15

3.1K 209 8
                                    

Hari hari berjalan seperti biasa, sang triplet juga senang dengan keberadaan Junghwa sebab paman mereka itu yang mereka panggil "om Jua" itu benar-benar menyenangkan bahkan Jungkook sudah tak perlu mengendap-endap untuk berangkat ke sekolah

Dalam hati Jungkook sedikit terasa aneh kala si triplet kini seperti tak menaruh perhatian penuh padanya namun bukankah itu yang ia mau dari awal? Entahlah

Sore ini Junghwa dan emak Jeon sedang bermain di ruang tamu bersama triplet, mereka bernyanyi dan bercanda seharian

"Nenek, jungie mau anya ayahna buna temana?" Tanya Taejung polos

Junghwa dan emak Jeon sedikit terperanjak dengan pertanyaan anak kecil itu

Junghwa menarik nafas dan membuangnya perlahan, "Ayahnya bunda itu Kakek kalian ya? Hmm.. Dulu waktu om Junghwa masih di perut nenek, kakek sudah dipanggil sama tuhan terlebih dahulu" jelasnya dan emak Jeon mengangguk walaupun ia tak yakin sang triplet paham lebih detail

Emak Jeon menjadi sedih mengingat sang suami meninggal terlebih dahulu sebelum melahirkan Junghwa

"Ouww, adi buna butan dedek om jua ya?" Tanya Taejung polos

Junghwa membolakan matanya sambil menutup mulutnya begitu juga dengan bunda Jeon dan kini mereka sambil menatap

Emak Jeon mendengar itu hanya tersenyum walaupun sebenarnya perasaannya sedikit teriris jika mengingatnya, di satu sisi Junghwa juga merutuki dirinya yang begitu polos mengatakan itu dengan gamblang 

"Cerita apa nih, asik banget kayaknya" kata seseorang di belakang Junghwa yaitu Jungkook

"BUNAAA ATANG YEY"
"HUHU LINDU BUNAAA"
"CAYANG BUNAA"

Triplet berlari memeluk Jungkook yang tiba-tiba ada di belakang Junghwa tanpa orang-orang di sana sadari dan Jungkook memeluk balik triplets sambil menciuminya

"A-adek, ka-kamu udah datang?" Resah emak Jeon sedikit kaget lalu melirik Junghwa yang tak kalah kagetnya dan dibalas anggukan oleh Jungkook

'adek, kamu gak dengerkan?' batin Junghwa





Beberapa hari kemudian Jungkook terus dibayang-bayangi oleh Taehyung

Tiap pulang sekolah, Jungkook harus menemani lelaki tua itu untuk makan bersama. Sebenarnya ia menolak sejak awal namun ia diancam akan dilaporkan pada orangtuanya mengenai masalah BK itu

Mereka berdua makan bersama saling berhadapan di suatu kafe, sesekali Taehyung melirik bocah yang masih mengenakan seragam SMA putih abu-abu itu

Dalam hati Taehyung menyayangkan pemuda Jeon ini lupa ingatan, dalam hatinya ada rasa ingin agar anak ini kembali mengingat semuanya agar ia memiliki kesempatan untuk berkumpul menjadi keluarga utuh bersama ketiga anaknya

"Jungkook, saya mau tanya" kata Taehyung disela makannya dan Jungkook hanya meliriknya tanpa menjawab, "K-kamu tidak mengingat sesuatu tentang saya?" Tanyanya hati-hati

Jungkook mengernyit, "Yang malam itu? Yang lo ngasih-"

"Bukan" geleng Taehyung sedikit terkekeh, "Maksud saya, kamu mengingat sesuatu di masa lalu... Mungkin sesuatu yang menyenangkan?" lanjutnya sedikit menyeringai

"Menyenangkan..?" Bingung Jungkook, alisnya kirinya naik tanda kebingungan

Mata Jungkook menatap pria itu heran lalu tak sengaja fokusnya terkunci pada mata elang itu membuat kepalanya sedikit terasa nyeri dan pandangannya kini sedikit kabur




"Argh slut, FUCK!"

"Pe-pelanh tuanhh eungh.. ahh.. ahh.."

"Call me daddy, bitch"

"Yeshh daddyhh ahh.."

"Like it, hm?"

"Yeshh daddy.."

"Take my load, Slut!!"

"AHHH HANGATT DADDYY.."





"AKH!!" erang Jungkook menunduk memegangi kepalanya yang terasa nyeri menarik perhatian beberapa orang didekatnya

Taehyung membolakan matanya lalu berdiri menghampiri Jungkook di sebelah meja, "astaga Jungkook hei.."

"AKK!! AKK!!" Erang Jungkook berubah menjadi teriakan histeris membuat pengunjung kafe disana terdiam mengamati mereka berdua

"Astaga" khawatir Taehyung lalu dengan cepat ia membawa Jungkook keluar kafe setelah memberikan beberapa lembar uang kepada pelayan kafe yang jumlahnya lebih banyak dari jumlah harga yang mereka pesan

Jungkook di gendongan Taehyung masih memegangi kepalanya yang terasa sakit, perlahan darah mengalir keluar dari hidungnya membuat Taehyung semakin panik dan berjalan lebih cepat ke arah mobil




Di mobil perjalanan menuju rumah sakit, Taehyung merutuki dirinya sendiri

Taehyung menyesal menyuruh anak itu untuk mengingat sesuatu yang sudah pasti anak itu lupakan setelah melakukan terapi lupa ingatan

"Kau bodoh sekali, Taehyung" umpatnya pada diri sendiri




Dirumah sakit, kini Jungkook terbaring lemas diranjang

Taehyung sudah menghubungi ibu Jungkook dari ponsel Jungkook yang kebetulan tak dikunci, ia duduk di samping ranjang Jungkook menatap wajah tenang itu yang sedikit pucat

Sedikit rasa menyesal datang ke hati Taehyung, kenapa dulu ia tak membawa ibu biologis triplets ini di hidupnya? Jika begitu pasti mereka jadi keluarga harmonis hingga sekarang

Taehyung menghela nafas lalu matanya kembali terkunci ke arah wajah cantik itu namun tiba-tiba...

'BUKKK'

Taehyung terjatuh ke arah lantai saat satu bogeman keras mengenai rahangnya, ia melirik ternyata itu adalah Jeon Junghwa 

"DASAR KEPARAT!!"



TBC.

Jangan lupa tinggalin vote dan komentar ya hehe..

Numpang Promote

E-PDF Story < https://lynk.id/alvaromahenn >

Triplets (Kembar Tiga) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang