Nara melihat dirinya yg terbaring di atas tempat tidur. Saat ingin turun dari sana tiba-tiba Junghwan datang menghampirinya.
"Kak Nana? Akhirnya kakak bangun juga." katanya sambil tersenyum.
Kenapa Junghwan bisa disini? Dan kenapa Junghwan memanggilnya begitu?
"Kamu kok cute banget?"
"Aku memang always cute kak."
Nara diam, dia tahu ini bukan Junghwan yg kecil tapi Junghwan yg versi besarnya.
"Harusnya gak perlu panggil aku kakak, aku tau kamu bukan Junghwan yg itu."
"Kak Nana ini ngomong apasih! Aku kan adeknya kakak!!"
Kening Nara seketika berkerut."hah?"
Junghwan tiba-tiba memajukan bibirnya lalu berucap."kak Nana aneh deh, pasti gara-gara kejadian itu kakak jadi sedikit lupa."
"Kejadian apa?"
"Waktu itu kakak di tabrak sama salah satu mobil yg gak bertanggung jawab terus kakak ngalamin koma selama 3 bulan, setiap pulang sekolah aku selalu nunggu kakak bangun, aku juga selalu ngelakuin apa yg biasanya kakak suruh." Junghwan.
"Junghwan kamu--" ucapan Nara terpotong saat Junghwan mencium pipinya, Nara terkejut langsung mendorong Junghwan tapi sama sekali tidak terdorong.
"Kok cium-cium sih!!!"
"Hehe... aku sayang sama kakak, kak Nana jangan pernah tinggalin aku."
"Kamu masih 15 tahun?" tanya Nara lagi memastikan. "Iyalah kak! Kakak beneran lupa sama aku?"
"Mmm... seingat kakak usia kita itu sama, terus kamu itu juga hilang ingatan."
"Mana ada kak!!"
Nara masih bingung apakah ini nyata atau hanya mimpi tapi ia merasakan sakit yg luar biasa saat mencubit tangan juga pipinya dengan kuat. Sekali lagi Nara mencubit dirinya sendiri karena masih tak percaya.
"Kak Nana, udah nanti badan kakak jadi sakitan." Nara langsung berehenti melakukannya kemudian bertanya.
"Kamu tau Haruto sama Jeongwoo?"
Junghwan menggeleng."nggak, mereka siapa?"
"Bukan siapa-siapa, kalau Jihoon kamu tau?" tanya Nara lagi.
Junghwan mengangguk."tau! Kak Jihoon itu orang yg kakak suka kan."
"Bukannya Jaehyuk?"
"Jaehyuk siapa lagi? Aku taunya kak Nana suka sama kak Jihoon doang, kakak sendiri yg bilang."
Sekarang barulah Nara percaya kalau semuanya hanyalah mimpi dan kehidupan aslinya ialah yg saat ini tapi baginya mimpi itu benar-benar terasa sangat nyata bahkan Nara tahu betul gimana kehidupannya di dalam mimpi itu.
"Junghwan, kakak gak ingat."
"Nanti aku ceritain lagi, sekarang kakak harus istirahat dulu."
Nara mengangguk menuruti apa kata Junghwan dan ia bersandar di headboard.
"Aku ambilin obat dulu buat kakak."
Beberapa menit Junghwan kembali dengan membawakan segelas air dan obat. Dia memberikan obatnya yg langsung di terima Nara.
"Kakak harus tetap disini."
"Iya..."
Setelah belajar Junghwan kembali mendatangi Nara yg ada di kamar. Niatnya hanya ingin melihat Nara apakah sudah tidur atau belum karena ini juga sudah malam.
"Kak kenapa belum tidur??" Junghwan menutup pintu kamar dan berjalan mendekati Nara.
"Gak bisa tidur."
"Tutup matanya kak, nanti juga tertidur kok."
"Gak bisa Junghwan, kamu kenapa kesini?" tanya Nara yg dibalas Junghwan dengan gelengannya. "Aku cuman mau lihat kakak udah tidur apa belum, ternyata belum."
Tiba-tiba Junghwan menaiki tempat tidur itu dan ikut berbaring di samping Nara.
"Biar aku temenin kakak yaa."
Baru saja Nara ingin mengucapkan sesuatu Junghwan sudah membawanya kedalam pelukan.
"Tidur kak! Udah malem."
Saat Junghwan mengusap-usap kepalanya dengan lembut Nara hanya diam karena itu membuatnya merasa nyaman sampai akhirnya dia tertidur.
Paginya Junghwan bangun lebih dulu karena sudah terbiasa setiap harinya. Dia duduk di meja makan sambil memakan rotinya.
"Junghwan kamu mau sekolah?"
Junghwan noleh lalu berdiri."kak Nana? Ayok duduk sini kak." ajaknya.
Nara duduk di sampingnya, Junghwan juga langsung membuatkan susu dan juga roti untuk Nara.
"Makan kak," ujar Junghwan sementara Nara hanya mengangguk. "Hari ini kakak jangan ke kampus dulu." sambung Junghwan.
"Iya tapi--"
"Kakak tenang aja, aku udah kasih tau kak Jihoon kalau kakak udah bangun dan gak masuk dulu hari ini."
"Kenapa harus kasih tau dia?"
"Karena kak Jihoon itu kan dosennya kakak disana." jawab Junghwan.
Nara mengangguk paham."kamu kayaknya kenal banget sama kak Jihoon?" Junghwan hanya tersenyum.
"Junghwan kamu bisa ceritain--"
"Aku mau berangkat sekolah dulu ya kak, takut telat," Junghwan berdiri dan mengambil tasnya yg terletak di atas meja itu. "Ingat kak, jangan keluar rumah sebelum aku pulan!"
Setelah mengucapkan itu Junghwan meninggalkan Nara yg masih terduduk disana.
🙂