Sudah dua jam lebih mereka berada di resto tersebut tapi mantan Jaehyuk tak kunjung datang juga.
Nara juga sudah bosan ia hanya melihat sekelilingnya dan kebetulan mereka duduk di pinggir dan disana ada bunga-bunga jadi Nara memutuskan untuk melihat bunga tersebut.
"Kamu suka bunga?" tanya Jaehyuk.
Nara hanya membalas dengan anganggukan kecilnya.
"Disini gak ada jualan bunga sih, nanti kita cari." kata Jaehyuk.
"Emang buat apa pak?" tanya Nara bingung.
"Ya buat kamu lah kan katanya suka bunga."
Nara menggaruk-garuk lehernya yg tak gatal. "Gak perlu pak."
"Saya gak peduli."
Nara pun terdiam tapi hanya sebentar setelah itu ia kembali bersuara.
"Mantan bapak kok belum datang juga? udah dua jam lebih lho kita disini pak." ujar Nara.
Jaehyuk mengangguk-anggukan kepalanya. "Kamu betul juga."
"Apa pulang aja pak? Lagian mantan bapak gak dateng-dateng dari tadi."
"Gak! Jangan pulang dulu karena saya benar-benar mau mastiin ini." ucap Jaehyuk.
"Tapi--"
"Saya tau kamu bosan, pesan lagi aja kalau mau." suruh Jaehyuk.
Nara sedikit sebal. "Uang saya gak cukup pak Jaehyuk!!"
Jaehyu menatapnya. "Semuanya itu saya yg bayar Nara! Pesan lagi sana, saya mau telpon dia dulu."
Tentunya Nara bisa mendengarkan pembicaraan Jaehyuk dengan mantannya itu karena Jaehyuk sengaja membesarkan velomenya agara Nara ikut mendengar juga.
Entah kenapa saat Nara mendengar suara wanita tersebut tidak asing baginya, ia merasa seperti pernah bahkan sering mendengarnya.
Ersa mengajak Junghwan kesebuah danau yg begitu indah menurutnya tapi Junghwan juga setuju kalau danaunya sangat indah sampai-sampai dia ketiduran beberapa saat.
Junghwan menunggu Ersa selesai berbiacara dengan seseorang di telponnya. Karena dia ingin meminta sesuatu pada Ersa.
Saat Ersa kembali Junghwan langsung menyuruhnya untuk duduk di sampingnya seperti awal.
"Kenapa Wan?" tanya Ersa.
"Kakak bisa bantuin aku gak?" tanya Junghwan bersamaan dengan suara notif dari handphone Ersa.
Ersa lantas kembali membuka layar handphonennya dan sama sekali tak mendengarkan ucapan Junghwan.
"Jadi, aku mau kakak--"
"Junghwan." Ersa memotong ucapan Junghwan.
"Ya kak?"
"Kamu bisa bantuin kakak gak?" tanya Ersa.
"Kak Ersa gak dengerin aku ngomong tadi?!" Junghwan dengan wajah yg sedikit kesal.
"Dengerin kok tapi pliss banget ini mah, sekarang kakak bener-bener butuh bantuan kamu! Bisa?"
Junghwan mengangguk pelan. "Apa?"
"Kamu jadi pacar pura-pura kakak." ujar Ersa.
Junghwan yg mendengarnya pun langsung menggeleng. "Gak mau! Ngapain aku harus jadi pacar pura-pura kakak?!"
"Junghwan kakak mohon, cuman buat hari ini kok habis itu nanti kakak bantuin kamu juga biar kak Nara suka sama kamu." ucap Ersa.
"Tapi kenapa harus sama aku?"
"Karena cuman ada kamu sekarang yg bisa bantu kakak! Ayok ikut kakak sekarang." Ersa menarik tangan Junghwan.
Ersa membawa Junghwan kesebuah restoran mata mereka sama-sama mencari seseorang. Saat melihatnya Ersa kembali menarik Junghwan untuk menghampiri.
Jaehyuk masih memerhatikan handphonenya untuk mengecek kalau-kalau ada pesan balasan dari sang mantannya.
Sementara Nara ia melingkupkan wajahnya di kedua tangan yg ia lipat karena saat ini Nara benar-benar bosan.
Tak lama dari itu seseorang pun datang. Benar saja orang tersebut itu adalah Ersa dan Junghwan.
"Datang juga, ayok duduk." ucap Jaehyuk.
Ersa mengode pada Junghwan untuk menyiapkan kursinya. Junghwan yg paham hanya menurutinya.
Jaehyuk memegang bahu Nara. Nara terkejut langsung dan mengangkat wajahnya menatap Jaehyuk.
"Maaf pak! Hampir aja saya ketiduran."
Tentu saja itu membuat Ersa dan Junghwan menatapnya terkejut. Mereka sama sekali tak percaya dengan ini.
"Nara?"
"Ersa..."
"Jadi lo pacarnya Jaehyuk? Sejak kapan lo pacaran sama dia?!" tanya Ersa sangat kepo.
Bukannya menjawab Nara hanya diam sambil sesekali melihat Junghwan yg juga menatapnya saat ini.
"Jawab gue Ra! Sejak kapan lo berdua pacaran? Dan kalian kenal dari mana??" tanya Ersa lagi.
Nara masih tetap diam karena bingung ingin menjawab seperti apa. Jaehyuk yg paham akhirnya membuka suara.
"Kalian ini emang saling kenal kah?" tanya Jaehyuk.
"Nara teman kampus gue Jae!! Sekarang jawab gue! Sejak kapan kalian pacaran dan dari mana kalian kenal??"
"Sebenarnya kita udah lama kenal cuman Nara baru kerja di kantor gue sebagai sekertaris gue terus kita jadian deh." jelas Jaehyuk.
"Gitu doang? Gak percaya gue, coba buktiin kalau emang kalian pacaran!"
Jaehyuk menarik kursi yg di duduki Nara agar berdekatan dengannya kemudian perlahan mencium pipi Nara.
Tentu saja itu membuat Ersa dan Junghwan terkejut apalagi Nara. Ia benar-benar tak percaya dengan apa yg di lakukan Jaehyuk padanya barusan.
"Jadiannya kapan anjir!! Gue yg deket dan sering main sama Nara kok gak tau??"
"Karena gue yg larang buat ngasih tau! Udah gak usah kepo lo," Jaehyuk menatap Ersa dengan sinis. "Itu cowok lo diam aja dari tadi kenapa? Ceritain juga lah gimana kalian kenal dan jadian."
Mendengar itu Ersa menyenggol pelan tangan Junghwan.
"E-eh maaf kak." ucap Junghwan.
Jaehyuk tertawa kecil. "Suka juga ternyata sama yg berondong."
Junghwan tiba-tiba memegang tangan Ersa. "Kak ayok kita pergi aja, aku gak suka disini." ajaknya.
"Lho tapi--"
"Ayok kak!" Junghwan menarik tangan Ersa membawanya keluar dari restoran tersebut.