WELCOME
JIKA ANDA MELIHAT TYPO, SAYA MOHON MAAF. SAYA AKAN MEMPERBAIKI SAAT REVISI TELAH TIBA.
Happy Reading.
*
*
*
______________________________________________
~ Mencintai diri sendiri berarti memahami bahwa kamu tidak perlu menjadi sempurna untuk menjadi baik. ~
___________________________________________
Bell istirahat SMA Brintara telah berbunyi nyaring. Semua siswa siswi berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing dan menuju ke arah kantin. Mereka berlomba lomba untuk mendapatkan meja kosong, tempat untuk mereka mengisi perutnya.
Reysa dan sahabat sahabatnya kini pun tengah berjalan, dengan diiringi canda gurau, namun yang melakukannya hanya Frieska dan Quela. Koridor demi koridor mereka lewati, mereka ber-empat sudah sampai di tempat tujuan, yaitu kantin.
"Bujet! Kaga ada meja kosong nih? Gimana mau makan? apa iya harus duduk dibawah dulu, biar dikasihani terus di kasih meja kosong." Frieska clingak clinguk mencari adakah meja yang masih bisa mereka tempati.
"Kaya orang gila dong! Hm.. mana ya? Eh, apa kita gabung sama anak Cavero kali ya?" ujar Quela saat matanya menangkap beberapa meja Cavero yang masih kosong.
"Apa gak papa? Katanya kan kita gak boleh sembarang gabung kesana."
"Hm... iya sih, tapi kita coba dulu gak masalah kan?"
Frieska mengangguk ragu. "Yaudah, moga aja boleh. Perut gue udah keroncongan nih."
Kemudian mereka berempat berjalan ke meja milik anak-anak Cavero. Memang, sebenarnya Cavero sendiri mempunyai meja khusus. Mengingat jika ada beberapa anggota yang ingin gabung mengobrol bersama, mereka bisa menempatinya.
Sebenarnya tidak semua orang bisa mendapat tempat duduk tersebut yang sangat di ingin-inginkan oleh semua penghuni SMA Brintara, terutama oleh kalangan para gadis.
Boleh atau tidaknya, kita harus meminta izin kepada ketuanya, yaitu Gevandra. Jika tidak di izinkan, ya memang benar-benar tidak boleh. Jika diperbolehkan, mungkin mereka adalah salah satu orang yang beruntung.
Orang-orang yang membuat mereka tidak menyukainya adalah, ketika orang itu tidak meminta izin dulu kepada mereka, dan langsung duduk tanpa ada rasa bersalahnya. Cavero sangat benci itu, tidak memiliki sopan santun. Apalagi, jika itu adik kelas.
Biarpun berandal, mereka masih mempunyai kepribadian sopan santun, terutama jika berhadapan dengan orang yang lebih tua darinya. Berandal boleh, tapi jangan lupa sopan santun.
"Hallo kak, kita boleh gabung? Meja udah penuh semua." tanya Quela sesampainya di meja mereka. Dia menatap penuh harap kepada mereka.
"Eh? Neng Ela, bentar gue ngomong dulu sama babang Vandra." jawab Vano, lalu matanya menatap temannya. "Gimana, Van? Boleh gak?"
Vandra mengangguk acuh.
"Boleh nih, ayo duduk-duduk." suruh Vano mempersilahkan untuk mereka duduk.
"Ah iya, makasih kak."
"Iya, santai aja."
Akhirnya mereka berempat duduk bersama. Dan mulai memesan makanan masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
VANREY (A Secret)
Fiksi RemajaGevandra Alistar Fernandes, kerapnya disapa Vandra. Seorang Leader geng motor bernama CAVERO yang cukup terkenal di kawasan Jakarta. Parasnya begitu tampan dan tegas. Namun, ia dikenal sebagai cowok yang dominan. Jangan pernah bermain-main dengannya...