Karena ada kelas tambahan Junghwan harus pulang di sore hari. Setelah menaruh tasnya di meja belajar Junghwan berjalan ke kamar Nara ingin mengeceknya.
"Kak!!"
Junghwan berlari mendekati Nara yg tadinya hampir jatuh, untung saja Junghwan cepat melihatnya jadi dia bisa langsung menangkap tubuh Nara.
Junghwan mendudukkan Nara di atas tempat tidur dan sedikit menyelimuti kakinya.
"Kakak tadi mau ngapain?"
"Habis dari kamar mandi mau nonton tv di luar, tapi tiba-tiba kepala kakak pusing." jawab Nara.
Mendengar itu Junghwan mendesah pelan. "Yaampun kak! Kalau mau nonton tv kan bisa disini! Gak perlu keluar kamar." Junghwan mengambil remot dan segera menyalakan tvnya.
"Oh iya, kakak lupa."
"Semuanya aja lupa!!" Junghwan duduk di sebelah Nara.
Nara tersenyum sambil mengusap bahu Junghwan. Saat menonton pororo Nara melirik Junghwan yg di sebelahnya.
"Kamu beneran adek aku bukan sih?" tanya Nara tiba-tiba.
"Kenapa kakak nanya begitu?"
Nara menggaruk lehernya yg tak gatal."siapa tau kamu cuman ngaku-ngaku doang."
"Kakak beneran gak ingat apa-apa?" Nara hanya diam karena bingung ingin merespon apa. "Sebenrnya aku bukan siapa-siapa kakak tapi kak Nana itu udah baik banget ngerawat aku sampai sekarang."
"...."
Junghwan mulai menceritakan semuanya dari orang tuanya yg sibuk dengan kehidupan baru mereka masing-masing sampai Nara lah yg datang untuk menjenguk Junghwan saat sakit. Lalu kemudian orang tua Junghwan meminta Nara untuk terus merawat anaknya dan ia akan di bayar. Nara sudah menolak tapi orang tua Junghwan terus memaksa pada akhirnya Nara hanya bisa menuruti.
"Terus dari mana kita kenal?" tanya Nara.
"Aishh... kita kan tetanggaan kak makanya bisa kenal, dulu kakak tuh cuek banget sama aku tapi sekarang..."
"Apa??" Nara menatap Junghwan dengan kedua alisnya yg terangkat.
"Lupain, waktu itu kak Nana bilang kalau kakak udah anggap aku kayak adek sendiri."
"Pasti dong, sini kakak peluk." Nara merantangkan tangannya.
Junghwan tersenyum lalu memeluk Nara dengan erat begitu juga sebaliknya.
"Kamu kuat, jangan nangis ya Hwan," kata Nara sambil mengusap-usap punggung Junghwan. "Aku gak nangis, kakak kali yg nangis."
"Nggak."
Junghwan melepaskan pelukannya lalu melihat Nara sambil tersenyum jahil."kakak nangis"
"Nggak Junghwan!!"
"Iya deh nggak tapi ingat gak? kakak tuh sering banget nangis tiap malam."
Nara baru ingat kalau Hyunsuk adalah kakak satu-satunya yg sudah tiada dan disaat itu juga kedua orang tuanya malah pergi meninggalkan mereka, setiap malam Nara selalu menangisi kakak laki-lakinya.
"Aku mau ke rumah, kakak mau ikut?" Junghwan.
"Iya, kamu duluan aja sana."
Junghwan bangun dari duduknya lalu meninggalkan Nara. Beberapa menit Nara keluar dari rumahnya saat menuju rumah Junghwan Nara melihat seseorang yg juga melihat kearahnya.
Nara sempat menghantikan langkahnya tapi setelah itu ia langsung cepat-cepat menjauh dari sana. Sampai di rumah Junghwan dia langsung menutup pintunya.
"Yaampun kak, ngagetin aku aja."
Nara hanya cengengesan sambil melihat seisi rumah itu dan berjalan mendekati Junghwan.
"Rumahnya berantakan banget, gak kamu beresin?" tanya Nara.
"Males kak, hehe" jawab Junghwan.
"Gak boleh males tau! Yaudah biar kakak bantu beresin, kamu ganti baju dulu sana."
Junghwan mengangguk dan segera mengganti pakaiannya, dia juga ikut membantu Nara membereskan semuanya.
Malam harinya Nara memilih untuk tidur di rumah Junghwan saja lagi pula kasihan rumahnya kalau tak di tinggali. Sekarang mereka di ruang makan menikmati makanannya masing-masing.
"Mau tambah lagi?" tanya Nara melihat piring Junghwan yg hampir habis.
"Iya kak!!" Junghwan mengarahkannya piringnya pada Nara.
"Kamu lahap banget makannya, laper ya?"
Junghwan menggeleng."aku kan emang gini, kalau makan selalu banyak."
"Baguslah, biar cepat besar."
Junghwan mengunyah nasinya sambil berucap."aku udah besar, kakaknya aja yg masih kecil."
"Yaampun Junghwan, habisin dulu nasinya baru ngomong."
Usai makan Junghwan pergi ke kamarnya untuk belajar karena Nara yg menyuruhnya. Sehabis membereskan dapur Nara juga langsung pergi ke kamarnya.
"Junghwan udah belajarnya?" tanya Nara yg melihat Junghwan berbaring di atas tempat tidurnya.
"Udah."
"Cepat banget, terus ngapain disini?"
"Mau tidur bareng."
"Gak gak!! Tidur di kamar kamu sendiri aja sana." suruh Nara.
Junghwan sama sekali tak bergerak untuk bangun."kak kok gitu sih, ini kan rumah aku juga."
"Okay, kalau gitu kakak pulang aja." saat Nara ingin pergi dari sana Junghwan langsung bangun. "Jangan! Iya aku tidur di kamar ku kok."
"Yasudah cepat sana!"
"Bentar lagi deh kak." Junghwan kembali berbaring.
Nara menghela napasnya lelah."Wan jangan bikin kakak kesal."
"Emang aku ngapain? Cuman tiduran bentar doang, lagian kalau kakak mau tidur ya tidur aja, aku gak bakal ganggu kakak."
Nara pasrah kemudian ikut berbaring."Wan, kakak udah ingat."
"Bagus dong kak, aku senang."
"Iya, sudah sana! Katanya bentaran doang."
Sudah pasti Junghwan tahu kalau Nara ini mengusirnya."masih belum."
"Ishhh terserah lah!!"
Nara mulai memejamkan matanya. Tentu aja ia belum tidur karena Nara ingin memastikan kalau Junghwan benar-benar akan pergi dari sini.
"Selamat malam kakak cantikku."
Setelah mengucapkan kata itu lagi-lagi Junghwan mencium pipi Nara kemudian berjalan keluar.