Nara membuang napasnya dengan panjang setelah melihat Junghwan yang tertidur pulas di ranjangnya.
Karena hari sudah malam Nara pun melangkah keluar berniat untuk pulang.
"Mau kemana?"
Belum sempat membuka pintu Nara terkejut lalu menoleh."saya mau pulang kak, udah malem" jawabnya
"Jangan pulang, tidur disini aja"
"Kok gitu?"
Jihoon pun menghampiri Nara."kalo Junghwan bangun terus nyariin lo gimana?"
Nara berpikir sejenak."tapi saya gak bawa baju ganti kak, saya juga harus mandi"
"Kalo itu... ayok ikut gw"
Jihoon berjalan lebih dulu Nara pun mengikutinya di belakang. Sampai di kamar Jihoon segera mencari pakaian untuk Nara.
Jihoon mengambil beberapa pakaian perempuan disana."gw gak tau ini muat di lo apa gak, tapi pake dulu aja deh" katanya lalu memberikan pakaian itu pada Nara.
Nara mengambil pakaian tersebut sambil mengangguk pelan.
"Oh ya, lo tidur di kamar yg satunya aja kalo gamau bareng Junghwan" ujar Jihoon.
"Baik kak"
Lagi pula siapa juga yg mau tidur bersama Junghwan, Nara berjalan menuju kamar yg di maksud oleh Jihoon tadi.
Selesai mandi Nara langsung merebahkan diri di kasurnya sambil memainkan handphone. Nara rasa mengurus Junghwan sangat melelahkan apalagi bocahnya sangat manja untung saja Junghwan penurut.
Sangking asiknya bermain dengan handphone Nara sampai lupa mengisi pertunya yg tiba-tiba bersuara. Nara pun melangkah keluar berniat untuk mencari makan.
"Mau kemana lagi?"
Lagi-lagi Nara terkejut melihat Jihoon yg sudah berada di belakangnya entah sejak kapan.
"Mau cari makan kak"
Pandangan Jihoon beralih ke jam dinding lalu kembali pada Nara."Ini udah malem" ucapnya.
Nara mengerutkan kedua alisnya."ya terus kenapa? Saya kan laper kak"
"Makan disini aja, gue udah masak tadi"
Nara sudah berada di meja makan dengan masakan buatan Jihoon di depannya. Nara terus menilik makanan yg di depannya."Ini kakak udah coba?"
Jihoon menggeleng."belum sih"
"Saya gak yakin sama masakannya" ucapan Nara membuat Jihoon sedikit tidak percaya diri.
"Maksud lo masakan gue gak enak?? Kalo gasuka gausah dimakan" Jihoon memberikan tatapan tajamnya.
"Bukan gitu kak... yasudah saya makan"
Dengan cepat Nara memakannya.
"Gimana?" tanya Jihoon.
Nara terdiam sejenak."asin kak" jujurnya.
Tatapan Jihoon langsung berubah, tidak bisakah jika Nara berbohong saja dari pada harus jujur seperti itu.
"Tapi gapapa saya akan tetap makan ini demi perut saya" sambungnya.
"Gausah di makan deh"
Jihoon merebut makanannya namun di ambil kembali oleh Nara."Gapapa kak, sebenarnya enak kok cuma asin aja"
Karena Jihoon juga lapar ia pun ikut makan, namun beberapa detik kemudian ia melepeh makanannya.
Nara yg terkejut pun bertanya."kenapa kak?"