4. Familiar?

157 34 11
                                    

WELCOME!

JIKA KALIAN MELIHAT TYPO DIMANA MANA, SAYA MOHON MAAF. MUNGKIN AKAN SAYA PERBAIKI SAAT REVISI TELAH TIBA!

Happy Reading..

*

*

*

_____________________________________________

~ Jangan takut gagal. Anggap aja bumi ini milik lo ~

- Erfan Axelion Danendra

_________________________________________

Disebuah rumah, terdapat beberapa orang yang sedang berkumpul. Mereka menjadikan rumah tersebut dengan sebutan markas. Tak jarang juga mereka berkumpul bersama seperti saat ini. Walaupun berisik, mereka sangat menyukai suasana ini. Damai dan tentram. Mereka tak lain adalah anggota Cavero.

Mereka sengaja meluangkan waktunya untuk berkumpul dengan yang lain. Baginya, para anggota Cavero itu rumah kedua bagi mereka.

"Shak, gue punya pertanyaan buat lo!" celetuk manusia yang terkenal dengan tingkah absrut-nya, dia Erfan Axelion Denandra.

"Apaan?" jawab temannya.

"Ada suaranya, tapi gak ada wujudnya. Menurut lo itu apa?"

Shaka memegang pelipisnya dengan dua jarinya sembari memejamkan matanya. "Ada suara, gak ada wujudnya?" beonya bingung.

"Arghh! Gue gak tau. Bikin tambah kerjaan gue aja!" desahnya frustasi.

Erfan terkikik. "Kentut anjir, masa lo pada kaga tau. Hahaha!" ujarnya, diakhiri dengan tawa renyahnya.

Mereka mendengus kesal. Manusia aneh, pikir mereka.

Ajojing ala ala ajojing ~~ drtt drtt

"Nada dering siapa itu, anjing! Hahaha." respon cowok yang sekarang tengah tertawa hingga terpingkal pingkal. Dia Mahendra Adexa.

Pemilik nada dering telepon tersebut, menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Sialan! Dia lupa untuk mengganti nada deringnya. Dia menyengir, menutupi rasa malunya.

"Hehe bentar, gue angkat dulu." katanya.

"Hallo? Ada apa?"

" ....."

"Kapan?"

"....."

"Sip, thank infonya."

Tut

Zaresh mematikan sambungan telepon itu. Membuat mereka penasaran apa yang ia bicarakan dengan seseorang disana.

"Ada apa?" tanya Gevandra Alistar Fernandes mewakili mereka.

Sontak, Zaresh menolehkan kepalanya menghadap ke arah bosnya. "Oh ini bos, nanti malem ada pertandingan balap. Lo mau ikut? Kalo iya, biar sekalian gue daftarin,"

Vandra tampak sedang menimang nimang, namun akhirnya dia mengangguk. "Oke, gue ikut,"

"Sip lah, jam setengah 12 intinya lo udah disitu aja."

Vandra mengangguk mengerti.

Setelahnya, mereka melanjutkan aktivitasnya yang tadi sempat tertunda. Bahkan ada yang kembali tertidur maupun bermain kartu, dan masih banyak lagi yang mereka lakukan.

VANREY (A Secret)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang