32

2.1K 148 4
                                    

FLASHBACK



Jungkook yang merasa lemas kini sudah berada di rumah sakit, akibat terlalu lama menunggu antrian akhirnya Junghwa mengatakan pada sang adik untuk tidur saja

Mereka berdua tak tahu antriannya sangat lama membuat Jungkook tertidur pulas dan Junghwa hanya memakluminya saja sambil mengelus kepala sang adik

Saat nomor antrian mereka di panggil akhirnya Junghwa yang tak tega membangunkan sang adik langsung saja mengangkat bridal Jungkook

Saat sampai di dalam mata Junghwa membulat melihat dokter itu, "Johan!? Anjir!?" pekiknya

Sang dokter yang tak lain bernama dokter Johan itu hanya terkekeh lalu mempersilahkan masuk Junghwa dan menyuruhnya menaruh tubuh itu di atas tempat tidur

Mereka berdua adalah sahabat semasa SMA dulu, bolos bersama dan juga dihukum bersama, ujian bersama bahkan menyontek juga bersama. Di saat sekolah mereka berdua dulu bahkan seperti surat dan perangko tak bisa dipisahkan

Johan memeriksa tubuh Jungkook tak ada yang salah hanya saja ia curiga dengan keterangan Junghwa bahwa sudah hampir seminggu anak ini mual membuatnya mengambil alat pemeriksa kandungan

"wah, selamat jung lo bakal punya ponakan nih kayaknya" ujar Johan tersenyum pada Junghwa yang justru terdiam mendengarnya

"Dia hamil, jo?" kaget Junghwa dan Johan mengangguk senang lalu merapikan alat-alatnya

"Selamat ya" kata Johan namun Junghwa menggeleng membuatnya mengernyit, "ada apa?" tanyanya

Junghwa baru saja mau menceritakannya namun Jungkook kini bergerak di dalam tidurnya, "kita bicara di tempat lain dulu, Jo" katanya lalu Johan hanya menggaruk kepalanya bingung

"kak-eh?" kata Jungkook terpotong, ia sudah ada di dalam ruangan

"iya dek, tunggu dulu ya kakak mau ada bicara sama dokter" kata Junghwa dan Jungkook hanya mengangguk saja walaupun kebingungan

Junghwa menatap Johan dengan tatapan memohon membuat sahabatnya itu menghela nafas lalu membawa berjalan keruangan pribadinya di samping kamar itu

"kenapa, jung?" tanya Johan melihat gelagat sang sahabat, "lo ngehamilin adik lo ya?" tuduhnya dan membuat Junghwa mendelik walaupun ia berharap juga

"gini jo, intinya gue bisa minta tolong nggak biar anak itu bisa digugurin tanpa operasi?" tanya Junghwa

"GILA YA LO!?" Kaget Johan mendengarnya

"Sheshh, gak usah keras-keras ngomongnya" panik Junghwa dan Johan hanya menggeleng heran

"kenapa mau lo gugurin? banyak loh orang disana mau punya anak tapi belum dapat" heran Johan tak habis pikir

"Jo, intinya itu anak haram. Adek gue diperkosa sama stranger dan dia gak sadar. Takutnya adek gue trauma, Jo" kata Junghwa mendramatisir namun semua perkataannya adalah bohong

"Sorry, Jung. Gue udah disumpah gak boleh bohong untuk vonis pasien kayaknya gue gak bisa" kata Johan namun Junghwa berlutut membuatnya menarik tubuh itu berdiri, "Anjir Jung jangan gini" katanya

"Plis, Jo" katanya sambil berlutut dan air matanya mulai keluar, "demi gue, ya? gue nggak ngerti lagi kalau sampai adek gue ada trauma terus..-

hiks.. hiks..

-..dia bakal kenapa-napa. gue jadi ngerasa gagal jadi kakak, jo" katanya memperlihatkan kesedihannya menatap Johan

"Junghwa, gue mau bantu tapi sebagai dokter juga gue gak boleh gitu" ujar Johan membuat Junghwa kini bersujud di sepatu Johan memohon

"plis, Jo. gue bakal kasih apa aja asal lo bantu gue" sedih Junghwa dengan tangisnya yang terdengar pecah

"yaudah" final Johan membuat Junghwa mendongak menatap sang sahabat

"beneran, jo!?" senangnya lalu berdiri memeluk Johan, "makasih banget, jo. gue bakal kasih lo apa aja sebagai bentuk terimakasih gue" katanya

Johan memeluk sahabatnya itu sambil menghela nafas pasrah, "gak usah, Jung. kita sahabatan" tolaknya



FLASHBACK END



TBC.

Jangan lupa tinggalin vote dan komentar ya hehe..

Numpang Promote

E-PDF Story < https://lynk.id/alvaromahenn >

Triplets (Kembar Tiga) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang