WELCOME!!
JIKA KALIAN MELIHAT TYPO DIMANA MANA, SAYA MOHON MAAF, SAYA AKAN MEMPERBAIKI SAAT REVISI NANTI.
Happy Reading
*
*
*
______________________________________________
~ Senyuman memang hal yang tepat, namun tak semua senyuman itu menjabarkan hati yang tengah bergembira ~
- Mahendra Adexa
__________________________________________
"Easy as that?"
Pandangan tajam milik cowok itu kini terangkat untuk melihat wajah sang pelaku yang membuatnya merasa dipermalukan di depan banyak orang. Tepat saat itu juga, kedua tangannya refleks mengepal dan bersiap untuk meledakkan amarah yang hampir tidak dapat ditahan.
"Sialan. Sini ikut gue!" sambungnya.
Setelah itu, cowok tersebut menarik tangan Reysa secara kasar. Entah pergi kemana. Reysa pun tidak tahu. Gadis itu berulang kali mencoba melepaskan tarikan tangan tersebut, namun gagal karena kekuatan cowok itu lebih besar darinya. Reysa hanya bisa menghela nafas gusar, dan mencoba mengikuti cowok itu kemana akan pergi.
"Kemana sih?" tanya Reysa mulai kesal karena cekatan nya semakin menguat, membuat tangannya sedikit sakit. Mungkin setelah ini akan memerah, karena lelaki tersebut terlalu kuat menggenggamnya.
Laki-laki itu hanya melirik sebentar lalu kembali fokus ke arah depan. "Diem!" sentak nya.
Mendengar jawaban itu, Reysa bertambah kesal kepada laki-laki aneh ini. Apalagi, cowok itu terlihat sangat lancang terhadapnya.
Selang beberapa menit, akhirnya mereka sampai di tempat yang cukup sepi. Yaitu di belakang sekolahnya. Reysa mengerjap pela, lantaran disini sangatlah sepi. Tetapi tempatnya nampak begitu nyaman untuk menenangkan pikiran.
"Disini? Ngapain?" tanya Reysa heran.
Cowok itu tidak menjawab. Ia justru melepas kemeja seragamnya yang basah hingga menyisakan kaos hitam polos yang melekat pada tubuhnya. Tanpa di duga, cowok itu melemparkan seragamnya ke wajah cewek di hadapannya. Tatapan matanya menelisik dengan tangan yang masih mengepal.
"Cuci seragam gue!" perintahnya dengan geram. "Gue punya banyak duit buat beli lagi. Tapi, gue nggak bakal mau buang-buang barang yang berharga buat gue. Termasuk ini seragam sekalipun."
"Bacot! Gue nggak mau!" tolak Reysa mentah mentah.
"Nurut atau gue cium?"
Mendengar itu Reysa melotot kaget. Benar-benar sangat lancang. Ia pun sontak mengambil seragam cowok aneh itu dengan cepat, sebelum pemuda ini bertindak lebih yang tidak tidak.
"Iya gue cuci, puas lo?!" hardik Reysa, memutar bola matanya malas. Lalu matanya melirik name tag cowok itu, Gevandra Alistar Fernandes. Oke, ia akan menandainya.

KAMU SEDANG MEMBACA
VANREY (A Secret)
Teen FictionGevandra Alistar Fernandes, kerapnya disapa Vandra. Seorang Leader geng motor bernama CAVERO yang cukup terkenal di kawasan Jakarta. Parasnya begitu tampan dan tegas. Namun, ia dikenal sebagai cowok yang dominan. Jangan pernah bermain-main dengannya...