⋆༺ 34 - WHOSE LIFE WILL END?

1.2K 125 82
                                    

6 episode menuju ending!!! kalau tembus 1k comments langsung double update! ·˚₊· ͟͟͞͞꒰➳
________________________________

Otot-otot perkasa menonjolkan urat kebiruan itu sanggup mengalihkan perhatian Delacey. Mata indahnya memerhatikan bagaimana otot-otot dari perut seksi yang rasanya setiap saat tampak semakin menggoda.

Memandang lelaki itu mengangkat dumbbell—berusaha memperbesar ototnya yang sudah gede—rasanya jauh lebih menyenangkan dibandingkan berlari di atas treadmill.

"Am I that sexy?" goda Jeaven menyadari cewek yang kini rutin olahraga bersamanya karena sedang mengamatinya.

Jika sebelumnya Delacey hanya berolahraga ketika ia sedang mood maka tidak setelah berpacaran dengan Jeaven. Olahraga seketika menjadi rutinitas rutin yang ia lakukan bersama lelaki yang sudah seminggu lebih menjadi pacarnya dan Delacey tidak keberatan untuk itu. Selain membuat pikirannya jauh lebih tenang dan badannya sehat, itu juga memberikan kesegaran pada matanya, memandang badan atletis Jeaven ketika sedang banjir keringat misalnya.

Mungkin dulu Delacey akan buang muka atau mendengus untuk menyangkal setiap kali Jeaven memergokinya, tetapi tidak saat ini. Sekarang Delacey justru berterus terang bahkan berkata, "Setuju. Boleh gak aku pegang roti sobekmu?"

Jeaven menurunkan dumbbell di tangannya lalu berjalan menghampiri cewek yang mengenakan atasan tank top biru muda yang sedikit longar dan transparan dengan bawahan legging hitam.

Ujung bibirnya tertarik ke atas. "My body is yours too. Touch it whenever you want."

"Shut up," balas Delacey. "You're so fucking hot."

"Hot as hot as you, Lady."

Tanpa ragu tangan Delacey berusaha menyentuh otot kotak-kotak yang tercetak jelas di perut Jeaven. Begitu tangannya mendarat di sana, Delacey bisa merasakan padatnya otot-otot perut yang bertekstur itu dengan kulit yang terasa lembut dan licin akibat keringat masih membasahi area perut perkasa itu. Delacey tampak seperti cewek mesum yang kenyamanan ketika memegangnya.

Jeaven terkekeh, "Dasar mesum."

Delacey melotot mendengarkan ledekan Jeaven, seketika cewek itu mencubit perut six-pack Jeaven hingga lelaki itu mengerang kesakitan karena tarikan dari jemari Delacey sangatlah kuat. Melihat reaksi kesakitan Jeaven sontak mengundang tawa Delacey keluar. "Mampus! Rasain itu!"

Lantas yang membuat Delacey terkejut hingga kedua bola matanya rasanya akan lepas dari posisinya—saking lebarnya pelototannya—adalah ketika lelaki itu tiba-tiba tumbang. Lelaki berbadan besar itu terkapar ke lantai seperti kehilangan kesadaran dalam posisi tengkurap.

"Heh! Jeaven! Gak usah bercanda ya! Gak lucu pura-pura pingsan!" teriak Delacey yang berpikir Jeaven sedang bersandiwara. "Kamu pikir aku bodoh percaya kamu yang segede gaban ini pingsan cuma karena dicubit? Gak usah akting! Bangun gak?!"

Tetapi Jeaven tidak bereaksi apapun.

"Bangun jir atau aku tendang nih sekarang?!" ancam Delacey. Ia setengah kesal setengah panik. Panik jika Jeaven sungguh kehilangan kesadaran. "Woi! Anjing... pingsan beneran ya?!"

Seketika Delacey berjongkok, mencoba mengubah posisi badan Jeaven sehingga sekarang telentang dengan wajah menghadap ke dirinya. Delacey mencoba menggoyang-goyangkan badan lelaki itu sambil terus meneriaki nama Jeaven supaya lelaki itu bangun.

Karena sudah tidak kuat menahan, Jeaven akhirnya tertawa.

"Tuhkan! Emang anjing! Emang setan!" dengus Delacey jengkel menyadari jika dirinya telah tertipu. "Tau ah! Males banget sama bedebah ini!"

Sebelum Delacey beranjak bangun, Jeaven lebih dulu menarik tangan cewek itu hingga dalam hitungan detik Delacey sudah terbaring di atas Jeaven dengan wajah saling berhadapan satu sama lain. Delacey bisa merasakan deru napas hangat Jeaven sementara lelaki itu bisa mendengarkan dengan jelas betapa kencangnya debaran jantung Delacey.

"You have touched my body, can I touch your sweetie lips with mine?"

"Jerk. You don't even need to ask." Dan Delacey langsung menyambar brutal bibir lelaki yang ada di bawahnya.

Bibir keduanya kemudian saling beradu kehangatan satu sama lain. Bibir Jeaven amat lihai mengendalikan bibir Delacey yang terhanyut dalam pertemuan mesra menggairahkan itu.

DELACEY & HER GUARDIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang