"Kak, ayok ikut Wawan!" Nara noleh ke Junghwan. "Kemana?" tanyanya.
"Ikut aja!"
Junghwan langsung narik tangan Nara sampai di kamar. Ternyata Junghwan mengajaknya bermain mobil-mobilan.
Bukannya membantu Nara malah diam melihat Junghwan yg berusaha membuka kotak mobilannya. Karena sudah gak sabar Junghwan merobek kotak itu dengan tenaga dalamnya.
Nara sampai terkejut saat mobil-mobilan itu terlempar kearahnya, Junghwan juga melihatnya.
"Pelan-pelan Junghwan."
Junghwan memajukan bibirnya."susah bukanya kak, Wawan kesel."
"Yaudah beresin dulu yuk."
Junghwan membantu Nara membereskan semuanya lalu setelahnya dia langsung bermain dengan mobil remotenya.
"Kakak, ini gimana caranya." keluh Junghwan karena tak tahu cara memainkannya.
Nara menghampiri cowok itu lalu mengambil remotnya."coba sini."
Aslinya Nara juga gak tahu tapi dia sempat melihat bukunya tadi, Nara kemudian mengajari Junghwan sampai akhirnya dia bisa memainkan mobil-mobilan itu.
"Kakak sini deh." Junghwan narik paksa Nara.
Yg di tarik malah nurut aja, tiba-tiba Junghwan menjalankan mobil remotenya kearah Nara.
Nara yg tadi cuman fokus natap Junghwan dengan bingung langsung kaget saat merasa ada sesuatu di kakinya.
Dia kemudian manjauh tapi Junghwan tetap menjalankan mobilannya mengikuti Nara.
"Junghwan!!" kesal Nara.
Nara terus menghindar dan menyuruhnya untuk berhenti tapi Junghwan gak peduli dia malah tertawa kencang seperti anak kecil.
"Udah Junghwan!!!"
"Kakak lucu." Junghwan yg masih dengan tawanya.
Sampai akhirnya Nara naik keatas kasur dan saat itu juga Junghwan berhanti memainkan mobil-mobilannya.
"Kakak." panggil Junghwan.
"Hmm"
Junghwan menunduk sambil mengucek-ucek matanya."gatel," Nara membuang napas lalu menghampiri Junghwan. "Jangan di gituin nanti matanya perih."
"Kakak, Wawan pingin potong rambut."
Sejenak Nara terdiam, ini kenapa Junghwan tiba-tiba minta potong rambut? Dalam hati Nara.
"Wawan gak suka, rambutnya ganggu." Junghwan memegangi poninya.
"Mmm, coba sini kakak lihat." Nara membalikkan badan Junghwan untuk membelakanginya dan merapikan rambut cowok itu.
Tiba-tiba dia mengikat rambut Junghwan dengan ikat rambut miliknya.
"Biarin kayak gini aja ya Hwan? Sayang banget kalau di potong." ujar Nara.
Junghwan menggeleng cepat dan melepaskan kuncirannya."gamau!! Mau potong!!"
"Tapi rambut kamu bagus Junghwan," ucap Nara memastikan Junghwan. "Pokonya mau di potong!!!"
Nara lalu mengajak Junghwan untuk ke tempat potong rambut tapi Junghwan malah nolak dan minta Nara saja yg memotongkan rambutnya.
"Kakak gak bisa Junghwan."
"Bisa!!"
Karena Junghwan terus memaksanya Nara pun mengiyakan, dia memang gak bisa tapi di coba-coba aja sekalian belajar.
Beberepa saat setelah memotongkan rambut Junghwan, Nara kembali merapikan rambut itu.
"Udah Hwan, coba liat sini"
Junghwan berbalik menghadap Nara sementara Nara terus memandanginya.
"Kenapa kakak liatin Wawan kayak gitu?? Wawan ganteng ya?" tanyanya tiba-tiba.
Nara sedikit terkejut mendengarnya."iya ganteng banget"
"Nanti kalau abang Ji sama abang Jae pulang Wawan mau pamer"
Nara tersenyum kemudian mengusap kepala Junghwan.