❝ Kalau lo butuh bantuan, I'll help you. ❞
❝ So, can you help me? ❞ Delacey menyeringai. ❝ My lips wanna taste yours. ❞
Jeaven mendekatkan wajah, mempertemukan bibir Delacey dengan miliknya.
❝ As you wish, My Lady. ❞
•••
Seolah tertelan semesta be...
don't forget to vote and comment, baby. happy reading, hope y'all enjoy <3 400 vote 1k comment, langsung next ^^ ________________________________
"Are you okay, Delacey?"
Adalah pertanyaan dari Mr. Arlond ketika seorang Delacey ke depan, memecahkan permasalahan kimia yang ada di papan dengan penuh percaya diri. Tidak hanya pembimbing mata pelajaran kimia, teman-teman di kelas melongo karena cewek yang tidak pernah serius memerhatikan pelajaran tiba-tiba menjadi relawan untuk menjawab soal tugas terakhir kimia mereka.
"Selama duit saya lancar, I'm totally fine," sahut Delacey setengah jutek disusul kelereng mata berotasi penuh. "Thanks for asking, Sir."
Sejujurnya Delacey sendiri tidak mengerti mengapa ia membuang-buang waktu serta tenaganya untuk menuliskan jawaban dari soal pemberian Mr. Arnold. Hanya saja ia sulit menahan diri, sebab soal itu bisa ia pecahkan dengan mudah, masih teringat dengan cara mengerjakan yang diajarkan oleh Jeaven kemarin malam. Sial.
"I know you're not fool, you're just lazy. Good for you, I appreciate your changes," sahut Mr. Arnold, memerhatikan jawaban Delacey yang benar mengginakan teknik pengerjaan lain yang lebih mudah.
Suasana kelas yang semula sunyi seketika ramai saat mereka semua bertepuk tangan untuk Delacey. Di mana pemicu utama tepuk tangan itu adalah cowok yang sedari tadi menyeringai bangga ketika Delacey memecahkan soal kimia dengan caranya.
Siapa lagi jika bukan Jeaven.
"Jadi lo bener sepupu Delacey?"Cowok yang terlihat dari wajahnya campuran darah Jepang yang duduk di samping Jeaven, melempar pertanyaan. "Sorry, sebelumnya kenalin gue Hitoshi Ichirou. Panggil Hito aja. Maaf, gue baru berani ngobrol karena lo keliatan... untouchable."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jeaven." Jeaven terkekeh tipis. " Chill, I'm not interest with human meal. Except..." Mata Jeaven berubah tajam. "You're looking for trouble with me." Kemudian ekspresi Jeaven kembali normal dengan senyuman. "Don't worry, I think you're a good person. Nice to know you, Hito."
Hitoshi tersenyum. Senyuman laki-laki itu sangat manis. "Nice to know you too, Jev."
"Gue bukan sepupu Delacey," lanjut Jeaven.
"Then?"
"I'm her... future husband."
"Perdon?" Hitoshi terkejut ketika lelaki itu mendengarkan jawaban Jeaven. "But she's still with Oscar, right?" tanyanya dengan aksen Jepang yang masih kental ketika berbicara menggunakan bahasa Inggris.
Jeaven menyeringai. "I'll steal his girlfriend."
"How evil," Hitoshi ikut menyeringai. "Have a good luck, Dude."