14. Queen bullying

85 30 24
                                    

WELCOME!

JIKA ANDA MELIHAT TYPO DIMANA MANA, SAYA MOHON MAAF. SAYA AKAN MEMPERBAIKI SAAT REVISI NANTI.

Happy Reading.

*

*

*

______________________________________________

~ Lupakan mereka yang menyakitimu kemarin, tapi jangan lupakan mereka yang menyayangimu hari ini. ~
_________________________________

Sudah satu Minggu lamanya Reysa menjalani hidupnya tanpa gangguan dari Vandra, semenjak kejadian ia menolak ajakan cowok itu untuk pulang bersama.

Mereka berdua sama sekali tidak berkomunikasi seperti sebelumnya. Bahkan, bertegur sapa pun  tidak. Mungkin hanya bertatap mata, itupun jika tak  sengaja dan langsung memutuskan kontak mata tersebut. 

Tapi apa dia peduli? Jawabannya, tidak! Alasannya simpel, cowok itu bukanlah siapa-siapanya.

Namun, bukannya merasa senang karena tidak diganggu lagi, Reysa malah merasa aneh dengan dirinya sendiri. Tidak ada lagi orang yang membuatnya marah, dan tidak ada lagi orang yang membuatnya untuk terus mengumpat karena merasa kesal.

Entahlah... Reysa tidak tahu jelas tentang perasaannya. Tetapi bohong jika dia tidak terpana dengan pesona seorang Gevandra. Walau sikapnya menolak, tapi hatinya tidak bisa berbohong.

Kini Reysa sedang berada di kantin bersama ke empat temannya. Pasalnya, bell istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.

"Yan, kemaren lo nggak ada kabar sama sekali. Lo abis kemana dah?" tanya Frieska di sela-sela mereka mengobrol.

Dryana menjawab dengan gelengan pelan walau hatinya tiba-tiba merasa berdebar. Frieska pun hanya mengangguk-angguk percaya dengan jawaban yang Dryana berikan.

"Eh lo tau nggak sih? Nenek lampir udah balik loh." Quela mengawali pembicaraan ghibah nya, membuat mereka mendekat dan siap memasang telinga.

Reysa disana mengernyit bingung. "Nenek lampir? Apa yang lo maksud?" tanyanya.

"Nenek lampir sebutan kita buat ratu bullying nya SMA Brintara. Nama aslinya Vanessa Damara, donatur besar di sekolah ini. Makanya dia gunain hal itu buat semena-mena sama murid lainnya. Apalagi kalo dia udah liat murid yang penampilannya cupu, harus siap deh kalo nanti dihajar," Frieska menjelaskan.

"Vanessa juga termasuk penggila Cavero nomer satu tau! Terutama sama Vandra. Liat cewek bareng Vandra langsung dia bully habis-habisan seolah olah Vandra itu cuma miliknya, padahal pacaran aja enggak. Dia ngejar Vandra mati-matian bahkan udah di tolak beribu ribu pun dia masih kekeuh deketin cowok itu. Walaupun harus kuatin mental karena yang di dapat pasti cacian sama makian," sambung Quela memperjelas.

Reysa mengangguk anggukkan kepalanya seolah mengerti. Dari lubuk hatinya dia turut prihatin dengan dengan gadis itu karena cintanya tidak terbalas.

Pyarr

"Ups... sorry, sengaja."

Suara gelas pecah mengalihkan perhatian semua yang berada di kantin. Mereka bersorak saat seseorang yang dijuluki 'Ratu Bullying' nya itu dengan sengaja menumpahkan air minumannya kepada seorang gadis, tak lain adalah Reysa sendiri.

VANREY (A Secret)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang