•••
Donghyuck memarkirkan mobilnya didepan kediaman besar Lee. Sedikit membanting pintu mobil sebelum memasuki bangunan megah didepan sana.
Ia pikir rumah akan ramai, namun Donghyuck malah tidak melihat siapapun disini. Berarti Harabeoji sengaja mengundangnya kemari untuk membicarakan hal penting.
Donghyuck berjalan menuju ruang pribadi Eunhyuk. Biasanya pria itu akan menghabiskan waktunya didalam sana entah berapa lamanya.
Pintu diketuk. Donghyuck menyerukan sang kakek yg ia duga berada didalam.
Tak lama pintu terbuka, dengan si sekretaris yg menelfonnya tadi.
“Tuan Besar sudah menunggu anda Tuan Muda. Silahkan masuk.”
Donghyuck mengangguk, dengan tenang dia berjalan masuk. Menangkap sosok Eunhyuk yg duduk di bangku kebesarannya. Pria itu berbalik, memberi senyum kepada donghyuck.
“Apa kabarmu Duckie.”
“Baik, Harabeoji.”
Ia mengangguk untuk sesaat. Lain dengan donghyuck yg mulai gugup berhadapan dengan kakeknya ini. Aura disekitar ruangan seperti berbeda dari terakhir ia memasuki tempat ini. Lalu donghyuck juga merasa ada yg aneh dari cara Eunhyuk menatap dirinya.
Eunhyuk tiba tiba menyodorkan sebuah amplop kertas kehadapan cucunya. Seakan paham raut kebingungan yg donghyuck tunjukkan, dia berkata, “Bukalah.”
Maka donghyuck segera meraihnya. Membuka lipatan yg membungkus si kertas.
“Surat pemindahan kekuasaan. Dengan syarat, ahli waris harus menikahi salah seorang wanita pilihan keluarga besar...”
Donghyuck melirik Eunhyuk tidak percaya. “Maksudnya? Aku akan dinyatakan sebagai ahli waris yg sah dengan syarat menikahi seseorang pilihanmu, begitu?”
“Ya. Kau akan menikah dengan orang yg Haraboeji pilihkan.” Eunhyuk memberikan satu foto yg donghyuck kenal siapa dia.
“Nancy Jewel. Cantik, pintar dan terpenting keluarganya berasal dari kalangan atas seperti kita. Kamu pasti kenal dengan dia kan duckie?”
Donghyuck mengurut keningnya yg terasa pusing. Seraya menatap langit langit ruangan dengan frustasi. Apa apaan ini?! Kenapa dia jadi dijodohkan begini?!
“Maaf, Haraboeji. Aku tidak paham dengan yg kau katakan. Aku datang kemari sesuai perintahmu, namun tidak menduga obrolan kita akan berakhir sejauh ini. Dan kenapa sekretarisku harus terlibat disini?”
Eunhyuk tertawa renyah. Cucunya ini entah memang terlalu polos atau berpura pura polos, ia tetap saja dibuat tertawa melihat bagaimana Donghyuck berusaha menjaga nada suaranya walaupun ia tahu pasti anak itu amat tidak menyetujui keputusannya.
“Harabeoji sengaja meminta Nancy bekerja diperusahaanmu. Tetapi katanya kau selalu dingin dan acuh terhadap siapapun, apa itu benar? Hei nak, jangan terlalu kaku dengan diri sendiri. Lagipula Nancy cantik, kau akan segera jatuh cinta padanya.”
Donghyuck bergeming, menatap kakeknya tidak percaya. Jadi ternyata...Nancy??
Tangannya mengepal seraya menggertak rahang menahan luapan emosi. Selalu seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
EMEIS || HYUCKREN
Hayran Kurgu[ON HOLD] 24 tahun, masih menduduki bangku kuliah malah diminta melahirkan seorang anak? Sinting! Tidak diberi pilihan sama sekali. Renjun harus memutuskan menerima tawaran gila itu atau diusir dari kontrakan bersamaan dengan terancamnya kuliah kar...