43

2.7K 149 3
                                    

Mereka semua kemudian terdiam lalu bunyi besi yang ada di leher mereka menarik perhatian mereka dan ternyata mereka semua sudah terlepas kecuali milik Junghwa yang masih terpasang

Ayah Johan mengarahkan seluruh keluarganya untuk lari dari sana meninggalkan ke tiga orang di sana sebab bunda Jeon menyuruh sang ayah untuk pergi mengikuti keluarga Johan

Johan mendekati Junghwa yang kini menatapnya memohon untuk melepaskan borgol itu

bughh.. bughh.. bughh..

Johan tanpa mengatakan apapun langsung menghajar Junghwa tanpa ampun hingga ia puas lalu berlalu dari sana meninggalkan sang sahabat dan bunda Jeon

"Emak tak sangka, kak" kecewa sang bunda membuat Junghwa menggeleng minta ampun

"Bantu lepasin borgolnya, mak. Tolong kakak menyesal" hikss.. hikss.. hikss..

Bunda Jeon menggeleng pelan, "Anak emak tidak ada yang membunuh orang, apalagi adiknya sendiri" kata bunda Jeon kini melangkah keluar

"MAK INI JUNGHWA MAK TOLONG" Teriak Junghwa panik melihat bom itu yang tersisa satu menit lagi kemudian ia mencoba melepaskan borgol itu namun kesusahan bahkan tangannya saja terborgol

Bunda Jeon di pintu melirik sang anak untuk terakhir kalinya dan mereka saling melirik

"Mak.. tolong Junghwa" cicitnya dengan wajah yang kini menangis dengan keras

Bunda Jeon menggeleng dengan wajah datarnya, "sampaikaan salam emak ke nenek" ucap bunda Jeon lalu menutup pintu itu

Junghwa melihatnya kini merunduk lalu perlahan ia tertawa, "HAHAHA.. JUNGKOOK SIALAN GARA-GARA KAU" katanya berteriak, otaknya sudah mulai sulit mencerna keadaan sekarang

Mata Junghwa yang mengeluarkan banyak air mata kini melihat bom itu tersisa 30 detik lagi namun kepalanya terasa pusing sebab bau bensin yang terlalu banyak ia hirup kemudian ia pingsan



TBC.

Jangan lupa tinggalin vote dan komentar ya hehe..

Numpang Promote

E-PDF Story < https://lynk.id/alvaromahenn >

Triplets (Kembar Tiga) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang