"Wah!! Liat ini bagus bukan" ucap seorang anak yang sedang bermain bersama dengan para hantu.
Mereka bermain bersama dan tertawa bersama.
"Hiks kenapa mereka menjauhi Eva, hiks" ucap anak tersebut di sela isakannya membuat para hantu bingung.
Semua hantu memeluk anak tersebut hingga tertidur dan di bawa oleh kedua orang tuanya.
"Wah ini benar-benar untuk ayah" ucap anak itu dan orang yang di sebut ayahnya mengangguk.
Anak itu memeluk ayahnya karena ia mendapatkan kamar pribadinya berserta ruang rahasia.
"Hiks papah mamah, Eva takut" ucap anak tersebut sambil memeluk tubuh kedua orang tuanya, berserta beberapa orang berjaket hitam.
"Eva senang tinggal disini, ini tempat yang penting untuk Eva..... Eva rela mati disini bersama dengan papah mamah" ucapnya yang berakhir tertembak di kepalanya.
"Tidak!!" Teriak Zaiyden, Zaiyden terbangun dan menatap sekitar.
"Zaiy lu dah bangun" ucap Aksa langsung memeluk Zaiyden, Zaiyden hanya diam lalu air mata jatuh tanpa ia sadari.
Mereka semua terkejut termasuk Aksa yang merasakan basah di pundaknya, Aksa melepaskan pelukannya dan menatap Zaiyden yang berwajah datar dengan air mata.
"Ah! Apa aku menangis?" Tanya Zaiyden seperti orang bodoh.
"Lu kenapa dek" ucap Aksa yang sudah keluar sifat abangnya.
"Ga tahu" ucap Zaiyden dengan jawaban yang jujur, ia tidak mengerti kenapa dirinya menangisi (?)
"Dek kamu yang nangis masa engak tahu" ucap Aksa dan Zaiyden memiringkan kepalanya.
"Aku benar-benar tidak tahu" ucap Zaiyden tanpa ada kebohongan membuat Aksa terdiam dengan ke imut Zaiyden.
"Dek kok lu imut banget" ucap Aksa sambil menggesek-gesekkan pipinya ke pipi Zaiyden, semua orang yang melihat itu terpesona dengan kecantikan mereka berdua.
Zaiyden hanya diam, lalu mengingat sesuatu dan menatap Aksa.
"Naga?" Ucap Zaiyden membuat Aksa kesal dan menatap tajam Zaiyden.
"Jangan mengatasi naga itu atau aku akan membagi dua tubuhnya" ucap Aksa tanpa kebohongan, Nova dan Novi terkekeh lucu mendengar itu, sedangkan yang lain menatap bingung kecuali Rangga yang merinding.
Sebenarnya mereka ada dari tadi tapi tidak di pedulikan oleh Zaiyden dan Aksa termasuk author tidak mempedulikan kehadiran mereka.
"Oke kalau begitu tidak ada penjelasan karena itu berhubungan dengan naga itu, aku tidur dulu ya bang" ucap Zaiyden langsung menidurkan dirinya dan menarik selimutnya, lalu menutup matanya.
Aksa yang mendengar itu terdiam lalu kesal dan menatap Nova yang sedang duduk, ia dudk di pangkuan Nova membuat semua orang terkejut (-Zaiyden).
"Apa" ucap Aksa dengan wajah dinginnya dengan memperlihatkan sifat aslinya yang kejam.
"Sa lu?" ucap Novi sambil menatap mereka berdua lalu kembarnya yang memeluk Aksa dari belakang.
"Gue belum ngomong sama kalian, gue dan Nova pacaran..... Kalian tidak perlu mengatakannya ke Zaiyden, karena Zaiyden lebih dulu tahu dari kalian" ucap Aksa sambil memainkan ponselnya.
Zaiyden terbangun dengan wajah sedikit kesal, ia menatap Rangga dan merentangkan tangannya.
"Rangga~" ucapnya dengan nada merengek dan wajah kesalnya yang terlihat imut, mereka semua terkejut melihat tingkah Zaiyden kecuali Rangga yang dengan senang hati langsung memeluk Zaiyden.
"Iya kenapa?" Ucap Rangga sambil mendudukkan dirinya.
"Puk puk" ucap Zaiyden langsung di turuti oleh Rangga, Rangga senang akhirnya pacarnya itu bermanja ke dirinya.
Zaiyden langsung tidur dengan mimpi buruk tapi untung saja ia merasakan tepukan dari Rangga, sehingga ia bisa tenang.
