Beberapa saat ia menutup mata tiba-tiba mendengar suara tangisan, pasti dari tuh bocil bertiga tapi diabaikan olehnya
"BUNAAA.." hiks..
"Bobo cama bunaaa.. HUAA.." hiks.. hikss..
hiks.. hikss..Dalam pikiran Jungkook mendengar tangisan ketiga anak itu pasti nanti berhenti, toh mereka juga akan lelah sendirinya menangis
BRAKK
"HUAA!! EMAK!!" Kaget Jungkook melihat sang emak dengan wajah bantal dan mata merahnya sambil membawa hanger yang terarah padanya
ctass
"Kamu emak suruh tidurin mereka di kamarmu malah ditidurin diluar" geram sang emak mencambuk Jungkook tanpa ampun dengan hanger itu
"Aduh ampunn mak"
ctass ctass ctass
"KASIH TIDUR MEREKA DIKAMARMU!!!"
ctass ctass ctass ctass
"Iya mak ampun mak aduh sakit iya iya..." Ringis Jungkook, air matanya sudah keluar setitik merasakan sakitnya cambukan senjata hanger sang emak
Akhirnya malam ini ketiga bocil itu bisa tertidur tenang sebab mereka bisa tertidur sambil memeluk sang bunda
Jungkook menghela nafas, ia melirik ketiga bocah itu yang tertidur di dada atas kiri dan kanannya dan juga ada yang tidur di perutnya sambil tangan-tangan kecil itu memeluk dirinya erat
Sebenarnya Jungkook mau marah namun ia takut membuat bocil-bocil ini kembali menangis lalu ia dapat hantaman tambahan dari sang emak
'anjir belum sehari gue ngurus ni bocah-bocah, udah dapat hantaman hanger emak gara-gara ni bocah kematian. liat aja besok gue bawa ni ke kantor polisi biar enyah dari hidup gue' batin Jungkook kesal
Mata Jungkook yang sudah akan menutup kini kembali membola sebab baru teringat bahwa besok ia ada upacara pagi
Jungkook bangun lebih pagi dari biasanya, ia melihat jam masih menunjukkan pukul 6 pag. Sengaja ia bangun lebih cepat agar tak membangunkan si triplet, selesai berpakaian ia salim ke emak Jeon yang sedang menjemur pakaian di halaman rumah, "emak bisa jagain mereka kan?" Tanyanya
"Modelan blangsak kayak kamu ajak mak bisa besarin apalagi yang kalem kalem kayak mereka" pedas sang bunda
Jungkook hanya meringis dalam hati mendengar perkataan sang bunda
"Jangan lupa beli pampers sama susu buat mereka ya, kamu udah punya anak" kata sang bunda
Jungkook kembali mengingat bocah itu, "yaudah duit mak" pintanya membuat sang bunda mendelik ke arahnya
"Itu anakmu, bukan anak emak jadi pakai saja uang mu" kata bunda lalu kembali menjemur pakaian basah itu
"Elah mak" sebal Jungkook lalu melirik jam di ponselnya lalu ia menghubungi sang sahabat bernama Kim Mingyu
Obrolan Chat Mingyu
Jungkook : Ming?
Mingyu : Jungkook!? Anjir kenapa gak bales chat gue semalam, lo bikin khawatir tau gak
Jungkook : wkwk sorry, ponsel gue low. Gue aman kok, gimana yang lain?
Mingyu : Si Hendra di satpol cok
Jungkook : ANJIR!? Kok bisa bangsat?
Mingyu : Ketangkep, ini gue panik banget
Jungkook : Napa panik? kan lo aman?
Mingyu : Pasti si Hendra diintrogasi cok. Kalau nama kita kesebut bisa jadi kita bakal ketangkep juga
Jungkook : ANJG MING GW GEMETER BANGSAT
Mingyu : Tenang guk, setau gue Hendra gak seember itu
Jungkook : Yang bener lo?
Mingyu : Kayaknya sih wkwk
Jungkook : Sialan lo
Jungkook menutup ponselnya dengan hati yang tak tenang mendengar pesan dari sahabatnya kemudian ia berangkat
Akhirnya Jungkook datang ke sekolah dengan tampilan yang urak-urakan dan teman-teman sekolahnya sudah tak kaget atau merasa tak aneh lagi
Toh memang ia dan segeng sudah dicap sebagai anak nakal sekaligus buaya juga
Dari tampilannya Jungkook mungkin akan terkena hukuman razia dari guru bk di gerbang, hanya saja ini masih terlalu pagi sehingga guru bk pun belum datang
Upacara berlangsung tapi Jungkook dan kawan-kawan malah sembunyi di belakang kantin
Sebenarnya mereka bukan menghindari upacara tetapi hal yang paling mereka takutkan adalah guru BK yang biasanya menarik anak laki-laki yang memiliki rambut panjang
Pernah satu kali Jungkook tidak memotong rambut menjadi pendek lalu ikut upacara, ia tiba-tiba ditarik oleh guru BK ke belakang barisan lalu rambutnya dipotong asal
Akhirnya minggu selanjutnya ia botak dan membuat dirinya jadi bahan tertawaan sang teman-teman
Mulai dari situ ia tak ingin lagi ikut upacara, toh poin tambahannya ia tak perlu panas-panas
Jam istirahat bocah yang tadi malas ikut upacara tapi sewaktu jam makan siang mereka yang pertama
Geng Jungkook yaitu Mingyu, Jimin, dan Eunwoo mereka makan berempat dengan lahap seolah-olah telah melakukan olahraga padahal mereka cuma mendengarkan materi di kelas itupun mereka juga tak mendengarkan
Tiba-tiba seorang wanita memeluk leher Jungkook dari belakang, "sayang..."
Jungkook yang sedang mengunyah sedikit kaget, namun mendengar suara itu dan juga gesekan gumpalan lemak di belakang lehernya membuatnya mengetahui wanita itu
"Kenapa, nay?" Tanya Jungkook menoleh dihadiahi kecupa Naya dan ia hanya tersenyum
"Pulang nanti hotel yuk" ajak Naya
"Okay sayang, lo yang bayar oke?" Kata Jungkook dan Naya mengangguk, satu kecupan di pipinya lalu wanita itu melenggang pergi
Ketiga yang lain cuma menggeleng melihat kebiasaan Jungkook yaitu sex bebas dengan wanita yang menyukainya
"Enak bener" geleng Eunwoo tertawa pada Jungkook
Jungkook juga ikut tertawa lalu kembali makan dan membenarkan perkataan Eunwoo dalam hati
Apanya yang kurang enak jika wanita itu yang mengajaknya ke hotel dan wanita itu juga yang membayar hotelnya. Jungkook? Hanya tinggal menikmati lubang wanita itu
Brengsek? Memang Jungkook sebrengsek itu dan teman-temannya juga tak melarang kesenangan sang sahabat
Satu hal yang membuat laku Jungkook di kalangan kaum hawa adalah wajahnya yang tampan walaupun mengarah ke manis juga. Namun siapa sangka di balik wajah tampan dan manis itu tersimpan sifat brengsek
TBC.
Jangan lupa tinggalin vote dan komentar ya hehe..
Numpang Promote
E-PDF Story < https://lynk.id/alvaromahenn >
KAMU SEDANG MEMBACA
Triplets (Kembar Tiga) [END]
FanfictionSeorang berandalan bernama Jeon Jungkook tiba-tiba dipanggil bunda dari tiga anak kembar yang tak sengaja ia temui disemak-semak pinggir jalan • Twitter User (@alvaromahenn7) • [Promote Link = https://lynk.id/alvaromahenn] • Top Most Hits Hastag's...