Chapter 2

2.6K 225 13
                                    

Siapa!?
______________________________________

'

'Ini siapa a*j*n*, dia cewek atau cowok. Kalau cowok kok cantik, tapi kalau cewek kok berbatang'

"Kenapa lu Zaiy" ???

"Kenal?" Zaiyden.

"Dih irit amat tuh kata, karena lu hilang ingatan gua kasih tahu karena gua baik. Nama gua Dehjan gua adalah teman hantu lo yang paling baik hati dan lu adalah Zaiy Saputra anak dari pasuri yang kaya raya" Jan.

"Lu dikatakan cupu karena penampilanmu, padahal lu itu Boti yang paling banyak pacarnya" Jan

'ha! Dia punya banyak pacar? Tunggu Zaiy Saputra, bukankah itu nama antagonis di novel sialan itu baca sebelum mati' Zaiyden.

"Informasi" Zaiyden.

"Dari mana ke mana" Jan.

"Semua" Zaiyden.

"Baiklah, lu adalah anak kandung yang tidak pernah diperhatikan. Lu benci dengan wanita yang bernama Garcia atau kita sebut Cia. Wanita sialan itu merebut kasih sayang keluarga lu, si kampret itu diadopsi oleh teman dari ibu lu. Karena gua dan yang lain ngasih tau bahwa wanita itu tidak benar jadi lu nyoba  menjauhkannya dari keluarga lu yang berakhir lu dibenci oleh mereka. Karena banyak musuh dari wanita itu lu berteman dengan musuh mereka, seperti seorang ketua OSIS, Basket dan beberapa geng di sekolah yang akan lu masuki. Dengan syarat lu mau jadi pacar mereka. Lu tidak memiliki teman selain kami para hantu, lu adalah seorang indigo" Jan.

'Banyak yang tidak tertulis di novel itu seperti antagonis ini berpacaran dengan para ketua dari geng atau organisasi ML, Kalau begitu bukankah itu namanya dia yang paling berkuasa' Zaiyden.

"Tapi lu meminta mereka untuk merahasiakan hubungan kalian" Jan.

'Nih anak bodoh' Zaiyden.

"Apa bisa terhubung..... Mereka" Zaiyden.

"Lu gak mau ngomong banyak ya" Jan.

Zaiyden hanya memalingkan wajahnya.

'anak indigo sialan" Jan.

"Lu punya tiga handphone yang satu untuk kehidupan normal lu, kedua untuk musuh ludan yang terakhir dengan pacar-pacar lu" Jan.

"HM" Zaiyden.

"Lu itu ngomong ke,.... Ke gak punya mulut aja lu. Makin kesini makin ngeselin lu" Jan.

Zaiyden kembali keluar dan berbaring di ranjangnya.

Satu bulan telah berlalu kini dirinya bisa pulang, setelah beberapa Minggu sebelumnya akhirnya para dokter dapat bertemu dengan keluarga asli Zaiy.

Lebih tepatnya bawahannya, orang tuanya tidak tahu tentang Zaiy.

"Tuan muda silahkan masuk" supir.

Zaiyden masuk dan duduk di kursi depan.

Zaiyden menatap kosong semuanya.

'Tuan muda, maaf kami tidak dapat menolong terlalu banyak. Asal anda tahu semua pembantu menyayangi anda. Semoga anda tidak marah-marah lagi seperti dulu' supir.

Kenapa pak supir ngomong kaya gitu? Itu karena biasanya Zaiy akan menagmuk jika memperlihatkan tatapan kosong itu.

"Potong rambut" Zaiyden.

"Hu!?" Sopir.

"Potong rambutku" Zaiyden.

'malas ngomong lagi'

Transmigrasi ZaiydenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang