24. Leana Mayzela

68 26 17
                                    

WELCOME BACK!

JIKA ANDA MELIHAT TYPO, SAYA MOHON MAAF. AKAN DIPERBAIKI SAAT REVISI.

Happy Reading 🥳

*
*
*
*
*
______________________________________________

~ Nyawamu terlalu hina, untuk pendosa seperti mu. ~

- Secret

___________________________________________

"

Dari mana aja? Kok lama banget?"

"Toilet,"

"Berak ya?"

Reysa menggeleng, kemudian dia teringat sesuatu hal. "Lo tau nama anak barunya?" tanyanya.

"Gue gak tau, coba tanya Frieska. Dia ikut grup lambe turah kayaknya," jawab Quela, lalu menyenggol lengan Frieska pelan.

Frieska menoleh. "Eh iya? Tadi lo tanya apa, Sa? Gue gak denger,"

Reysa memperhatikan. "Lo kenapa?" tanyanya, melihat teman satunya yang terlihat tak seperti biasanya.

"E-enggak, cuman pusing dikit. Tapi nggak apa-apa kok," jawab Frieska.

"Beneran? Atau mau ke UKS aja? Pucat gitu, apa lo abis makan apa, sampe muka lo gitu?" Quela menatap Frieska sama seperti Reysa.

"Gak usah, gue baik-baik aja. Oh iya, tadi lo tanya apa, Sa? Nama anak baru ya?" tanya Frieska mengalihkan topik agar temannya tidak berubah menjadi khawatir.

Reysa hanya mengangguk.

"Gue denger dari adminnya lambe turah sih katanya namanya Le-"

BRUK!

"GIMANA SIH LO? BAJU GUE JADI KOTOR SIALAN!"

"M-maaf kak... A-aku tidak senga-ja,"

Gadis berpenampilan keruh tergeletak di bawah seorang gadis yang tengah memarahinya karena tak sengaja menumpahkan sebuah jus ke pakaiannya.

"Apa? Lo bilang gak sengaja?! Gue jelas-jelas liat kalo lo sengaja numpahin itu ke gue! Lo niat gak sih disuruh sama gue?!"

Gadis itu menunduk. "M-maaf kak.."

"Maaf! Maaf! Cepetan ganti baju gue! Atau beasiswa lo gue cabut?!"

Gadis itu menggeleng dengan tegas dengan bersimpuh kukuh di bawah orang itu. Tak lain adalah Vanessa,  gadis yang suka menindas murid-murid hanya untuk memuaskan kesenangan nya saja.

"J-jangan kak.., aku mohon jangan... A-aku bakal ganti baju Kakak kok tenang aja! Tapi besok ya K-kak.. soalnya uang aku habis buat beli makanan yang Kak Vaness s-suruh," gadis itu terus memohon kepada Vanessa untuk tidak mencabut beasiswa nya yang dulu ia usahakan dengan susah payah.

Vanessa memutar bola matanya jengah, lalu melipatkan kedua tangannya sebatas dada. "Gue maunya sekarang, bukan besok! Lo gak liat baju gue udah kotor gara-gara lo yang gak becus nganterin makanan gue?!"

"Dia bukan pelayan, tapi pelajar. Gak seharusnya lo nyuruh dia dengan seenaknya lo sendiri,"

Spontan kepala Vanessa menoleh ketika mendapati sumber suara tersebut, terlihat Reysa yang berjalan kearahnya dengan santai.

"Apa urusannya sama lo?!" tanya Vanessa tak suka.

"Emang sih bukan urusan gue, tapi gue masih punya rasa manusiawi. Gue jadi heran, apa semua murid disini itu bisu sekaligus buta?" cetus Reysa namun terdengar menusuk.

VANREY (A Secret)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang