Bonus Chapter

746 56 11
                                    

Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun, sekarang Junghwan sudah sukses dan terkenal, dia juga mempunyai perusahaan besar di kota ini.

Hari ini dia benar-benar merasa lelah, sampai di rumah Junghwan langsung merebahkan dirinya di sofa tapi matanya melirik sana-sini mencari seseorang.

"Junghwan?"

Junghwan noleh dan mendapati seorang wanita yang berjalan mendekat kearahnya, Junghwan hanya senyum sekilas.

"Kamu kapan nyampe nya?"

"Barusan." balas Junghwan

Nara tesenyum lalu mengelus rambut Junghwan lembut, pemuda itu menggeser tubuhnya agar lebih berdeketan kemudian mencium bibirnya tapi Nara langsung ngedorongnya pelan.

"Junghwan ih!!"

"Kenapa?" tanya Junghwan sambil nunjukin wajah tengilnya.

"Kebiasaan banget kalau nyium langsung nyosor gitu aja!"

Melihat Nara yang manyunin bibirnya membuat Junghwan gemas ingin menciumnya lagi, apalagi melihat wajah Nara yang lebih kecil dari telapak tangannya, rasanya Junghwan ingin sekali meremes muka itu.

"Biarin, lagian siapa suruh bibir kamu menggoda banget."

Nara kembali menoleh pada Junghwan. "Gimana tadi kerjanya?"

Junghwan hanya mengangguk pelan. "Lancar kok, kenapa?"

"Aku cuman tanya doang, kamu pasti belum makan kan? Mandi dulu sana nanti aku siapin makanannya."

"Ada syaratnya tapi." kata Junghwan sambil tersenyum.

"Ngapain pakai syarat segala? Mandi ya mandi aja sana!"

Junghwan langsung memeluknya erat dan mencium-ciumi wajah Nara, wanita itu terlihat ingin menghindar tapi Junghwan mengeratkan pelukannya agar Nara tidak bisa lari.

"Junghwan udah!! Kamu bau, mandi dulu sana."

Junghwan menghentikan perlakuannya dan melepas pelukannya juga, dia melihat Nara terdiam menatapnya dengan tatapan yang Junghwan tidak mengerti apa maksudnya.

Masa iya Nara kesal hanya karena gara-gara Junghwan menciumnya dengan badan Junghwan yang bau ini? Padahal Junghwan rasa badannya tidak bau malahan masih wangi, wangi bayi pula.

Setelah itu Junghwan ke kamar mandi untuk bersih-bersih badan, dia juga melihat Nara yang ke dapur menyiapkan makannya.

Beberapa menit kemudian Junghwan sudah duduk di ruang makan sambil melihat Nara yang menyendokan nasi untuknya.

"Segini cukup?"

Junghwan mengangguk, Nara mengambilkan lauk dan lainnya kemudian memberikannya pada Junghwan, lelaki itu makan dengan lahap, Nara hanya diam memperhatikannya

"Kamu laper juga? Sini biar aku suapin."

"E-eh nggak kok kamu makan aja, aku udah kenyang."

Junghwan senyum kearah Nara. "Dulu kamu yang ngerawat aku, sekarang aku yang harus ngerawat kamu."

"Junghwan apasih, udah makan aja yang bener nanti keselek."

Adek | So Junghwan TREASURE [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang