Chapter 6

1.8K 136 8
                                    

"Hahahah.....sensor sialan bukan" ?????!

Kegelapan tersebut hancur dan wanita tersebut mulai memudar.

Zaiyden yang terdiam kini berlari menujunya tapi apa yang bisa dia lakukan sekarang.

Zaiyden menyadari bahwa tidak bisa melakukan sesuatu untuk wanita Tersebut, wanita yang entah kenapa sangat berarti baginya.

Di sebuah ruangan seorang pria terbangun dari pingsannya.

"Ha...ha.... Apa itu" Zaiyden.

"Kau baik-baik saja!? Tadi kau menggeliat, untung saja tidak ada orang disini" Zaiy.

"Wanita"

"Hah!? Lu gila, udah punya pacar malah mimpi cewek" Zaiy.

Zaiyden terdiam dan mengingat sesuatu.

"Jam" Zaiyden.

"09.55 sebentar lagi istirahat, lebih baik kau langsung ke kantin sana" Zaiy.

Zaiyden beranjak dari ranjang tersebut dan melangkah keluar.

Ia berjalan ke kelasnya.

"Kenapa ke kelas mu" Zaiy.

"Uang" Zaiyden.

"Ah! Aku lupa kita memang tidak diberi uang" Zaiy.

Zaiyden membuka pintu dan memberikan salam pada guru dan meminta maaf karena tidak mengikuti beberapa pelajaran.

"Sudah tidak apa-apa, sekarang perkenalkan namamu" guru.

"Zaiyd- Zaiy Saputra" Zaiyden.

Setelah itu Zaiyden duduk di bangku yang ada tasnya.

"Wah bukankah dia tampan"

"Katanya sih, dia pembuat masalah"

"Kata orang dia cupu tapi kok dia imut"

Dll.

Ting Ting

Silahkan keluar dari kelas dasar para beban, cari uang bukan minta sama orang tua.

'Bel yang mengesalkan' batin semua orang.

Semua orang pergi meninggalkan Zaiyden yang sedang sibuk mencari bekal makanan siangnya.

Setelah ketemu dia pergi ke balkon dan memakan makanan tersebut.

"Zaiyden, kenapa kau makan disini" Zaiy.

Zaiyden terus fokus untuk makan dan tidak memedulikan setan disampingnya.

"Jir dicuekin, hump.... Lebih baik cari cewek Atau ngintip ke kamar mandi cewek, gue bersyukur jadi hantu" Zaiy

'Hantu biadab' Zaiyden.

"Bye anak pungut" Zaiy.

Setelah kepergian Zaiy, Zaiyden makanan dengan tenang tanpa gangguan.

Brak

Zaiyden melirik ke pintu, untungnya dia diam di atas jadi gak keliatan.

"Dasar Cia sialan, kenapa sih semua harus percaya sama air mata buaya itu" ????.

Intinya Zaiyden terus menerus mendengar ocehan tersebut sampai makan siangnya habis.

Zaiyden turun dari atas dan membuat wanita itu kaget.

"Lu, Bukannya lu yang tadi pingsan di lapangan" ????

Zaiyden melirik dan pergi dari balkon.

"Woi" ????

Transmigrasi ZaiydenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang