15. Minta maaf

102 28 8
                                    

WELCOME GEESD!

JIKA ANDA MELIHAT TYPO DIMANA MANA, SAYA MOHON MAAF. AKAN SAYA PERBAIKI SAYA REVISI TELAH TIBA.

Happy Reading.

*

*

*

______________________________________________

~ Kalo lo melangkah selangkah demi selangkah, percayalah, impian lo bakal terwujud~

- Gevano Bintang Samudra

_____________________________________________

Reysa tersenyum memandang bangunan yang menjulang tinggi dengan langit sore yang berwarna jingga. Sangat indah. Bahagia rasanya jika dirinya dapat berputar mengelilingi kota sore hari ini. Apalagi, pergi dengan orang yang sadari kecil ia sayangi.

Bersama orang yang kini tengah memegangi stang motor, seraya senyuman manis yang terukir indah di bibirnya.

"Seneng, Sa?" tanya Kenzie padanya. Reysa menjawab dengan antuasias melalui anggukkan kepala yang dapat dilihat dari kaca spion motor.

Kenzie ikut tersenyum, dia bisa memberikan apa saja untuk kebahagiaan adiknya. Namun adiknya ini Reysa, gadis yang aslinya manja dan cerewet ketika bersama orang yang ia sayangi.

Hanya dengan mengitari kota menggunakan motor biasa, dapat melihat keindahan senyum di wajah Reysa. Mungkin karena hal ini adalah salah satu kesukaannya.

"Mau ke taman kota gak?" tanya Kenzie di tengah-tengah perjalanannya, matanya tak sengaja menangkap sebuah taman kota yang lumayan besar.

Reysa menjawab dengan anggukan, matanya masih tak henti-hentinya memandangi gedung-gedung tinggi yang menjulang tinggi dihadapannya. Dia memejamkan matanya seraya menikmati langit sore hari ini.

Setibanya di sana, Kenzie memarkirkan motornya di tempat parkiran yang sudah disediakan untuk para pengunjung.

"Bang! Mau itu boleh nggak?" tunjuk Reysa kepada seorang pedagang permen kapas, yang dibalas anggukan oleh Kenzie. Kemudian mereka berjalan menuju ke pedagang tersebut.

"Eh, mau beli yang mana neng?" tanyanya penjual itu kepada mereka.

"Permen kapasnya satu warna ungu, mang." jawabnya mendapat anggukan dari pedagang tersebut.

"Siap neng!" pedagang tersebut menyerahkan sebuah permen kapasnya kepada Reysa. "Ini adek nya toh?" tanyanya sebelum mereka berdua pergi.

"Iya mang, cantik ya? Dia emang cantik sih," jawab Kenzie, seketika penjual permen kapas itu tertawa. Lucu sekali adik kakak ini.

"Udah ah! Gue malu.
" ucap Reysa dengan menarik-narik ujung baju abangnya dengan sebal.

Kenzie tertawa. "Haha iya iyaa... Yaudah ayo cari tempat duduk." katanya kemudian tangannya menggenggam kembali tangan adiknya lembut.

Mereka berdua pun berjalan mencari tempat duduk untuk mereka duduki. Tidak membutuhkan waktu yang lama, mereka sudah menemukan tempatnya.

VANREY (A Secret)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang