36

2.2K 165 2
                                    

Pagi hari tiba dan mereka berdua ada di kamar entah mau melakukan apa, ingin keluar rumah namun takut dengan hewan liar dan juga hawa disini masih sangat dingin membuat mereka malas untuk bergerak

Junghwa beberapa kali bergerak menggerakkan ponselnya namun tak ada jaringan sama sekali disini

Mereka berdua menghela nafas

"kak, mau balik" kata Jungkook dan Junghwa mengangguk,

"sore nanti ya, dek? nggak enak sama nenek" kata Junghwa lalu ia kini melirik perut Jungkook lalu terkekeh tanpa Jungkook tahu

'walaupun obat itu sudah hilang sepertinya masih ada cara lain untuk menyingkirkan janin itu, bukan?' batin Junghwa menyeringai

Junghwa mengumpat, hawa dingin di sini membangkitkan gairah nya lihat saja kini penisnya mengacung tegak di dalam celananya kemudian ia melirik sang adik dan menyeringai

"dek, kakak boleh minta tolong nggak?" kata Junghwa dan Jungkook menoleh menatapnya sang kakak yang tersenyum

"tolong apa kak?" tanya Jungkook, "EH KA-mphh.."

Teriak Jungkook terputus sebab tangan Junghwa menutup mulutnya

Jungkook masih blank tubuhnya kini di tindih oleh Junghwa lalu kedua tangannya di tahan satu tangan di atas kepalanya dan satunya lagi menutup mulutnya

Junghwa menyeringai kemudian ia menundukkan wajahnya pada ceruk leher Jungkook mencium aroma tubuh sang adik dengan begitu nafsu

Jungkook mulai memberontak namun tubuhnya entah terasa lemas apalagi kini perutnya benar-benar terasa perih dari dalam

"mpph.. mphhh.. eunhh mpphh.."

jungkook mulai menangis kini lehernya dijilat dan dihisap diberikan tanda, bahkan kakinya kini menendang acak membuat Junghwa kesal

Junghwa bangkit lalu menarik kaki itu ke bahunya lalu kini menyingkap baju Jungkook sebatas leher lalu ia menjilati putingnya

Jungkook diam, tubuhnya masih ada dalam kondisi kaget belum sepenuhnya mencerna dengan semua yang terjadi namun matanya kini sudah mengeluarkan cairan bening, "le-lepashh.." hiks.. hiks..

Perlawanan terus Jungkook berikan pada Junghwa yang bergantian mengulum putingnya namun tak ada rasa nikmat sama sekali bagi Jungkook, berbeda dengan saat Taehyung melakukannya walaupun kadang ia sedikit terpaksa namun ia tetap menikmatinya jika pria Kim itu yang melakukannya, "le-lepashh" hiks.. hiks.., "kita saudara, kak. lepas ku bilanghh sakithh" ujar Jungkook menatap kecewa sang kakak

Wajah Junghwa naik kini berada di depan wajah Jungkook sambil menyeringai, "lo bukan adek kandung gue, bangsat" katanya membuat Jungkook membulat kaget, "lo cuma anak adopsi emak jadi nggak ada salahnya gue kalau nikah sama lo kan?" kekehnya kini mulai mengincar bibir plum itu

"nggak.. nggak.. GUE BUKAN ANAK ADOPSI NGGAKK!!"
Jungkook menggeleng sebab bibirnya kini dihisap dan dijilat, lidah itu mencoba menerobos masuk ke sela bibir Jungkook namun ia tak membukanya membuat Junghwa kesal

"buka mulutlo bangsat" umpat Junghwa namun Jungkook menggeleng keras, "lo bakal nikmatin permainan gue" seringai Junghwa membuat Jungkook ketakutan

Wajah Junghwa semakin dekat dan Jungkook menggelengg menatap takut sang kakak

tzingg

Mata Jungkook membulat kaget kini tubuhnya bergetar karena benar-benar takut sebab tiba-tiba datang pisau dari arah belakang menembus kepala junghwa dari belakang hingga menembus kening Junghwa

"AAAAAAAKKKKKKK!!"

Jungkook menjerit lalu mendorong tubuh sang kakak yang kini tergeletak lemas dengan darah yang mengucur kemana-mana

"HUAAAA!!"

Junghwa terbangun dengan dahi yang penuh dengan keringat dan nafasnya memburu, tangannya memeriksa seluruh bagian tubuhnya yang ternyata masih utuh dan bahkan mengelus keningnya dan tak ada yang sakit

Matanya kemudian memandang ke sekitar ternyata ia masih ada di rumah kakek dan menoleh ke samping ternyata Jungkook juga tertidur dengan tenang

Tangan Junghwa masih bergetar dan bahkan keringat masih keluar dengan deras dari pori-pori kulitnya padahal sangat dingin di sini

'jadi semuanya cuma mimpi?' batin Junghwa masih kaget dengan yang ia mimpikan

Junghwa terdiam selama beberapa saat mengingat semua kejadian yang ia masih ingat kemudian ia mengambil handuk lalu beranjak pergi dari sana

Tak sengaja matanya melihat foto sang nenek di ruang tamu lalu matanya membulat dan mengingat sepertinya nenek yang ada dalam foto itu dengan nenek yang ada dalam mimpinya benar-benar mirip

"EH NENEK KAN SUDAH MENINGGAL 4 TAHUN LALU" pekiknya mengingat-ingat dan terkaget

Junghwa menatap gambar itu seperti menatapnya balik kemudian ia mulai merinding menatap foto sang nenek berubah menjadi matanya mulai menghitam dan terbentuk senyuman iblis di bibirnya

"AAA TOLONGG!!"

Junghwa berlari ketakutan keluar rumah sambil berteriak

Tak tahu saja sebenarnya yang mengawasinya adalah roh sang nenek yang melayang di atas rumah terlihat seperti sekelebat cahaya putih tanpa wajah dan alat gerak hanya menampilkan kepala dengan tubuh dengan kain putih




TBC.

Jangan lupa tinggalin vote dan komentar ya hehe..

Numpang Promote

E-PDF Story < https://lynk.id/alvaromahenn >

Triplets (Kembar Tiga) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang