan takut!!"
Nara langsung saja memeluk Junghwan dan mengusap kepala cowok itu."udah jangan nangis"
Junghwan hanya diam memeluknya dengan erat lalu tiba-tiba Nara merasakan panas ia kemudian melepaskan pelukan itu lalu menempelkan punggung tangannya pada jidat Junghwan."Hwan kamu panas banget"
Nara segera mengambil kain kompres namun Junghwan menahannya.
"Kakak jangan pergi..." katanya.
"Kakak cuman ngambil kompres"
"Ga boleh!!! Kakak harus tetap disini!!"
"Hwan kakak bentar doang"
"Ga boleh!!!!!" teriak Junghwan.
Akhirnya Nara mengiyakan Junghwan."yaudah, kamu tidur ya? Kakak temenin"
Junghwan mengangguk lalu menutup matanya. Beberapa menit kemudian setelah Junghwan tertidur Nara bergegas ke dapur mengambil kompres.
"Lo belum tidur???"
Nara yg tadi berjalan ke kamar menoleh pada orang tersebut.
"Kebangun kak"
Jaehyuk mengangguk paham."ngapain bawa itu?? Lo sakit??" tanyanya.
"Nggak kak ini buat Junghwan, badannya panas banget," jawab Nara. "Aku ke kamar dulu" sambungnya dan meninggalkan Jaehyuk yg disana.
Sehabis mengkompres Junghwan Nara menaiki tempat tidur itu dan duduk di samping Junghwan yg tertidur.
Baru saja Nara akan berbaring dua human baru saja datang. Secara bergantian mereka pegang jidat adik bungsunya.
"Lo tidur di kamar Junghwan aja Nar, tukeran dulu" ucap Jihoon
Nara terdiam sejenak sambil sesekali melirik Junghwan."aku temenin Junghwan kak, takut nanti dia bangun"
"Gausah, lo tidur aja sana" Jaehyuk menarik Nara keluar dari kamar tersebut.
"Kak--"
"Cewek ga boleh tidur bareng cowok" ucap Jaehyuk yg membuat Nara menurutinya.
Selama mengurus Junghwan Nara memang tak pernah tidur bersamanya meskipun Junghwan terus memintanya.
Paginya Nara bangun dikejutkan dengan Junghwan sedang tidur sambil memeluki dirinya.
Dengan perlahan Nara jauhkan tangan itu darinya sampai akhirnya terlepas.
Ia melangkah masuk ke kamar mandi untuk mencuci muka. Tak lama kemudia ia keluar dan mengahmpiri Junghwan yg sedang tiduran di lantai.
"Hwan ngapain di lantai??" tanya Nara.
"Enak kak dingin"
Nara menggelangkan kepalanya melihat Junghwan."naik kasur gih"
Junghwan pun bangun dan menaiki kasur. Nara bingung sebetulnya Junghwan itu sakit atau tidak? kenapa keliatan seperti baik-baik saja? Ia menempelkan tangannya pada jidat Junghwan.
"Masih panas"
"Kakak, Wawan laper pingin makan"
Nara tersenyum."tunggu disini, kakak buatin dulu"
Nara ke dapur dan setelahnya ia kambali dengan membawa semangkok bubur juga segelas air putih.
"Hwan makan dulu yuk"
"Bangunin!" pinta Junghwan dengan nada yg manja.
Nara membantu Junghwan bangun dari tidurannya. Setelah itu ia menyuapi Junghwan.
"Kakak kenapa ga ikut makan?" tanya Junghwan yg terus memandangi Nara.
"Ini kan buat kamu Wan"
"Gapapa tau! Wawan kan pingin makan bareng kakak"
Nara membuang napasnya."sebenarnya kamu ini sakit apa gak?? Kenapa bawel banget"
Junghwan tersenyum sambil menikmati bubur yg ada di mulutnya.
"Mau lagi??" tanya Nara ketika bubur yg di mangkok tadi sudah habis.
Junghwan menggeleng."Wawan udah kenyang kak"
"Yaudah minum dulu nih" Nara memberikan airnya pada Junghwan.
Junghwan meminumnya setelah itu ia berikan lagi pada Nara."Wawan mau susu kak"
"Iya nanti kakak buatin"
Nara pun ke dapur lagi untuk membuatkan susu. Setelah itu ia berikan pada Junghwan.
"Hwan ini susunya"
"Asiikk" Junghwan pun meminum susunya.
"Kakak, Hwan mau susu yg dingin"
Nara menggeleng."ga boleh ini masih pagi"
Junghwan memajukan bibirnya."tapi mau yg dingin" pintanya dengan wajah yg memelas.
"Ga boleh Junghwan, kamu kan juga lagi sakit"
Junghwan diam lalu dia pun berbalik badan membelakangi Nara dan meminum susunya.
Makasih ya yg udah vote ceritaku😊
Sekian terima keteknya paji.Lucunya😀