44. Forgive Ourself

522 53 45
                                    

Lorelei tidak kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lorelei tidak kembali. Severus keluar dari kereta setelah menenangkan diri selama setengah jam. Ia merasakan dingin menusuk kulit, lantas kembali ke dalam ketika melihat bayangan tiga orang mendekat.

“Aku yakin yang ini yang dimaksud ...!”

Tiba-tiba seseorang mencoba membuka pintu kereta, dan Severus dengan senang hati mempersilakan siapa pun yang ingin mengunjunginya, apalagi murid. Namun ketika menyadari sosok wanita di antara dua murid laki-laki tahun keenam itu ialah Lorelei, maka Severus tanpa ragu mengeluarkan tongkatnya.

“Profesor Snape!” jerit dua murid Hufflepuff tersebut.

Severus keluar dari kereta, menatap Lorelei yang memejamkan mata. Topi wanita itu tidak ada. Barang kali jatuh, pikirnya. “Apa yang kalian lakukan, terhadap Profesor Lei?”

Salah satu murid segera menyuarakan ketidakbersalahan. “Sungguh! Ka-kami tidak melakukan apa pun!”

“I-iya! Profesor Lei tadi kebanyakan minum! Dia minta antar ke sini!” tambah yang lain.

Lei tidak mungkin hilang kesadaran hanya karena minum. Paling parah, mabuk sampai mencurahkan isi hati. Jika tidak sadarkan diri, kemungkinan ada yang menambahkan sesuatu ke dalam minumannya. Untungnya, gelagat membuktikan bukan amortentia.

Ketiduran?

Severus membuka pintu kereta, mengarahkan dagunya agar dua murid yang membopong Lorelei segera memasukkan Profesor Studi Muggle ke dalamnya.

“Ta-tapi ....”

Kedua murid tersebut memperlihatkan sikap tidak yakin untuk melepaskan Lorelei. Dan Severus tak punya cukup bukti, apakah mereka tidak bersalah atau sebenarnya memang memiliki niat melakukan semacam kejahilan. Bisa saja Lorelei pernah membuat beberapa orang sakit hati atau tersinggung. Tetapi bukan berarti melecehkan guru sendiri ialah jalan keluar.

“Kalian yang berucap sendiri, jika di sini adalah tempat yang dimaksud. Apakah aku keliru?” Severus mengulang ucapan yang sempat ia dengar beberapa menit lalu.

Mau tak mau dua murid asrama Hufflepuff itu mengikuti perintah Snape dan mengundurkan diri dengan terburu-buru.

Severus mendengkus, membuka pintu kereta lagi untuk memeriksa keadaan Lorelei yang terbaring. Lekas ia melepas sepatu yang dipakai Lorelei, mengambil jubah yang terlipat rapi dengan niat menyelimuti wanita itu, yang kini pilih mengangkat kelopak mata bersama rengutan bibir terparah.

“Apa yang terjadi?”

Tanpa menoleh ke kanan dan kiri untuk memastikan situasi, Severus menutup pintu kereta. Ia mengerutkan kening, tidak habis akal dengan jalan pikiran Lorelei yang berpura-pura mabuk dan sok hampir hilang kesadaran.

“Tak ada.”

Lorelei duduk dan membuka ikat pinggangnya, merasa sesak akibat kebanyakan minum. Tidak sengaja ia menjatuhkan sesuatu, yang diabaikan oleh keduanya. Namun ia yang sedang kesal akhirnya memilih buka suara.

Strawberry Lips ft. Severus SnapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang