19. Kecurigaan

105 28 6
                                    

WELCOME

JIKA ANDA MELIHAT TYPO, SAYA MOHON MAAF. AKAN SAYA PERBAIKI SAAT REVISI.

Happy Reading

*

*

*

______________________________________________

~ Gue pikir domino itu seperti kehidupan, kalo kita ngalamin kegagalan semuanya roboh, tapi kita bisa membangunnya kembali.~

- Mahendra Adexa

________________________________________________

Dua hari setelah kejadian malam hari yang dialami oleh Reysa. Gadis itu menjadi gemar mengumpat. Namun sialnya berbanding terbalik dengan isi hatinya

Gadis itu dibuat kalang kabut oleh sikap seseorang yang membuatnya untuk berpikir. Yang tak lain ialah cowok jakun bermarga Fernandes itu. Sebenarnya apa yang laki-laki itu inginkan darinya? Mengapa begitu sulit mendeskripsikan nya?

Reysa berjalan menyusuri koridor sekolah dengan langkah gontai nya. Dirinya sengaja berangkat sekolah dengan keadaan pagi buta seperti saat ini. Alasannya guna menghindari seorang Vandra.

Gadis itu sudah sampai di kelasnya. Lantas dirinya segera duduk ke bangkunya. Namun pandangannya teralihkan oleh sepucuk surat yang terselip di laci mejanya. Sontak Reysa mengambil surat tersebut kemudian membacanya.

Hai Careysa. Bagaimana kabarmu? Sudah lama kita tidak bertemu. Sepertinya aku merindukanmu. Dulu kita sering bermain bersama, namun itu dulu. Tidak dengan sekarang. Tapi tak apa, walaupun kamu mungkin tidak mengenaliku yang sekarang, aku akan terus mengenalmu.

Sepertinya sudah cukup basa basi nya, karena aku tau kamu tidak menyukainya.

Aku baru saja membuat permainan seru untukmu. Namun permainan tersebut berkelompok, kelompokmu dan kelompok ku. Dengan kata lain kita membuat dua kubu yang berbeda. Jika salah satunya kalah, maka akan dihukum. Hukuman sudah aku tetapkan. Apa kamu bersedia...? Aku harap kamu mengatakan kata 'iya'.

-R16.4

"R16.4? Sialan. Siapa dia?" monolognya. Dirinya merasa bahwa surat ini bukan hanya sekedar surat biasa.

Gadis cantik itu berpikir, apakah mereka pernah bertemu sebelumnya? Dan mengapa seolah-olah orang tersebut sudah mengenalnya?

Begitu banyak pertanyaan pertanyaan yang merangsang dibenaknya. Hingga Reysa tak sadar bahwa salah satu temannya sudah duduk disampingnya. Untungnya, Reysa sendiri menyadari hal itu. Dengan surat tersebut ia masukan ke dalam tasnya. Sebelum temannya itu menyadarinya.

"Ada apa Sa?" tanya Frieska.

Reysa menggeleng pelan. "Nggak papa."

"Eh iya, gue kok nggak liat lo lewat gerbang sekolah ya? Padahal gue lebih awal datang kesini."

"Tadi lo dimana?"

"Taman samping sekolah. Taman itu kan terhubung sampe gerbang, masa iya gue nggak liat? Padahal tuh gerbang udah gue pantengin terus." balasnya.

Mendengar ucapan gadis itu, Reysa memicing curiga. Bahkan waktu untuk sekarang bisa dibilang masih sangat pagi untuk murid teladan semacam Frieska.

Reysa mengangguk. Sudut bibir gadis itu sedikit tertarik ke atas. "Dan alasannya kenapa lo dateng ke sekolah di jam segini?"

VANREY (A Secret)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang