Perusahan tempatku bekerja sedang mendesain sebuah produk yang rencananya akan diluncurkan pada pertengahan tahun ini, project yang dalam skala cukup besar. Produk ini dirancang sedemikian rupa agar dapat menarik minat pasar. Tahap demi tahap kami kerjakan sebelum produk ini diluncurkan, riset dan analisa telah dilakukan terlebih dahulu. Aku mendapat limpahan project ini secara tiba-tiba karena penanggung jawab sebelumnya di project ini dipindah tugaskan ke cabang luar kota untuk membereskan beberapa permasalahan di cabang. Pada awalnya aku menolak, merasa belum cukup mampu tetapi atasanku terus mendorong dan memotivasi ku untuk mengambil tantangan ini sebagai pelengkap portofolio ku katanya. Alhasil beberapa waktu belakangan ini aku dan tim ku menjadi sibuk luar biasa untuk mengerjakan project limpahan ini. Aku sedang asyik-asyiknya mengetik bahan presentasi untuk disajikan di hadapan jajaran komite eksekutif minggu depan ketika bunyi panggilan dari handphone mengalihkan konsentrasiku sebentar.
"Hallo Mas"
"Hallo Van, kamu masih di kantor?"
"Masih Mas, ada apa ya?"
"Kamu lagi sibuk?"
"Lumayan Mas, ni lagi bikin konsep untuk presentasi minggu depan "
"Oh...oke lah. Yowis lanjutin kerjamu lagi deh"
"Ok Mas"
Aku memandang layar di handphone dengan heran. Kurang kerjaan amat sih Vanno nelepon cuma buat nanya aku masih sibuk atau tidak. Kembali ku memusatkan perhatianku pada laptop di mejaku, saking konsentrasinya tanpa sadar jam pulang kantor sudah lama lewat. Ku lirik keadaan di sekitarku, memastikan keberadaan teman-temanku yang lain. Rupanya teman-teman satu tim ku masih berada di kubikalnya masing-masing, masih asyik dengan pekerjaannya.
Bunyi pesan masuk di handphone membuatku berhenti sejenak dari pekerjaanku. Ku renggangkan otot-otot punggungku sebentar dan menghirup nafas dalam-dalam. Ku baca sebuah pesan yang ternyata dari Vanno.
From : 08111611xxxx
Van...masih di kantor?
From : 08121981xxx
Masih Mas.
From : 08111611xxxx
Emang masih banyak kerjaannya?
From : 08121981xxx
Tanggung sih, dikit lagi kelar.
From : 08111611xxxx
Mau pulang jam berapa kamu kalau sekarang masih kerja juga?
Ga baik perempuan pulang malam-malam
From : 08121981xxx
Lha...selama ini aku juga pulang malam Mas tapi ga kenapa-kenapa tuh...
From : 08111611xxxx
Kamu tuh kalo dibilangin denger napa
Nah ini lagi nih makin aneh, kok repot amat sih dia mikirin aku pulang kapan.
From : 08121981xxx
Iya deh om, Saya pulang sekarang.
Ku ketikkan balasanku sambil nyengir, membayangkan umpatan yang akan keluar dari mulut Vanno.
Kembali ku berkonsentrasi untuk melanjutkan sedikit lagi pekerjaanku. Satu- persatu teman-teman yang tadi masih bertahan di mejanya masing-masing beranjak pulang hingga menyisakan suasana yang sepi karena tinggal sedikit orang saja. Pada akhirnya teman-teman yang tersisa berteriak mengajak ku pulang. Menengok keadaan yang mulai sepi, aku segera mengiyakan ajakan temanku. Ogah membayangkan harus kerja sendirian di ruangan sesepi ini plus pernah mendengar cerita-cerita mistis dari teman-teman...hiii aku merinding membayangkannya. Sesegara mungkin aku membereskan meja kerjaku dan meraih tas ku cepat-cepat sebelum lampu di lantai ini padam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Hati
RomanceAku mencintainya dengan segenap hatiku. Kuberikan pengabdian tiada batas untuknya. Kuletakkan kesetiaanku pada tempat yang paling tinggi. Tapi... Itu semua hanya menjadi keping yang terserak tanpa bisa dipungut lagi. Aku berharap melabuhkan bahtera...