(4) Crush

19 4 4
                                    

🌺Best Friend🌺~IKON~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌺Best Friend🌺
~IKON~

Bergerak menyusur area koridor bersama sosok dengan rambut hitam yang bergerak-gerak mengikuti irama jalannya, Tanu mendengarkan beberapa kisah yang membuatnya lupa cara berkedip, lupa caranya menutup mulut dengan benar. Kepalanya menoleh penuh atensi, menemukan manik coklat yang cantik terkena sinar matahari tengah menatapnya lekat penuh binar.

"Ada apa?" Tanu membuat Arura tersenyum, ada gigi gingsul yang mencuat melewati bibirnya yang tipis.

"Kak Tanu ada waktu minggu ini?" ucapnya malu-malu.

Tanu menghela nafasnya yang tersengal. "Mau ngajak kemana emangnya?"

"Senggang ya? Aku pengen coba masuk ke cafe yang ada di dekat perpustakaan kota, Kak Tanu mau temani?"

"Lattetha?"

Arura mengangguk.

"Bisa."

Cewek itu bergerak senang. "Nanti aku chat yang buat jamnya."

Senyuman senang itu merekah, Arura mendekat satu inci lebih lekat dengan tubuh Tanu, tingginya hanya sekitar 155 senti yang artinya Tanu memiliki jarak dua puluh senti lebih tinggi dari Arura. Dari jarak sedekat itu Tanu bisa melihat bulu mata Arura yang lentik tampak tumbuh jarang dan memanjang, tanpa disadari dadanya sedikit berdesir penuh debar.

"Kak kita diintai tuh," lapor Arura tiba-tiba.

Tanu tak menoleh, sejak tadi ia memang merasa sedang diperhatikan hanya saja mengabaikannya. "Siapa?"

"Kak Aretha."

Tanu mendecih, ia tahu pasti cewek itu sedang memperhatikannya untuk kemudian melapor pada Naraya dan berakhir Tanu akan mendapat olok-olokan dari dua manusia menyebalkan Bervan dan Hanung.

"Kakak ada hubungan apa sih sama Kak Aretha?"

"Aretha? Dia sahabat aku."

Arura mengangguk. "Ah syukurlah."

"Menurut kamu apa?"

"Yaa kalian terlalu dekat aja gitu buat sebatas sahabat, terus juga rumor-"

"Ga usah percaya gosip, kan bisa tanya langsung sama aku. Ya udah sana masuk!"

"Sampai ketemu besok minggu Kak Tanu."

Tanu meneleng, menyadari bahwa Arura telah menghilang oleh pintu kelasnya yang kecoklatan, ia segera memutar tubuhnya untuk kembali. Satu tangannya merogoh ponsel yang tersembunyi dengan baik di kantong celana abunya, ia menekan nama Aretha setelah masuk ke dalam aplikasi chat, deringnya nyaring mendentum gendang telinga Tanu sebelum kemudian sambungannya terjawab.

"Jangan berdiri di situ terus, bentar lagi bel masuk bunyi," ucapnya memutar langkah menaiki tangga.

"Hm."

Best Friend-zone 「COMPLETED」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang