kalau tembus 1k comments langsung double update! ·˚ ༘₊· ͟͟͞͞꒰➳
________________________________
"Jevy, kenapa?" tanya Delacey khawatir.
Jeaven membeku. Tercengang setelah membaca pesan yang baru saja lelaki itu terima. "Oscar..."Delacey tidak menyangka jika kencan pertama mereka setelah memutuskan menjadi sepasang kekasih adalah pemakaman. Terlebih lagi pemakaman orang kedua terberengsek setelah pembunuh kakaknya yaitu mantan pacarnya sendiri.
Benar. Oscar dinyatakan mengembus napas terakhirnya siang kemarin karena benturan kepala cukup keras menggangu jaringan otaknya. Laki-laki biadab yang menyelingkuhi Delacey bahkan ingin membalas dendam pada akhirnya bersemayam di dalam peti besar yang menjadi pusat perhatian orang-orang berpakaian serba hitam yang membesuk proses pemakamannya.
Termasuk Delacey.
Padahal Oscar sudah mengecewakan dan menyakitinya, seharusnya Delacey merasa senang atas berita kematian lelaki itu. Alih-alih begitu, Delacey tidak bisa menyangkal ketika mendengarkan informasi kepergian Oscar, ia merasa kaget sekaligus sedih.Entah ia bodoh atau tolol, Delacey tidak bisa menghentikan hatinya yang turut hancur kala mendengarkannya.
Bagaimanapun juga Oscar sempat menjadi pacar yang sempat menemani dan membuatnya bahagia di masa-masa terpuruknya saat tidak ada siapa pun di sampingnya walaupun berujung tidak menyenangkan.Mungkin Delacey merasa terluka sebab telah kehilangan Oscar dengan sisi baik yang pernah lelaki itu miliki.
"Are you okay?" bisik Jeaven. "It's okay if you don't feel good. I'm here."
"Thanks, Jev."Jeaven senantiasa menggenggam erat tangan cewek bergaun hitam selutut di sebelahnya, mengirim ketenangan dari kehangatan tangan besar itu. Sesekali tangannya itu mengusap-usap pelan tangan Delacey selama upacara pemakaman berjalan.
Sekelompok manusia berpakaian hitam satu per satu mulai membubarkan diri usai upacara selesai dan mengucapkan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan. Sementara Delacey meratapi intens foto besar Oscar yang dipajang tepat di depan peti kematian.Laki-laki itu tampak tersenyum dengan sangat lebar sambil memamerkan medali emas atas penghargaannya pada kejuaraan renang.
"You seem like a nice guy," kekeh Delacey saat memandang foto tersebut. "Mungkin gue gak sebaik itu juga buat bisa bilang lo berengsek but everything you've done to me is totally wrong."Seandainya lo gak sebajingan itu, sekarang pasti lo masih bisa lanjutin mimpi lo jadi atlet dan..." Ada sedikit jeda karena sesak yang ia rasa. "Masih hidup. Kalau lo gak kerja sama dengan psikopat yang mau bunuh gue... mungkin nasib lo gak berakhir kaya gini..." Sebulir air mata Delacey jatuh. "You're such a fool."
Jeaven yang setia berdiri di sebelah Delacey hanya bergeming membiarkan Delacey berbicara seolah-olah Oscar berdiri di hadapan mereka. Namun, tangan kekarnya tetap mencengkram lembut tangan Delacey.
"At least if you want me forgive you, lo kasih tau ke gue siapa orang nyuruh lo buat bunuh gue sebelum lo pergi."Tatapan Delacey menjadi sangat tajam. "Atau mungkin lo bisa bantu kasih petunjuk siapa orang itu. Gue gak akan maafin lo sebelum lo kasih petunjuk."
Delacey meletakkan setangkai mawar merah di depan foto Oscar, "Selamat tinggal, Oscar. If you help me find the culprit, I'll pray for you to rest in peace."
Adalah kalimat terakhir yang Delacey lontarkan sebelum ia keluar dari ruangan pemakaman yang dingin itu. Di luar sana Delacey bertemu kembali dengan wanita dewasa yang sempat bertengkar dengannya di kafe alias selingkuhan Oscar sekaligus mamanya Sakura.
Wanita itu sekarang tampak bertikai dengan wanita lain yang Delacey kenal itu sebagai Ibunya Oscar. Wanita itu terlihat sedang memaki simpanan Oscar dan mengatakan jika putranya meninggal karena wanita tersebut telah menghancurkan hidup Oscar dengan skandal menjijikkan yang tersebar.
Apa bedanya dengan Ibunya Oscar? Keluarga lelaki itu juga mengusir Oscar dari rumah setelah kejadian itu. Oscar memang salah tapi bukan berarti membuangnya adalah hukuman yang tepat. Sekarang setelah kehilangan putranya untuk selamanya kini menyalahkan orang lain padahal secara tidak langsung mereka juga menjadi penyebab semua ini terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELACEY & HER GUARDIAN
Romance❝ Kalau lo butuh bantuan, I'll help you. ❞ ❝ So, can you help me? ❞ Delacey menyeringai. ❝ My lips wanna taste yours. ❞ Jeaven mendekatkan wajah, mempertemukan bibir Delacey dengan miliknya. ❝ As you wish, My Lady. ❞ ••• Seolah tertelan semesta be...