18. Mall

113 30 8
                                        

WELCOME

JIKA ANDA MELIHAT TYPO, SAYA MINTA MAAF. AKAN SAYA PERBAIKI SAAT REVISI.

Happy Reading cintaa...

*

*

*

_______________________________________________

~ Pertahanan impian lo, jangan sampai runtuh hanya karena seseorang ~

- Gevandra Alistar Fernandes

___________________________________


Reysa baru saja pulang dari sekolahnya. Begitu sampai dirumahnya, dia langsung merebahkan tubuhnya di kasurnya. Tubuhnya terasa sakit semua entah karena apa. Syukurnya, hari ini ia bebas dari hama hama yang terus menganggu hidupnya, termasuk Vanessa dan Vandra.

Mengingat Vandra, Reysa teringat cowok itu yang tumben sekali tidak mengantarnya ke sekolah, bahkan pulang pun tidak. Kemana perginya cowok itu? Dari pagi hingga ia tiba di rumah, dirinya sama sekali belum bertemu dengannya. Ia rasa, dirinya merindukannya...?

Sedetik nya Reysa menggeleng tegas tidak setuju dengan pemikirannya.

"Nggak, nggak! Gue nggak bakal suka sama lo! Najis banget suka sama cowok modelan kaya lo." paparnya walau berbeda dengan isi hatinya yang ingin berteriak histeris.

Tok tok tok!

Suara pintu kamar Reysa berbunyi, sontak gadis itu berjalan menghampirinya kemudian membuka pintunya. Terlihat seorang laki-laki bertubuh tinggi yang mempunyai muka mirip dengan ayahnya tengah berdiri didepannya.

"Ada apa bang?" tanyanya.

"Ada Langit dibawah." jawab Kenzie, tak sengaja netranya melihat adiknya yang masih menggunakan seragam sekolahnya. "Kebiasaan! Ganti baju dulu sana, bauu."

"Heh mulut lo bau jigong! Wangi wangi gini dibilang bau, sini cium dulu pasti wangi." ucapnya seraya mengendus-endus tubuhnya termasuk ketiak seksinya.

Cup

"ABANG!"

"Katanya suruh cium! Ya udah gue cium lah!!" seru Kenzie seusai kabur dari hadapan adiknya, dia tertawa. Ekspresi wajah adiknya jika merasa kesal itu sangat lucu. Karena hal itu dia senang sekali mengusili Reysa.

"Heran gue bang, dari dulu sampe sekarang masih suka aja ngusilin Reysa." ucap Langit, saat dirinya tak sengaja melihat kejadian tersebut.

Kenzie terkekeh. "Ya gitu lah, dimata gue tuh anak masih kecil." ungkap nya. "Eh gimana sekolah lo? Kenapa jarang kesini?"

"Baik bang, cuman gue kan osis jadi urusan gue banyak di sekolah. Jadi nggak sempet main kesini."

Kenzie menyenggol bahu Langit. "Heleh sok urusan! Kecil aja nakalnya nggak karuan." desisnya.

Langit tertawa. "Gue mau jadi anak baik ah." ucapnya. "Bunda gue model, gue nggak mau bunda gue nanti dihujat karna anaknya itu berperilaku jelek." imbuhnya.

VANREY (A Secret)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang