Yeonjun menyeruput kuah ramen dengan ekspresi kegirangan, sudah hampir satu bulan lebih ia baru menikmati ramen kembali, lidahnya sudah sangat rindu dengan rasa kuah ramen yang menyegarkan di tambah mie kenyal dan toping yang tidak tanggung-tanggung. Soobin benar-benar membelikannya paket ramen isian komplit, walaupun tidak ada tambahan rasa pedas sama sekali, tapi rasanya tetap enak.
Tersenyum saat menyadari soobin terus memperhatikan nya makan sedari tadi.
"Makan hyung."
Soobin malah menggeleng dan memangku dagu menggunakan kedua tangan memandang yeonjun yang makan dengan lucu. Kuah ramen meluber disekitaran mulut kecilnya yang terus mengunyah seperti bebek, tapi dengan segera yeonjun menyecapnya menggunakan lidah untuk membersihkan kuah yang keluar."Mau liat njun makan dulu."
"Hyung udah liat njun terus lho, sekarang makan dong."
Rengeknya memaksa soobin untuk segera makan. Malu rasanya di perhatikan, apalagi kepala yeonjun sudah tidak berambut. Dibalik bannie berwarna putihnya hanya ada kepala yeonjun yang botak, sengaja dibotaki sekalian karena sangat rontok dan mengganggu.
"Iya iya ini lagi makan kok."
Ucap soobin dengan cepat menyuapkan 2 potongan kimbap sekaligus ke dalam mulut.
"Njun makan lagi. Harus habis!"
Perintah soobin dengan mulut penuhnya yang lucu."Njun kekenyangan, udah ngga bisa nampung makanan banyak."
Ucapnya sambil cemberut dan mengusap perut kecilnya sendiri seperti bocah."Okey, tungguin hyung ngabisin makanan."
Soobin benar-benar memakan semua pesanannya, tidak ingin meninggalkan sisa selain alat makan dan kuah berlebih.Yeonjun sampai terkekeh gemas sambil berusaha menggapai wajah soobin sedikit sulit karena jauh. Soobin dengan penuh inisiatif pun mendekatkan wajahnya pada tangan mungil yeonjun yang terulur. Membiarkan yeonjun memainkan pipi mozarella soobin sesuka hati, asal yeonjun bahagia katanya.
"Njun gem-"
"Yeonjun!"
Ucapan yeonjun terhenti saat suara soobin membuatnya kaget. Tangannya reflek berpindah menutup hidung saat baru menyadari bahwa ia mimisan lagi secara tidak sadar.
Soobin dengan cekatan bangkit dari kursinya dan mendorong kursi roda yeonjun menuju toilet.Soobin menyeka darah yang keluar dari hidung yeonjun dengan telaten, tatapan seriusnya membuat yeonjun takut karena terlihat seperti tengah marah. Mengelapnya dengan tisue kering saat di rasa mimisannya tidak keluar lagi.
"Pusing?"
Tanya soobin sambil menangkup kedua pipi yeonjun yang berubah pucat. Mengusap kepala yeonjun hati-hati.
"Ke rumah sakit ya? Jalan-jalannya kapan-kapan lagi."Yeonjun menggeleng tidak mau, wajahnya menjadi sedih. "Tadi bilangnya habis makan jalan-jalan!"
Bentaknya tiba-tiba, hanya karena mimisan soobin tetiba membatalkan janjinya."Okey."
Soobin mendorong kursi roda yeonjun ke arah parkiran. Memindahkan yeonjun ke kursi depan dan melipat kursi rodanya, menaruhnya di jok belakang.
Yeonjun melirik soobin yang tengah menyetir mobil dengan memandang lurus ke depan, tidak berkata-kata.
"Njun maunya jalan-jalan!"
Tegasnya saat soobin malah memarkirkan mobilnya ke parkiran rumah sakit. Menarik yeonjun secara paksa dan membopongnya ke ruang rawat.
Yeonjun menangis di sepanjang koridor sambil berprotes walaupun napasnya sudah mulai tersendat-sendat karena terisak.
Membuat soobin panik saat merasakan tubuh yeonjun melemah dalam gendongannya, seharusnya soobin tadi tidak menuruti keinginan yeonjun jika ternyata malah membuat yeonjun kelelahan di luar.Soobin segera memasangkan masker oksigen dan menidurkan yeonjun ke atas brankar. Mengecek denyut nadinya yang melemah dan memasangkan infus beserta vitamin.
Yeonjun sempat menunjukkan raut merajuknya pada soobin sebelum kelopak matanya berkedip lambat dan memejam akibat obat bius.
![](https://img.wattpad.com/cover/350870135-288-k977220.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dr. Soobin is My Americano||Soobjun|| END
Fiksi PenggemarDisaat orang lain berdoa untuk selalu sehat, yeonjun adalah anak unik yang berdoa agar dirinya sakit. "Aku ingin sakit demi bertemu dengan Dr. Soobin." Start : 9 September 2023 End : 14 November 2023