"Gue baru tahu dede gue bisa manja sama lu, ternyata bukan gue sama si Siska aja tapi lu juga" ucapnya sambil menatap Zaiyden yang tertidur di pangkuan Rangga.
"Hehehe..... Adek gue imutkan" ucap Aksa dengan sangat bangga.
"Ya kau benar, pacarku sangat imut" ucap Rangga membuat Aksa kesal karena Rangga terkesan sombong.
Author: padahal dia juga tadi sombong.
Setelah pulang sekolah Zaiyden dkk, Rangga dkk, dan Ian dkk pergi ke rumah itu. Zaiyden menatap rumah yang ada di mimpinya atau ingatan para hantu. Zaiyden menatap rumah yang seperti ada rasa nostalgia.
"Kapan anda membukanya" ucap Aksa membuat Zaiyden tersadar, Zaiyden menatap pintu ke rumah itu dan membukanya.
Zaiyden menatap tempat itu cukup lama membuat yang lain menatapnya, Zaiyden masuk dan berjongkok di mana ruang tengah menjadi saksi keluarga harmonis itu meninggal.
"Apa yang aku lakukan" tanyanya dengan bergumam, tapi yang lain masih bisa mendengar ucapan itu.
Zaiyden berjalan dan membuka kamar dengan bertulis Eva, Zaiyden menatap kamar itu lalu berjalan masuk di ikuti dengan yang lain.
"Apa boleh aku memiliki ruangan ini" ucap Zaiyden dan mereka mengangguk, Zaiyden merasa senang sekarang kamar itu menjadi miliknya.
"Kalau begitu ayo bersih-bersih" ucap Zaiyden dan mereka mengangguk.
Zaiyden, Ian, Aksa dan Novi membereskan di dalam. Rangga, Farel, Tristan, Rio, Nino dan Nova di luar. Ian dkk (-ian) membersihkan kolam di dalam dan di luar.
Setelah membereskan semuanya mereka berkumpul.
"Siapa yang akan membelikan makanan" ucap Aksa dan semuanya saling bertatapan.
"Bagaimana jika menggunakan ini untuk memilihnya" ucap Nova sambil menyerahkan sebuah bambu.
Berbelanja:
Zaiyden dan para semenya, Ian.'Apa ini yang dimaksud takdir' batin Zaiyden yang merasa aneh dengan takdir.
Author: takdirmu ada di tanganku Zaiyden.
Memasak:
Aksa, kembar N, Ian dkk (-ian).Semua tim berbelanja keluar mencari makan dan beberapa kebutuhan yang lain, sekarang mereka sedang di mall.
"Zaiy kita pergi ke mana dulu" ucap Ian, Zaiyden memikirkan hal itu.
"Bagaimana kalau kita ke tempat kebutuhan yang lain dulu lalu baru ke makanan agar kita bisa membeli beberapa cemilan yang masih hangat" Ucap Zaiyden dan di anggukkan oleh yang lain.
"Kalau begitu kalian cari yang lain aku akan pergi sendiri, kita akan bertemu lagi di sini" ucap Zaiyden dan melesat pergi meninggalkan mereka, Ian sedikit kesal dengan Zaiyden.
Ian menatap Rangga yang sudah tidak enak dilihat, lalu yang lainnya berwajah datar.
Zaiyden POV.
Gue harus cari beberapa hal untuk di ruang pribadiku, aku juga harus membeli beberapa hal untuk membuat senjata dan bom.
Oke kita cari di tempat super rahasia, lalu beli kebutuhan ruang itu agar terlihat normal, aku sepertinya akan membeli beberapa buku.
Skip sudah membeli barang untuk membuat senjata dan bom.
Gue jalan ke arah tokoh yang menjual buku, gue membeli beberapa buku dengan genre yang berbeda, setelah itu gue kasih alamatnya ke tokoh itu agar barang-barangnya di kirim.
Lalu barang yang lain, karena waktu masih lama sepertinya gue juga beli beberapa bahan makanan, gue juga pergi ke tempat yang memang sudah di tentukan tapi..... Semuanya belum datang.
Zaiyden POV end.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Zaiyden
RandomTerinspirasi dari Cerita Wattpad yang dibuat oleh orang lain. Bercerita tentang Seorang Mafia dan CEO yang terkenal bernama Zaiyden. Zaiyden Mafia yang ditakuti semua orang dan CEO yang paling dihormati oleh bawahan. Karena dirinya yang sudah bosan...