31

2.2K 164 3
                                    

Jungkook dan Junghwa berdua keluar dari ruangan dokter itu dengan lega

"kamu mikirin apa sih, sampai stress, hm?" tanya Junghwa pada sang adik dengan nada santai

"gak tau, aku nggak ngerasa stress kok" kata Jungkook kebingungan juga

"ya sudah kita ke apotik dulu" kata Junghwa dan mereka berlalu dari sana



Junghwa dan Jungkook sudah sampai ke loket apotek hanya saja belum ada tanda orang-orang bekerja disini, ia melirik ke ruangan di dalam apotek, "permisi" ujarnya perlahan, beberapa panggilan dan akhirnya ada seorang apoteker wanita yang keluarga

"ah maaf kak, ada yang bisa saya bantu?" tanya sang apoteker

Jungkook hanya melihat saja, ia sedang tidak mood untuk bahkan untuk tersenyum

"ini saya mau menukar resep ini" kata Junghwa memberikan kertas resep itu

Sang apoteker melihatnya lalu matanya membulat kaget, "ini benar resepnya?" tanyanya

Junghwa melirik sang adik di sebelahnya yang kebingungan, "a-ah iya benar kok itu resepnya" jawabnya sedikit tertawa

"Tapi resep ini untuk menggu-"

huekk.. uhukk huekk..

Perkataan sang apoteker terpotong sebab Jungkook kini kembali merasa mual dan bahkan berlari keluar klinik

Junghwa melihat sang adik langsung saja menatap sang apoteker yang kini menatapnya seolah paham

"Maaf tapi anda benar-benar yakin?" tanya sang apoteker

"Buatkan saja resep itu, tak usah banyak tanya" kata Junghwa dengan nada emosi menatap nyalang ke arah sang apoteker lalu berlari keluar menyusul sang adik




Mereka sudah pulang ke rumah dan Junghwa menggendong sang adik masuk dengan bridal, ia panik melihat sang adik yang semakin pucat

Di dapur, Junghwa memasakkan nasi goreng untuk sang adik lalu ia mengingat obat itu membuatnya menyeringai

Setelah nasi goreng itu jadi ia kemudian mengambil satu tablet obat tadi lalu menggerusnya dengan sendok dan menaburkannya di atas nasi goreng

Junghwa kemudian membawakan makanan itu pada sang adik lalu menyuapkannya dengan sedikit paksaan sebab Jungkook terus menolak sebab merasa tak enak badan

Sehabis makan Junghwa kembali mengeluarkan setablet itu dan Jungkook menelannya dengan cepat sebab ia lemas dan ingin segera tidur

Junghwa melihat sang adik beberapa menit kemudian terlelap membuatnya tersenyum dan mengelus rambut itu sayang kemudian melirik ke arah perut Jungkook

Tangannya menyingkap baju Jungkook dan mengelus perut itu perlahan dan terbentuk seringai di ujung bibirnya di akhiri kekehan

'aku harus menyingkirkan anak ini' batin Junghwa terkekeh

'kasihan sekali kau, kim kecil. tak bisa lahir ke dunia bahkan tak bisa melihat wajah cantik ibumu dan juga aku jadi penasaran bagaimana reaksi keparat itu jika tahu nanti benihnya yang sudah tumbuh telah mati ditanganku haha' batin Junghwa menyeringai



TBC.

Jangan lupa tinggalin vote dan komentar ya hehe..

Numpang Promote

E-PDF Story < https://lynk.id/alvaromahenn >

Triplets (Kembar Tiga) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang