Pagi ini Nara masih berada diatas kasur dengan menonton MV Treasure, sedari tadi Junghwan memaksanya untuk ikut lari pagi bersama kedua abangnya.
Nara terus menolak karena malas, lagi pun Jihoon dan Jaehyuk bersama sohib-sohib mereka
"Ayok kak! Wawan mau ikut abang!" rengek Junghwan.
"Kamu aja Hwan, kakak mau disini"
Junghwan pun menyilangkan tangannya dengan raut wajah yg cemberut."ih kakak!!! Wawan mau sama kakak juga!!"
Nara menggeleng."kakak lagi males keluar"
"Kalo kakak gamau nanti Wawan gendong!!"
Nara pun menatap Junghwan."mana bisa kamu gendong kakak." katanya.
"Bisa tau!!!"
Nara tak menghiraukan Junghwan dan kembali menatap layar handphone nya, beberapa detik kemudian ia dikagetkan dengan tindakan Junghwan yg tiba-tiba menggendongnya ala bridal style.
"J-Junghwan turunin!!" Nara yg berusaha turun dari gendongan Junghwan.
"Gamau!!"
Junghwan berjalan membawa Nara keluar.
"Wan... turunin kakak ya?" pinta Nara.
"Tapi kakak harus ikut!"
Nara pun akhirnya pasrah."iya kakak ikut"
Junghwan pun menunrunkan Nara dari gendongannya.
Nara terdiam setelah Junghwan menggendongnya tadi bisa-bisanya ia baru ingat bahwa cowok itu seumuran dengannya dan bukan bocah yg berusia 6 tahun bahkan badan Junghwan saja lebih besar dari dirinya sudah pasti Junghwan bisa menggendongnya.
"Dek ngapain diem disitu?"
Nara yg tersadar langsung menoleh. Ternyata mereka masih berada disana tapi tunggu? Nara melihat Hyunsuk dan kedua teman cowoknya yg tak lain Haruto dan Jeongwoo.
"Loh abang, Ruto sama Jewu? Kok kalian ada disini?" tanyanya lalu berjalan menghampiri mereka.
"Nara ya? Kenalin gue Junkyu" Junkyu yg tiba-tiba mengulurkan tangannya.
"Kalo gue Doyoung, adeknya bang Junkyu" Doyoung yg juga ngulurin tangannya.
Nara yg bingung pun akhirnya membalas uluran tangan mereka secara bergantian."hehe... salken kak"
Nara pun melirik Hyunsuk."abang kok bisa disini? Ngapain?"
"Mau jogging bareng lah"
Nara bingung sambil menggaruk-garuk kepalanya."emang abang kenal sama kak Jihoon?"
"Kenal dong, Ruto sama Jewu juga kenal mereka semua"
Nara menatap semuanya, selain Junkyu dan Doyoung, Yoshi dan Asahi juga ada disana, mereka semua adalah teman Jihoon dan Jaehyuk. Nara dibuat bingung dari mana abangnya dan kedua temannya itu bisa kenal dengan mereka semua.
"Kenapa tadi kakaknya di gendong Hwan??"
"Kak Ana nya gak mau nurut sama Wawan bang" Junghwan yg memajukan bibirnya.
Nara melirik kedua cowok yg di samping Junghwan, itu adalah Yoshi dan Asahi.
Itu berarti mereka tadi melihat Nara yg di gendong sama Junghwan?
"Ihh gemes deh!! Kan sekarang kakak udah nurut sama Hwan" Nara mencubit kedua pipi Junghwan.
Yg lain hanya diam menatap Nara dengan bingung.
Sampai di taman kota Junghwan terus memeluk lengan Nara.
"Eh Nar kemaren-kemaren gue ultah lho." ucap Jeongwoo yg di sebelah Nara.
Nara menoleh pada Jeongwoo."terus??"
Jeongwoo pun memutar bola matanya malas."lo gaada niat ngasih gue apa gitu??"
Nara tampak berpikir."Emang lo maunya apa?"
"Hati lo aja-- aduh..," Jeongwoo mengusap-ngusap kepalanya lalu melirik Haruto yg di sampingnya. "Heh lo napa geplak pala gue??" tanyanya.
"Lo bikin gue cemburu!" ucap Haruto.
Nara sedikit bingung namun tiba-tiba ia langsung paham."ih kalian pacaran?? Sejak kapan? Kok ga bilang? Ga boleh belok tau!"
"Yg bilang pacaran siapa?!!! Najys gue pacaran sama dia" Haruto menatap Jeongwoo dengan tatapan jyjyk.
"Lo pikir lo doang??? Gue juga najys pacaran sesama jenis kayak lo! Gue masih Jikjin!" Jeongwoo yg juga memberikan tatapan jyjyknya pada Haruto.
"Kakak, Hwan mau bubur ayam!"
Nara melirik Junghwan sebentar."abang bawa uang gak? Aku pinjem dong" ucap Nara pada Hyunsuk di depannya.
"Lah abang gak bawa uang dek"
Mendengar itu Nara kembali menatap Junghwan yg di sampingnya."Wan, nanti aja ya? Kakak lagi ga bawa uang."
Junghwan menggeleng."mau sekarang!"
"Pake duit gue aja." Junkyu mengeluarkan uangnya.
Doyoung yg mendengar juga ikut bersuara."wah lo mau neraktir kita semua? eh katanya bang Junkyu mau neraktir kita nih" kata Doyoung pada semuanya.
Karena Junkyu malas cari ribut dia pun mengiyakan Doyoung, untung saja dia bawa uang yg cukup.
Segitu dulu maaf kalo ceritanya gaje:)