18. Regina Harus Hidup!

2K 161 4
                                    

Lishia sangat mencintai Javas. Saat sayap hitam lelaki itu terkepak, segala harapan mulai menyapu pandangan. Rambut hitamnya berkibar tak tahu malu mengikuti arah angin, mata biru sepekat samudra ujung benua yang membuat keterpurukan karam.

Awalnya, Lishia hanya seekor naga yang terpuruk. Diperbudakkan oleh kejahatan, hari-harinya berisi tangis parau.

Hingga sang pemimpin naga datang, Javas dengan sayap hitam berkilaunya. Menghembuskan segala kejahatan yang merangkul pundak Lishia, hingga akhirnya naga kecil itu bisa bebas dari keterpurukannya.

"Jadilah bawahanku, Nak." ujar Javas penuh wibawa.

Lishia diangkat menjadi tabib istana naga setelah tahu bakatnya yang luar biasa. Menciptakan obat, membuat racun mematikan, hingga tidak ada satu pun penyakit yang belum ia sembuhkan.

Lantas saat Javas menemukan istri tercintanya, Lishia merasa kesepian. Bentuk apresiasi yang gadis naga itu dambakan sudah hilang. Javas menghaturkan seluruh perhatiannya pada sang istri, yakni Regina, seorang manusia.

Tapi Lishia tahu, manusia itu tidak abadi. Sampailah pada masa di mana Regina menua, terbaring tak berdaya di atas ranjang. Perlahan-lahan matanya tertutup rapat, napasnya menjadi tenang, tanpa tanda-tanda kehidupan.

Akhirnya, Lishia mendapatkan kembali perhatian sang raja naga!

Oh, sayangnya, harapan kecil Lishia tidak tercipta. Javas malah menjadi gila semenjak kematian Regina. Lelaki itu ingin marah namun tak bisa menyalahkan siapa pun, karena ... takdir yang memutuskan kematian istrinya.

Ribuan tahun berlalu, Regina kembali, lalu mati lagi. Berulang kali Javas mengalami rasa sakit yang teramat mengacau mental batin, tapi lelaki itu yakin Regina akan kembali suatu saat nanti.

Setidaknya seperti itu, sampai Lishia akhirnya berhasil membuat racun yang menghapus jiwa manusia. Racun tanpa penawar, racun yang Lishia buat dengan segala dendam dan kecemburuan.

"Di kehidupanmu kali ini, aku akan membunuhmu, Regina! Jangan harap kau bisa kembali lagi pada Tuan Javasku!" bentak Lishia di dalam ruangannya.

Gadis naga itu berlari dengan pakaian compang-camping, tak sempat ia tidur karena racun yang ia buat penuh dengan semangat. Sempat Lishia ragu saat melihat wajah polos Regina, tapi ... Maafkan aku, Nona Regina.

"Jangan salahkan aku, ya?"

Crash!

Regina mati mengenaskan dengan racun hebat di dalam tubuhnya.

Sesaat sebelum Lishia merasa bersalah, tiba-tiba saja dunianya bergetar hebat. Bangunan istana megah itu hancur lebur dalam sekejap, tanah terbelah menjadi dua dengan air laut yang menggila.

Dari sudut langit, nampak sesosok naga hitam dengan mata yang memerah darah. Penuh amarah nan murka, wajah garangnya tampak di antara awan-awan mendung.

"Apa yang kau lakukan, Lishia!" bentak Javas yang berhasil membuat gempa hebat di seluruh dunia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang kau lakukan, Lishia!" bentak Javas yang berhasil membuat gempa hebat di seluruh dunia.

Melihat daksa rimpuh istrinya yang berselimut racun tak bernyawa, kegilaan Javas terpancing sampai ujung batasnya. Tanpa mendengar bisikan ampun lagi dari Lishia, Javas langsung membelah tubuh gadis naga itu menjadi dua tak bernyawa.

Berlari mendekat menuju jasad sang istri yang masih hangat, Javas yang masih dalam wujud naganya itu gemetar tak karuan.

"Tidak, Istriku ... tidak." suara serak lelaki itu bergema ke seluruh dunia. "Aku harus menyelamatkanmu. Ya ... ya .... Se-seharusnya masih bisa, 10 jantung naga, kan?"

Javas kembali membara penuh tekad. Benar, Regina masih bisa diselamatkan jiwanya apabila Javas berhasil memberikan 10 jantung naga untuk ditukar. Tanpa berbasa-basi lelaki itu terbang membantai rasnya sendiri.

Javas sudah gila, sudah buta arah.

Tak peduli itu rasnya yang selama ini ia lindungi, Javas akan membunuh mereka semua demi mengembalikan jiwa Regina yang akan menghilang selamanya. Untuk kehidupan istinya, Javas rela. Sampai jantung ke sembilan sudah berhasil Javas dapatkan, lelaki itu merasa keberadaan Regina sudah menghilang tanpa jejak.

"Tidak ... tidak!" Javas terbang menuju Istana dengan kecepatan luar biasa, tak peduli lagi bagaimana dampak kepakan sayapnya yang mampu menghancurkan separuh Kekaisaran.

Ketika Javas sampai di Istana tepat jasa istrinya berada, sudah terlambat. Jiwa Regina ... sudah terbang untuk selamanya. Gadis itu tak akan kembali, tak akan ada untuk Javas lagi.

"Takdir, tolong jangan begini!" Javas menatap langit sembari menghaturkan sembilan jantung naga yang berhasil ia bawa. "Ambil jantung ini dan jantungku! Biarkan Regina hidup, aku memohon sekali padamu ... takdir!"

"Regina harus hidup!"

Sembilan jantung yang Javas haturkan diambil oleh takdir, namun ... jantung miliknya masih di tempat. Itu artinya sia-sia karena jantung naga tidak sempurna, membantai rasnya juga tak berakhir baik.

Regina ... benar-benar pergi untuk selamanya.

Kehidupan Javas setelah itu menjadi abu-abu. Seluruh dunia menyentuh keterpurukannya karena sang naga pelindung mereka sedang bersedih. Ribuan tahun populasi manusia hampir punah, kerajaan naga juga berada dalam fase berantakan. Banyak naga tidak bersalah yang mati hanya karena Regina.

Masa-masa itu adalah kiamat.

Hingga belasan ribu tahun setelahnya, Javas merasakan jiwa Regina hadir kembali dalam dunia. Mungkin takdir berbaik hati, jadi Javas menyambut hal tersebut dengan suka cita. Tanpa bermalas-malas lagi lelaki itu membangun kembali kerajaan naga, menciptakan kekuatan untuk populasi manusia, hanya agar Regina bisa hidup di dunia yang layak untuknya.

Takdir benar-benar berbaik hati!

Setidaknya, sampai Javas melihat sendiri Regina muntah darah di depannya.

Jangan bilang ... Karena jantung naga yang hanya sembilan saat itu. Takdir menurunkan jiwa Regina dengan racun Lishia yang masih bertengger di dalamnya?

Jadi, Regina akan hidup dengan racun yang tidak bisa disembuhkan?

"Takdir sialan!"

---------------------------------------

Jeng jeng jeng! Visual gess!!

Javas di wujud manusianya dan Regina kami yang cumel ◉⁠‿⁠◉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Javas di wujud manusianya dan Regina kami yang cumel ◉⁠‿⁠◉

REGINA: Don't Want to DieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang