⋆༺ 03 - D FOR DIRTY

9.2K 647 1K
                                    

don't forget to vote and comment, baby. happy reading, hope y'all enjoy <3 400 vote, langsung next ^^
________________________________

"Delacey, benarkan gaya dudukmu."

Cewek yang sedang sibuk mengamati kuku cantiknya seketika mengarahkan matanya menuju Mr. Garet, guru kesiswaan yang sudah lelah dengan kelakuan muridnya satu itu. Delacey tidak menghiraukan, kakinya masih disilangkan ke atas, membuat guru itu hanya bisa menghela napas sabar.

"Jadi, kenapa anda memanggil saya?" Satu alis Delacey terangkat. "Kayaknya bapak sangat merindukan saya sampai memanggil saya di jam pelajaran. Oh, apa ini semacam hubungan rahasia antara murid dan guru?"

Mr. Garet memutar bola matanya bersama rahang mengetat jengkel. "Jangan berimajinasi terlalu tinggi. Apa kamu benar-benar tidak ingat apa yang telah kamu lakukan kemarin sehingga kamu duduk di sini sekarang?"

Delacey pura-pura berpikir sebelum merespons, "Duh. Kemarin saya melakukan banyak hal. Seperti, mengerjakan ujian dengan baik, membantu membawakan tas guru, mengerjakan tugas tepat waktu. So you're going to reward me for that?" Delacey menarik sudut bibirnya lebar-lebar.

"Sure, I'll give you a present, Miss. Delacey," balas Mr. Garet dengan senyuman paksa. "Sepulang sekolah nanti, kamu gantikan petugas kebersihan untuk membersihkan ruang terbuka hijau sekolah."

"Pfft." Delacey justru tertawa. "Apa saya keliatan seperti orang kurang kerjaan untuk melakukan hal itu?"

"At least itu bisa sedikit menebus perbuatan muliamu kemarin, nona muda. Apa perlu saya ingatkan perbuatan mulia apa saja yang sudah kamu lakukan kemarin?" ujar Garet sarkas. "Merundung seorang siswi, bolos sekolah, mengunci Mrs. Lina di toilet dan mematikan lampu. So rude."

Delacey tertawa, "Seandainya Mrs. Lina tidak mengatakan 'saya tidak heran, anak tanpa perhatian seorang Ibu menjadi begini' jadi saya harus membuktikan ucapannya 'kan? That old teacher really sucks, seharusnya saya membalasnya lebih parah dari itu."

"Apapun alasannya, perbuatan kamu tidak bisa dibenarkan. Papamu sama sekali tidak keberatan jika putrinya dihukum," kata Mr. Garet sambil mencatat poin Delacey. "Jadi kali ini, tidak ada kesempatan kamu untuk kabur dari hukuman."

Delacey menyeringai. "Saya tidak kabur? Far-fetched."

Demi Dewa Poseidon. Delacey ingin sekali mengutuk laki-laki menyebalkan yang sedang mengemut lolipop di mulutnya karena cowok itu tidak memberikannya celah untuk melarikan diri ketika jam pulang tiba. Ia tertahan di halaman belakang sekolah dengan sapu lidi berganggang panjang di tangannya. Ini adalah kali pertama ia memegang benda itu.

"Need something?" tanya Jeaven, bersandar di pohon cemara besar yang tumbuh di ruang terbuka hijau tersebut.

Delacey melempar sapu lidi itu ke arah Jeaven dengan mata melotot. "Lo aja yang bersihin! Gue mau cabut!" Sebelum ia bergerak pergi, Delacey memeriksa ponselnya karena ada pesan masuk dari Oscar. Pacarnya.

Oscar : aku pulang bareng Leo, sorry babe.

Ia memang sempat meminta Oscar supaya mengantarnya pulang, tetapi ia ditolak lagi. Delacey tidak bisa menggambarkan betapa kesalnya dia, padahal dulu Oscar yang selalu merengek supaya Delacey mau pulang bersamanya. Tetapi lihatlah sekarang, entah Oscar berubah atau cowok itu sedang menunjukkan watak aslinya.

"Kenapa selera cowok lo jadi buruk?"

Delacey tersentak ketika Jeaven sudah ada di sebelahnya dengan sapu lidi di genggaman. Cewek itu memasukkan ponsel ke dalam kantong cardigan bulu paisley purple yang melapisi seragamnya. Ia mendengus menatap Jeaven. "Jaga alat makan lo. Lagian tau apa lo soal selera."

DELACEY & HER GUARDIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang