19

7.9K 1.1K 37
                                    

Pada bingung gk sama alurnya?
....
....

"Aku tak mengira Eugene se tak bertanggungjawab ini."

Emerald menoleh ke samping, tepatnya pada Liam yang tampak kehilangan semangat hidup di pagi yang cerah ini.

"Kau banyak mengeluh ya hari ini..."

"Hm?"

"...Lalu ada apa dengan mata mu? Warnanya aneh."

Liam yang saat ini tubuhnya diambil alih Xander tidak menjawab melainkan menatap Emerald cukup lama. Pertukaran posisi antara dia dan Liam memang sudah biasa terjadi dan itu merupakan hal yang wajar. Tapi perlu di garis bawahi 'bagi orang-orang menara'.

Itu artinya, Emerald yang saat ini berdiri di hadapannya sama sekali tak tau menau akan eksistensi Xander yang kini muncul ke permukaan. Dan lagi, ada hal yang jauh lebih merepotkan dari itu.

Seorang Emerald De Calais di samping rumor-rumor yang beredar tentang adik tercintanya yang digosipkan sebagai tiran yang bahkan tega mencelakai saudaranya sendiri tanpa ragu. Emerald berusaha menulikan telinga. Dia berusaha bersikap sebagai kakak yang baik bagi Liam meski selisih umur mereka hanya beberapa menit.

Dia, Emerald, sangat ingin melindungi 'sang adik' dari tajamnya lidah-lidah tak beradab di luar sana. Padahal....

"Seingatku warna matamu yang paling mirip dengan milik ayah. Liam..."

...dia sama sekali tak tau kalau rumor yang ia percayai sebagai kebohongan adalah sebuah fakta tak terbantahkan.

"...warna merah darah yang pekat...." Entah kenapa melihat mata Liam yang merah menyala dari jarak sedekat ini membuat Emerald berkeringat dingin. Ia merasakan perasaan yang familiar. Sensasi mengerikan yang menekan dadanya membuat ia merasa terjebak dalam ruang sempit yang membuatnya tercekik.

Bruk.

"Eh, Emer, kau kenapa?" Sena yang berada paling dekat dengan Emerald memegang lengan Emerald yang terhuyung.

"Ah, aku baik—"

Tapi berlawanan dengan apa yang mau ia ucapkan, lutut Emerald lebih dulu menyentuh tanah. Dia ambruk dan lalu kehilangan kesadaran.

Seisi kelas dibuat terkejut. Bagaimana tidak, si nomor 1 yang bahkan nyaris tidak pernah sakit itu tiba-tiba saja ambruk dengan wajah pucat pasi. Sebagian bertanya-tanya, dan sebagian lagi segera membawa Emerald ke ruang kesehatan.

Lalu, ada satu orang yang berdiam diri dan terpaku pada objek lain sepanjang kericuhan itu. Dia Alexis. Matanya terus terpaku pada Liam yang hanya berdiri menatap Emerald yang dibawa pergi dengan tatapan tak terbaca.

Dan ketika netra itu menoleh padanya, sesat Alexis dibuat lupa caranya untuk bernafas.

||||

Ada satu hal yang membuat keluarga kerajaan Calais tampak damai dan harmonis hingga sekarang. Disamping rumor simpang siur yang beredar terkait pangeran yang diasingkan ke menara Charisma bertahun-tahun lamanya. Keluarga kerajaan masih tampak terlihat damai dan seolah tak terpengaruh.

Kalian mungkin juga bertanya-tanya, setelah apa yang terjadi di masa lalu meski itu bukan murni disengaja sekalipun tapi bagaimana mungkin kehadiran Liam tidak sedikitpun menerima 'penolakan' dari mereka? Tidakkah ini menjadi suatu hal yang mengganjal?

Hanya satu kata yang akan menjawab semua hal itu.

'Mimpi.'

Benar. Semua apa yang terjadi di masa lalu hanyalah sebatas mimpi buruk yang memudar dan hilang seiring berjalannya waktu.

Be The Devil PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang