(30) Aku rindu

15 4 1
                                    

Kalian udah siap belum sih kalaukisah ini berakhir?Kalian masih percaya kalauauthor bakalan kasih happy ending? 😈Ya udah lanjut baca aja,mau nitip salam ga buat Aretha?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian udah siap belum sih kalau
kisah ini berakhir?
Kalian masih percaya kalau
author bakalan kasih happy ending? 😈
Ya udah lanjut baca aja,
mau nitip salam ga buat Aretha?

☀️☀️☀️

_______________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________________

Mengemas barang ke dalam koper adalah hal paling menyebalkan bagi Aretha, sudah satu tahun semenjak terakhir kali ia harus melakukan perjalanan keluar dari pulau Jawa, satu tahun lalu, saat salah satu Neneknya yang ada di Bali meninggalkannya untuk selama-lamanya, dan saat ini Aretha harus kembali ke sana, memperingati satu tahun kepergian Ibu dari Ayahnya itu. Langkahnya gontai menarik satu baju terusan panjang berwarna putih dari lemari, nantinya baju itu akan ia gunakan saat acara pengajian malam. Jemarinya yang lentik tampak cekatan melipat, memasukkan baju dengan hiasan payet di bagian dadanya itu ke dalam koper, Aretha lalu mengatupkan dua bagian koper, menarik resletingnya cepat-cepat karena ia baru saja mendengar Papa memanggil namanya dari lantai satu.

"Ya?" wanita yang selalu saja mencepol rambutnya asal itu bergerak keluar dari kamar. "Kenapa, Pa?"

"Kamu mau berangkat bareng sama Papa, atau mau nyusul?" pria paruh baya itu tak menatap Aretha saat berbicara, terlalu sibuk dengan simpul dasi yang setiap kali ia mencoba melilitkannya malah melintir dan membuat dasinya miring. "Ma, besok beli dasi instan ajalah, emosi banget Papa ini." Omelnya.

Aretha hanya tersenyum melihat Papa yang menarik dirinya ke arah Mama, wanita itu juga mendekat, tangannya basah karena baru saja dicuci, tentu saja ia usapkan sisa air dari tangannya di permukaan apron sebelum menyentuh dasi Papa dan menyempurnakan dasinya. Aretha pernah bertanya-tanya, apa jadinya Papa tanpa Mama, pria besar itu manja sekali, tampak begitu bergantung pada Mama atas segala hal.

"Aku nyusul aja, ambil flight sore soalnya ada yang mesti aku lakuin dulu di kampus." Aretha menuruni tangga, memijakkan kakinya di lantai pertama masih dengan piyama merah jambu bergambar bunga.

Best Friend-zone 「COMPLETED」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang