Model

651 56 2
                                    


"Dede suka banget dengerinnya tau."
Jujurnya pada beomgyu yang sudah menyelesaikan nyanyiannya, inginnya mendengar lagi tapi soobin sudah terlihat badmood sedari tadi, bahkan sedari beomgyu datang soobin sudah menunjukkan raut tidak suka.

"Hyungie, dede mau lagi."
Rengek yeonjun dengan lucu, menarik-narik ujung baju beomgyu dengan tarikan kecil.
Sampai membuat soobin geram di tempat sambil membawa baki berisi teh pahit, maklum karena tamunya menyebalkan jadi tehnya sengaja tidak diberi gula, warna pekat teh mewakili kepahitan hati soobin.

Beomgyu yang menyadari sinyal-sinyal amukan serigala buru-buru menolak yeonjun yang memintanya untuk lanjut menyanyi lagu lain.
"Sudah dulu ya? Udah malem lho. Njun harusnya udah tidur."

"Dede juga belum mau tidur kok."
Tolak yeonjun, rasa-rasanya baru sebentar tapi beomgyu malah langsung pamit pulang.

"Nih, dihabisin minumannya!"
Soobin menyentak cangkir berisi teh tadi langsung di depan beomgyu, membuat yeonjun di sampingnya ikut terkejut. Untung saja tehnya tidak menumpahi gitar mahal beomgyu yang masih dipangkuan.

"Pelan-pelan dong ayah."
Rengek yeonjun membuat hati beomgyu tersentil, yeonjun sudah menjadi istri orang dan kini malah tengah mengandung buah hati pertamanya. Andai saja beomgyu yang berada di posisi soobin, pasti beomgyu akan memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya dan beralih ke pekerjaan lain yang tidak beresiko.

"Dede belum tidur ya?"
Tanya soobin sambil ikut duduk di atas ranjang. Dengan mudah mengangkat yeonjun agar duduk di atas pangkuannya, sengaja memanasi beomgyu agar segera pergi. Beomgyu yang merasa tersindir pun dengan segera meminum tehnya, rasa pahit teh menyengat tenggorokan beomgyu yang nyatanya tidak suka minuman pahit.

"Apa tehnya tidak enak hyung?"
Tanya yeonjun sambil memandangi beomgyu yang meminum tehnya sedikit demi sedikit sambil mengernyitkan dahi.

Beomgyu menoleh segera menggeleng dan tersenyum pada yeonjun. "Panas hehe."
Jelas beomgyu membuat yeonjun mengangguk dan soobin dalam hati tertawa mengolok.

"Hyung mau pamit pulang dulu ya, udah kemaleman. Ngga baik juga bertamu terlalu larut."

"Syukur deh kalo sadar."
Sengit soobin dan langsung mendapatkan sikutan tangan dari yeonjun. Soobin sendiri tidak peduli dan malah mencium pipi bulat yeonjun gemas.












***

"Satu dua, tiga..."

"Ya ganti gaya...   
satu dua tiga..."
Seru sutradara foto yang tengah memantau fotografer yang memotret model cantik di depan sana.
Model cantik dengan balutan kain katun sebatas paha ditemani balutan kain tipis lain di bagian lengan sehingga semakin memperlihatkan keindahan tubuhnya dimasa kehamilan.

"Yeonjun, di depan ada dokter tampan yang mencarimu!"
Seru salah satu perias tadi sambil membantu yeonjun beranjak turun dari panggung dengan hati-hati.
Yeonjun tampak terburu-buru sampai tidak mendengar interupsi sutradara yang berteriak memanggilnya untuk menyelesaikan sesi fotonya terlebih dahulu, membiarkan susu khusus ibu hamilnya mendingin tak tersentuh di atas meja.
Yeonjun memang sudah menjadi model iklan beberapa kali, banyak yang menawari job tapi yeonjun seringkali menolak dengan alasan suaminya tidak memperbolehkan. Untuk kali ini yeonjun benar-benar tidak ingin menolak tawaran sehingga nekat keluar rumah dan menjalani syuting iklan susu kehamilan selama 2 hari tanpa meminta izin pada soobin.

"M-maaf."
Cicit yeonjun sambil menundukkan kepala, napasnya masih terengah-engah karena berjalan terburu-buru.

"Sudah selesai hum?"
Tanya soobin dengan suara lembut, tangan besarnya menangkup kedua pipi bulat yeonjun yang memerah seketika.

Dr. Soobin is My Americano||Soobjun|| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang