30

2.4K 174 1
                                    

Pada malam hari Jungkook berbaring dengan wajah pucat dan lesu sebab semua makan malam ia muntahkan membuat kakak dan emaknya khawatir

Emak Jeon sedang memijat kaki sang anak, awalnya Jungkook menolak namun emak Jeon begitu khawatir pada sang anak akhirnya Jungkook mengiyakan saja

Junghwa datang dengan nampan kecil berisi air hangat dan beberapa potong roti isi susu kental manis, "dek, ini makan dulu. Kamu belum makan loh" ujarnya dengan nada khawatir

Jungkook beranjak duduk, "makasih, kak" ucapnya Junghwa sambil tersenyum

Emak Jeon tersenyum melihat interaksi kedua anaknya namun bunda Jeon sedikit mengernyit melihat tatapan Junghwa pada Jungkook yang begitu dalam membuatnya sedikit merasa curiga

'kamu tidak sedang jatuh cinta kan, kak?' batin emak Jeon

Junghwa mendekat ingin duduk di samping sang adik namun Jungkook kembali mual setelahnya

huekk.. huekk..

Emak Jeon refleks mendekati sang anak lalu mengelus punggungnya, "astaga, kenapa dek?" Tanyanya

huekk.. huekk..

"Kak Junghwa bau ungh" adunya pada sang Emak dengan nada manjanya

Emak Jeon terkekeh mengira Jungkook sedang iseng mengerjai sang kakak, "masa sih, kakak ini emang jarang mandi" candanya

Junghwa ikut tertawa, "iya iya, ini kakak ngejauh nih" ujarnya duduk menjauh ke bawah kaki Jungkook

Jungkook tak menanggapi, ia menyenderkan kepalanya pada ceruk leher sang bunda

Bunda Jeon menghela nafas melihat anaknya yang begitu lemah dan pucat secara tiba-tiba, "kita ke dokter ya?" Ajak bunda Jeon namun Jungkook menggeleng

"Takut~~" cicit Jungkook membuat emak Jeon memeluk tubuh sang anak memeluk dan mengecup dahinya sayang

"Ya sudah, habiskan dulu rotinya dek terus tidur, okay?" Kata emak Jeon

"Iya mak" jawab Jungkook seadanya, dalam hatinya ia merindukan triplet namun sepertinya ia lebih merindukan ayah triplet



Pagi ini rumah Jeon tenang seperti biasanya, sang emak kini sudah berangkat mengajar ke sekolah sedangkan kedua anaknya kini diam di kamar

"kak" panggil Jungkook dan Junghwa menoleh seolah bertanya ada apa, "aku pengen makan mangga mengkal" cicitnya dengan bibir pout

Junghwa melihatnya menjadi gemas namun ia juga mengernyit, "tiba-tiba banget, dek? kamu kan nggak suka mangga mengkal?" herannya

"gak tau, aku cuma pengen tapi pengen banget" kata Jungkook kini baring terlentang di kasur

Junghwa menghela nafas lalu menggeleng kecil, "yaudah kakak minta ke pak Jamal ya" katanya dan Jungkook memekik kesenangan

"Yeyy ayo kak" gembira Jungkook beranjak dan berlari keluar meninggalkan Junghwa

Ekspresi Junghwa kini datar dan perasaannya mulai tidak enak melihat gelagat sang adik

'kamukan nggak suka mangga mengkal, dek. bahkan mangga biasa aja kamu nggak suka' batin Junghwa kebingungan

'apa mungkin kamu hamil anak bajingan itu lagi? ah jika benar aku akan menyingkirkannya dengan cara apapun' batin Jungkook menyeringai 

Jungkook kini dengan ekspresi bahagia bisa menikmati sebuah mangga mengkal yang dipotong oleh sang kakak

Junghwa yang mengupas mangga itu hanya terheran namun ia tak ikut makan sebab aneh sekali rasanya makan mangga mengkal di pagi hari

Setelah habis mereka berdua ke dapur untuk membersihkan pisau dan tangan mereka

huekk..

Jungkook kini kembali mual namun ia lemas bikan main, kakinya tak bisa digerakkan seperti jelly membuatnya berlutut dengan satu tangan menutup mulutnya

Junghwa melirik dengan cepat lalu ia menghampiri sang adik dan berlutut di sampingnya dengan mengelus punggung sang adik, "astaga dek, kita ke dokter ya?"

"tapi ak-"

"sudah, dengar apa kata kakak. kamu tunggu sini kakak siap-siap" potong Junghwa sedikit kesal, bukannya marah namun ia benar-benar merasa khawatir

Jungkook berbaring di atas ranjang klinik, ia menatap langit-langit kamar yang berwarna putih bersih dan juga kulitnya merasakan hawa dingin dari pendingin ruangan

Di dalam ruangan itu ia sendiri sedangkan sang dokter dan Junghwa sedang berbicara di ruang lainnya

Jungkook juga bingung mengapa sang dokter tak langsung saja memberitahunya

Pintu terbuka menarik perhatian Jungkook dan benar saja itu mereka berdua

"Sini, dek" panggil Junghwa lalu mereka kembali duduk berhadapan

"Begini, hmm. Adek Jungkook saya mau memberi pesan" kata sang dokter menatap Jungkook ramah, "sepertinya kamu cuma stress dan perlu banyak istirahat" lanjutnya

"ahh jadi saya bukan kenapa-napa, dok?" tanya Jungkook dan sang dokter mengangguk

"sebentar saya buatkan resepnya ya" kata sang dokter



TBC.

Jangan lupa tinggalin vote dan komentar ya hehe..

Numpang Promote

E-PDF Story < https://lynk.id/alvaromahenn >

Triplets (Kembar Tiga) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang