30. Hot-Blooded

599 65 18
                                    

“Kapan selesai? Aku mau menonton Quidditch

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kapan selesai? Aku mau menonton Quidditch ...!” bisik Lorelei di sebelah Severus yang tak berniat menanggapi.

Kedua guru dari asrama berbeda itu tengah menjalani rapat bersama para pengajar lain demi mempersiapkan Hogwarts sebagai tuan rumah Turnamen Triwizard di semester baru.

Turnamen Triwizard terkenal sangat berbahaya disebabkan banyak juara yang kehilangan nyawa saat mengikuti kompetisi, sampai waktunya turnamen diberhentikan setelah tahun 1792 akibat tingginya angka kematian.

Dan pada tahun 1994 di masa sekarang ini, Turnamen Triwizard dihidupkan kembali dengan pembatasan umur dalam upaya mengurangi potensi kematian, yaitu berusia minimal 17 tahun.

“Aku harus hadir karena sudah diundang, lho?!”

Protesan Lorelei bersambung, sementara Severus sedang menyuarakan pendapat mengenai kamar para tamu.

Sejujurnya acara Quidditch diadakan malam hari, tetapi Lorelei punya janji di jam sepuluh pagi untuk menghabiskan waktu bersama Harry dengan Harley Davidson milik Vante, maka ia nekat mengundurkan diri.

“Diam,” tegur Severus.

Mau tak mau Lorelei mengatupkan mulut usai kakinya disepak dari bawah, membuatnya tanpa sengaja menyenggol wadah tinta hingga mengotori pakaian Severus dan berhasil menyentak semua orang.

Lorelei mematung dengan ekspresi horor, mendapati Severus yang diam bersama raut jengkel.

Profesor Ramuan itu merengut, menoleh pada Profesor Studi Muggle yang segera menunduk sebagai bentuk rasa bersalah.

“Maaf, Profesor Snape—oh, omong-omong!” Lorelei mengangkat sebelah tangan yang memegang pena dari dunia Muggle, menyuarakan keinginannya agar didengar semua pengajar. “Sejujurnya aku sudah ada janji sejak minggu lalu dan harus ditepati sebelum setuju untuk menjadi guru di sini. Jadi—boleh aku pergi lebih dulu?”

Sebagai guru baru, tindakan Lorelei sungguh tidak ada sopannya.

“Profesor Lei,” panggil Profesor McGonagall, berusaha memperingatkan atas tindak-tanduk mantan muridnya. Namun Lorelei menolak untuk menurut sebab sudah lewat lima belas menit dari perjanjian.

“Aku tak bohong! Selain itu—aku harus mempersiapkan banyak barang Muggle!”

Kelas Studi Muggle, termasuk di luar perkiraan Lorelei saat menerima surat undangan Dumbledore untuk mengajar di Hogwarts.

Mengapa tidak kelas terbang?! jeritnya dalam hati ketika hari pertemuan di kediaman Snape. Tetapi wajah Lorelei yang syok dan tak habis pikir rupanya dengan mudah dibaca Severus.

“Kau, seorang penyihir berdarah murni, tinggal di dunia Muggle dan beradaptasi bersama mereka—Lei, jangan, macam-macam.”

Severus menepis tangan Lorelei yang berniat menjepit rambutnya dengan hiasan bintang berwarna merah, aksesoris yang dibeli Estelle.

Strawberry Lips ft. Severus SnapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang