#Herin POV
Apa dia sadar terhadap hal yang diucapkannya. Dia bercanda?.
" Bapak jangan bercanda ya, saya lagi serius ini" sentakku kesal.
" Apa wajah saya terlihat bercanda?"
Nadanya penuh ketegasan.Membuatku semakin melongo. Tidak sadarkah sebaris kalimat itu berhasil membuat perasaanku tidak karuan. Tapi aku masih sadar untuk tidak membiarkan itu lebih jauh. Dia milik orang lain sekarang.
" Bapak sadar sama yang bapak omongin?" Bentakku masih kesal.
Dia dengan masih memepertahankan mata elangnya yang menajam mengangguk. GILA.
"Istighfar pak, bapak udah punya keluarga, punya anak istri yang udah jadi tanggung jawab bapak. Ga seharusnya bapak bersikap kayak gini!!!".
"Kenapa kalau saya sudah punya keluarga?".
Apa dia sudah tidak waras?.
# Bara POV
Aku memutuskan untuk mengungkapkan isi hatiku sebelum semuanya terlambat.
Tapi apa respon yang kudapat. Dia mengkhawatirkan keluargaku?.
Keluarga yang mana?. Istri mana yang dia maksud?.Sepertinya dia salah paham. Aku akan mempermainkannya sedikit.
"Kenapa kalau saya sudah punya keluarga?".
Mukanya semakin kesal. Bekas air matanya belum kering sudah dibanjiri lagi. Aku sungguh tidak ingin membuatnya menangis. Tapi aku melakukan ini supaya dia sadar siapa diriku sebenarnya.
" Karina istri bapak kalau dia dengar ini pasti sangat sedih. Bapak ga mikirin perasaan dia?".
Sebelum pembicaraan ini terlalu dalam tidak baik membiarkan bocah ini menyakaikan drama tidak relevan seperti ini.
" Bisa kita bicara sebentar. Sepertinya kita berdua perlu membicarakan hal ini?" Tanyaku.
Tidak bisa dipungkiri kalau selama ini mungkin telah terjadi banyak hal yang membuat kami berdua salah paham. Dan aku tidak mau hal ini menghambat keputusanku nantinya.
Dia mengiyakan. Sudah kuduga dia akan menyetujuinya. Dibanding gadis seusianya dia selalu bersikap dewasa. Dan hal itu yang membuatku sangat sulit untuk menghapusnya dari ingatanku.
Aku menyuruh Mbok untuk menemani bocah itu sebentar selama kami berdua bicara ditaman belakang.
# Herin POV
Bara meminta untuk bicara ditaman belakang. Aku mengiyakan ajakan itu. Aku harus segera menyelesaikan masalah ini supaya tidak berlarut larut.
" Sepertinya kamu salah paham".
Salah paham apa maksudnya?. Jelas jelas dia mengatakan hal yang tidak masuk akal untuk seorang kepala keluarga.
" Salah paham bagaimana pak, jelas jelas bapak yang bicara ngelantur dan ga masuk akal dari tadi" jelasku tanpa emosi.
" Sepertinya kamu belum move on dari saya".
Apa katanya? apa itu sindiran? atau sarkasme? Tepat sasaran sekali....
huft... aku bahkan menganggap diriku begitu bodoh." Bapak jangan ngelantur deh" jawabku dan dia hanya tertawa.
"Kalau begitu saya tanya. Bagaimana kamu tau tentang Ketrine?".
" Bapak itu terkenal, berita itu juga sudah muncul dimana mana. Siapa juga yang tidak tau kalau semua media memberitakan hal yang sama".
" Saya acungin jempol untuk kemampuan hacking kamu, tapi untuk masalah gosip kamu nol besar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Pemeran (END)
Teen FictionIni cerita pertamaku Jadi kalo gaje, ga paham dan acak adul mohon kritik saran yaaa MAKASI Gabisa bikin deskripsi, so...