Baru juga sampai di kampus Nara sudah di tarik seseorang tentunya ia tahu siapa orang tersebut. Nara juga sebal karena orang itu menarik tangannya secara tiba-tiba.
"Pak ngapain sih narik-narik saya?" tanyanya bingung.
Junkyu menatap Nara dengan tangan yg di silangkan. "Pasti kamu yang nyebarin kan!"
Nara mengernyit. "Nyebarin apa ya? Saya gak ngapa-ngapain kok."
Junkyu berdecak sebal. "Ck, gak usah bohong!! Siapa lagi kalau bukan kamu yg nyebarin kan cuman kamu kemaren yg liat saya!!"
Seketika Nara menganga tak percaya. "Jadi... mereka tau kalau bapak itu ga--"
"Heh mulutnya!!"
Nara langsung menutup mulutnya. "Maaf pak."
"Karena kamu yang nyebarin kamu harus tanggung jawab."
"Lho tapi bukan saya yang nyebarin kok, lagian kenapa bapak gak berhenti aja dari itu?"
"Gak gampang ya!! Saya juga masih sayang sama Haruto."
"Huekk." Junkyu langsung menatapnya tajam. "Maaf pak belum makan tadi." Nara.
"Gak nanya."
"Yasudah saya ke kelas dulu."
Junkyu langsung menahannya. "Bentar dulu!! Kamu harus tanggung jawab bantuin saya!!"
Nara menarik tangannya kembali. "Gak mau!! Orang bukan saya yang nyebarin."
"Masih aja gak mau ngaku, kalau bukan kamu emang siapa lagi hah?!!"
Nara menghela napasnya lelah. "Yang pasti makhluk tuhan juga."
"Itu kamu kan!!"
"Bukan."
Sebelum Junkyu kembali bersuara Nara lebih dulu. "Keliatan..."
"Apa? Mau ngatain saya apa kamu?"
Nara menggeleng pelan. "Gak ada, cuman bercanda kok pak."
Karena sama sekali tak di hiraukan Nara pun pergi menuju kelasnya. Sampainya di kelas rupanya Ersa sudah disana.
"Ra, lo tau gak katanya pak Junkyu tuh gay." ujar Ersa.
Nara yang mendengar itu sempat diam menatap Ersa. "I-iya?"
Ersa mengangguk. "Gue penasaran deh pacarnya kayak gimana terus siapa yang jadi itunya."
Nara kembali terdiam.
"Iyakan Ra."
Nara hanya membalas dengan anggukan dan senyum sekilas. Tak lama kemudian pelajaran pun di mulai.
"Liat Ra, muka-muka itu banget gak sih." bisik Ersa.
"Huss udah." tegur Nara yang langsung di turuti Ersa.
Tanpa mereka sadari ternyata Junkyu diam-diam melihat kearah mereka berdua. Beberapa saat Nara izin untuk ke toilet.
Tapi saat ingin kembali ke kelas tangannya di tarik seseorang, Nara yang memang terkejut melirik orang tadi.
"Lagi ngomongin saya tadi?"
"Pak ngapain disini?" Nara menatap Junkyu dengan serius. "Jangan-jangan bapak ngintip saya ya?? Ih dasar mesum!!!"
"Kurang ajar! Mana ada saya ngintipin kamu."
"Terus kenapa disini??"
"Ya saya... heh kamu Sengaja ngalihin pembicaraan saya tadi??!" Junkyu.