13. Putri Kecil Abang

111 27 7
                                    

WELCOME

JIKA ANDA MELIHAT TYPO, SAYA MOHON MAAF. SAYA AKAN MEMPERBAIKI SAAT REVISI NANTI.

Happy Reading..

*

*

*

_________________________________________

~ Impian harus diusahakan bukan hanya di nantikan ~

- Gevandra Alistar Fernandes

_______________________________________________

Di sore hari, seorang gadis tengah duduk di sebuah halte bus, menunggu kedatangan bus antar jemput nya. Lain tak bukan dia adalah Reysa.

Sembari menunggu, dia mengambil earphone-nya dan memakainya. Reysa memutar beberapa lagu kesukaannya. Hingga tak sadar sebuah motor sport berhenti di depannya.

Kepala Reysa terangkat menatap orang yang kini berada di hadapannya. Mengetahui siapa pemilik motor sport itu, dia mendengus kesal. Dia lagi dia lagi.

"Kenapa lo selalu muncul di hadapan gue sih?!" kesal Reysa kepada orang itu. Siapa lagi kalau bukan, Vandra. Cowok menyebalkan yang sialnya tampan.

Vandra mengendikkan bahunya tidak tahu. "Gak tau, mungkin jodoh." godanya yang mendapat lirikan sinis dari gadis itu. "Lupain, sini naik. Gue anterin."

Reysa menggeleng tegas tanda dia tidak mau. "Gak mau!gue mau nunggu bus aja." tolaknya.

Vandra memutar bola matanya malas. Tinggal mengiyakan apa susahnya sih? Pikirnya berujar kesal. "Naik, gue gak mau dibant--"

"Sya? Belum pulang lo? Sini gue anter sekalian mau nengok Bunda lo." tiba-tiba motor sport lainnya berhenti tepat di hadapan mereka berdua. Entah dia bertanya kepadanya atau Reysa.

Vandra mengernyit melihat orang itu. "Siapa lo?" tanyanya merasa aneh.

Orang itu yang mulanya menatap Reysa, sekarang dia menatap Vandra dengan tak enak karena telah mengabaikannya. "Ah.. sorry-sorry, kenalin gue Langit. Gue sah--"

"-Eh Lang, katanya lo mau nengok Bunda, yaudah ayo. Sorry ya Van, gue sama Langit dulu." ucap Reysa cepat menyela perkataan Langit. Lalu dia melangkah menaiki motor cowok itu kemudian mereka pun berjalan meninggalkan Vandra seorang diri.

Vandra menatap nanar Reysa dan Langit yang mulai menghilang dari pandangannya. Hatinya nampak kecewa saat Reysa lebih memilih pulang bersama laki-laki itu daripada dirinya. Yang jelas cemburu saat Reysa bersama laki-laki tersebut. Padahal, dia dulu yang menawarinya untuk pulang bersamanya.

Sebenarnya siapa laki-laki tadi? Kenapa seperti begitu dekat dengan Reysa? Apa dia kekasihnya? Atau siapa? Begitu banyak pertanyaan pertanyaan yang merangsang di benaknya sekarang.

Entahlah, rasanya sangat memusingkan.

*****

"Bisa gak sih lo Fan, diem bentar aja kenapa! Gue capek ngadepi lo, berasa gue ngurus anak monyet yang baru keluar dari habitatnya, tau gak lo?" hardik Dexa kesal dengan sifat temannya itu.

"Hahaha! Gue gak nyuruh lo buat ngurusin anak monyet kek gue kok."

"YAUDAH SIH LO DIEM! Gak capek apa? Bikin rusuh terus. Gak kasian apa lo temennya di jailin terus?!"

VANREY (A Secret)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang