11. Desiran aneh

86 30 6
                                    

WELCOME

JIKA ANDA MELIHAT TYPO, SAYA MOHON MAAF. SAYA AKAN MEMPERBAIKI SAAT REVISI TELAH TIBA.

Happy Reading.

*

*

*
_____________________________________________

~ Tidak ada kata 'menyerah' disaat masih berjuang. Kecuali titik terakhir dia mengatakan "aku lelah." ~

____________________________________________

Seperti biasa, mentari pagi muncul dengan menunjukkan cahayanya. Seorang pemuda tampan yang tengah tertidur pulas di ranjangnya, menggeliat saat sinar matahari menembus kelopak matanya.

Pemuda itu terbangun, lalu merenggangkan kedua tangannya keatas. Dia mengucek matanya ketika merasa jenuh dengan penglihatannya. Serasa membaik, dia beranjak dari duduknya kemudian berjalan ke arah kamar mandinya dengan menampilkan yang acak-acakan.

7 menit berlalu dengan cepat. Sekarang dia sudah selesai dengan ritual mandinya. Cepat-cepat pemuda itu mengambil seragam sekolahnya lalu memakainya. Tak lupa dengan parfum yang ia kenakan agar badannya terasa wangi.

Ting tong!

Siapa? Pikir pemuda itu. Namun, sebelum itu ia menuntaskan memakai sepatunya terlebih dahulu.

Ceklek

Pintu dibuka oleh pemuda itu. Didepannya terdapat teman temannya yang berdiri, tak lupa dengan cengiran nya. Pemuda itu menatap datar kearah mereka.

"H-hallo, Van? Gimana kabar lo?" tanya salah satu dari mereka yang langsung mendapatkan jitakan dari temannya.

"Bego! Emang Vandra abis minggat kemana?" sungut Dexa.

"Ngapain lo pada kesini?" tanya Vandra. Masih menatap datar kearah mereka.

"Sekolah lah! Yakali mau ngemis."

Vandra mendengus. "Gak nanya." balasnya, kemudian melangkah pergi meninggalkan mereka.

"Hah? Bukannya tuh bocah tadi nanya ya?" gumamnya sendiri. Tanpa dia sadari jika teman-temannya sudah pergi menjauh darinya.

"Lah si anying gue ditinggal. Woi tungguin gue sat!"

*****

06.55

Langit yang cerah, menghiasi pagi hari ini dengan indah. Serta bulatan kecil sebuah bulan yang belum sepenuhnya menghilang. Langit pun berwarna putih biru cerah, campurnya sinar matahari yang lumayan terik. Cuaca saat ini sangat cocok untuk berolahraga karena sinar matahari diwaktu pagi mengandung vitamin D.

Reysa berdiri di dekat tempat parkir menunggu teman temannya datang. Angin sepoi-sepoi berhasil menerjang lembut wajahnya. Dia menyingkirkan helaian rambutnya yang tak sengaja terkena wajah cantiknya.

"Hai, Sa. Mereka berdua belum pada kesini?" tanya Frieska setibanya disana.

Reysa menggeleng.

VANREY (A Secret)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang