Setelah hari dimana Junghwan sakit sekarang malah bergantian Nara yg sakit. Sejak tadi ia terus melamun entah apa yg ada dalam pikirannya.
"Kakak ga banyak ngomong ya, dari tadi diem terus" Junghwan menatap Nara yg berbaring di kasur.
"Kan lagi sakit Junghwan gimana sih"
Junghwan tampak berpikir."tapi kemaren Wawan sakit banyak ngomong"
"Itu kan kamu, bawel"
Junghwan hanya cengengesan."kak, Wawan pingin peluk kakak boleh yaaa"
Junghwan pun berbaring di samping Nara dan memeluknya. Tak lama dari itu Haruto dan Jeongwoo datang.
"Lo kenapa bisa sakit sih?? Kan udah gue bilangin jangan makan-makanan yg ga sehat!"
Nara menoleh pada Jeongwoo."Jeongwoo gue lagi sakit malah di gituin"
"Tau lo!!" kata Haruto.
"Lo diem," Jeongwoo menatap Haruto dan kembali menatap Nara. "Gue kan khawatir sama lo Ra"
Nara terdiam sejenak."Hwan, abang Jewu galakin kakak"
Junghwan langsung bangun dari tidurannya dan berkacak pinggang sambil menatap keduanya."abang jangan gitu!! Kasian kakak Ana lagi sakit!!"
"Tau tuh Wan"
"Abang Ruto sama aja!"
Jeongwoo dan Haruto langsung diam.
"Makanan datang"
Mereka menoleh kearah pintu yg dimana ada Hyunsuk dan lainnya. Nara terkejut apa-apaan mainnya keroyokan.
"Dek, makan dulu nih abang bawain bubur"
Dengan perlahan Nara bangun dan menerima bubur yg di tangan Hyunsuk. Sebelum makan Nara minum terlebih dulu namun ia tak menemukan air disana.
"Cari apa??" tanya Jihoon.
"Mau minum kak"
"Doy, lo ambilin minum sana" suruh Junkyu.
"Siap! Tunggu pangeran ya tuan putri" kata Doyoung sebelum pergi dari sana.
Beberapa menit kemudian Doyoung kembali membawakan air minum Nara langsung meminumnya karena sedang dugeun-dugeun sejak tadi Jaehyuk menatapnya. Entah tatapan apa yg pasti Nara jadi makin suka pada Jaehyuk.
"Kenapa diem??" tanya Asahi.
"Mau gue suapi??"
Nara melirik Asahi dan Haruto lalu menggeleng."gapapa kak, gausah Haruto"
"Kalo gitu cepat makan!!"
Nara terlonjak kaget mendengar suara Jaehyuk barusan."aku mau tanya dulu, kenapa semuanya jadi kayak gini ke aku??" Nara menatap semuanya.
Hyunsuk membuang napas."semuanya sayang kamu lah" ucapnya
Nara mengernyitkan dahinya."tapi kan aku sama temen abang yg lain baru aja kenal"
"Siapa bilang?? Kita udah kenal lo dari lama, cuman gak nunjukin muka aja" Yoshi sambil menyilangkan tangannya.
Asahi mengangguk."udah gue anggap adek gue sendiri kok"
"Lagian kayaknya lo sama Junghwan doang yg paling kecil, karena itu gue juga sayang deh sama lo" Jihoon yg mengacak rambut Nara.
"Rambut aku jadi berantakan!!" Nara menjauhkan tangan Jihoon darinya.
"Emang udah berantakan dari tadi" ujar Junkyu yg membuat semuanya tertawa.
"Tapi Junghwan sakit kemaren ga kayak gini, kalian ga adil kasian Junghwan"
"Dia kan nurutnya cuman sama lo doang" kata Haruto.
Nara mengangguk lalu memakan buburnya sambil sesekali melirik Junghwan yg terus menatapnya."Hwan mau??"
Junghwan menggeleng."kakak makannya berantakan, Wawan gasuka"
Nara langsung berhenti makan."yaudah maaf"
Tiba-tiba Junghwan mengambil bubur yg di tangan Nara."Wawan mau suapi kakak"
"Gausah"
"Ih gapapa!! Buka mulutnya!" paksa Junghwan.
Nara pun membuka mulutnya dan menerima suapan dari Junghwan. Yg lain hanya diam melihat mereka berdua.
"Kayak lagi ngeliatin bocil pacaran" kata Jeongwoo.
Haruto mengangguk."cocok sih"
"Bayi ngasih makan bayi" Yoshi sambil tersenyum.
Doyoung memegangi dadanya sambil berucap."sakit hati pangeran liatnya"
Junkyu menatap Doyoung dengan muka julidnya."lo napa sih? Pangeran-pangeran mulu dari tadi"
"Biarin! Suka-suka pangeran" sahut Doyoung.
"Sabar" Asahi mengusap-usap punggung Doyoung.
"Gemes banget pengen gue karungin terus masukin ke got"
"Heh!!" Hyunsuk memukul lengan Jihoon.
"Ngomongin orang pantatnya nyala" setelah mengucpakan itu Jaehyuk keluar dari kamar tersebut.
Mereka pun mengikuti Jaehyuk sambil sesekali melihat pantatnya masing-masing. Sementara Nara yg disana tertawa mendengar ucapan Jaehyuk.
Ceritanya masuk gasih di kalian??? Maaf banget klo makin gaje
Yg vote ceritaku makasih ya😊 seneng deh