Chapter 12

546 47 0
                                    

Setelah kejadian yang luar biasa itu Zaiy kini sedang di interogasi oleh semua orang sedangkan Jan sedang menatap dengan sendu karena mengingat apa yang dikatakan Zaiyden.

"Apa kau memiliki altar ego" ucap Rangga dengan nada serius.

"Entahlah" ucap Zaiy sambil meminum jus yang disiapkan pelayan.

"Zaiy" ucap Rangga sedang Zaiyden berdiri dan pergi dari tempat itu.

"Rangga ikuti ku" ucap Zaiyden sambil menatap Rangga dan Rangga mengikuti Zaiy.

Zaiyden duduk di bangku sebuah taman yang sepi karena sekarang malam menuju pagi.

"Gw Zaiyden, Zaiy meninggal" ucap Zaiyden membuat Rangga terkejut.

"Kata Zaiy: 'Maaf Zaiy ga bisa selamanya sama Rangga, tapi ada Zaiyden yang akan menggantikan Zaiy' seperti itu" ucap Zaiyden dengan wajah datar.

"Sejak kapan lu masuk" ucap Rangga dengan nada lelah.

"Kecelakaan" ucap Zaiyden membuat Rangga tersenyum lalu Rangga mendekatinya.

Cup~♡

"Itu artinya orang yang dapetin hati gw itu lu, Zaiyden gw suka lu dan lu milik gw" ucap Rangga membuat Zaiyden terkejut meskipun masih dengan wajah datar.

Zaiyden hanya membiarkan apa yang dilakukan Rangga, toh ia juga agak suka.

"Bagaimana dengan kehidupan lu" ucap Rangga sambil mengecup tangan Zaiyden.

"Orang tua gw pilih kasih, gw punya penyakit. Lalu suatu hari gw nyerah dan hidup mandiri membuat sebuah perusahaan dan sebuah geng mafia yang besar, lalu gw denger gw punya adik dan adik gw juga ga disayang mereka lalu gw menjalankan rencana gw dan menyuruh tangan kanan gw bawa adik gw keluar dari kota yang di tempati gw. Lalu gw ngeledakin satu kota" ucap Zaiyden membuat Rangga terkejut ternyata Zaiyden bisa bicara banyak dan ia sangat terkejut dengan yang dikatakan Zaiyden tentang kehidupan sebelumnya.

"Umur lu berapa" tanya Rangga sambil mengecup bibir Zaiyden.

"Ha.... 30" ucap Zaiyden di sela-sela ciuman membuat Rangga berhenti.

"Anjir OM-OM DONG!! Tapi ga papa saya tetep cinta. Gimana wajah mu?" ucap Rangga membuat Zaiyden kesal tapi apa dayanya.

"Ganteng" ucap Zaiyden membuat Rangga berpikir lalu satu orang datang membuat keduanya menatap pria itu.

"Kata siapa lu ganteng bos. Bos lu harus tahu ya...... Lu itu ganteng dengan dibumbui cantik dan seksi membuat kaum adam juga langsung kelepek-kelepek. Bahkan tanpa kau tahu, kau membuat para bos musuh jatuh cinta sampe pengen negbobol lu" ucap Aksa membuat mereka terkejut.

"Benar cantik? Jika dibandingkan dengan tubuh ini yang mana paling cantik" ucap Rangga membuat Aksa menatap aneh bocah yang mendapatkan hati bosnya itu.

"Zaiyden adalah pria ganteng dengan di bumbui cantik dan seksi sedang Zaiy adalah pria yang cantik dan imut jadi itu tergantung dengan selera mu"  ucap Aksa membuat Rangga mengangguk setuju.

"Kenali gw Aksa tangan kanan bos Zaiyden, gw mati karena kecelakaan" ucapnya membuat Rangga mengangguk.

"Umur Om?" Ucap Rangga membuat Aksa bingung harus mengatakan apa.

"40?" Ucap Aksa sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, malu dia tuh soalnya ia lebih tua dari sang bos.

"Kenapa ada di sini" tanya Zaiyden dengan wajah datar.

"Oh gw nemenin Aksa karena ia sedang kesusahan buat nenangin Dejhan" ucap Aksa sambil duduk di samping Zaiyden dan Zaiyden hanya berdehem.

"Katanya Zaiy udah pergi?" Tanya Aksa membuat Zaiyden mengangguk.

"Kita akan cari rekan yang lain" ucap Zaiyden membuat Aksa terdiam.

"Tapi bumi itu bulat dan luas jadi pasti susah buat ketemunya" ucap Aksa membuat Zaiyden melirik ke arahnya.

"Gw tahu mereka dimana, lu tahu di sekolah gw ada anak yang namanya Nova dan Novi mereka Vano dan Vani" ucap Zaiyden membuat Aksa terkejut karena begitu mudah menemukan rekan-rekannya.

"Kalau Saskia dia berada di Bandung bersama dengan keluarga tubuh yang ia tempati kalau ga salah namanya Rey" ucap Zaiyden membuat Aksa heran.

"Rey?" Tanya Aksa membantu Zaiyden mengangguk.

"Dia jadi cowok sekarang" ucap Zaiyden dengan santai.

"APA!!!" Teriak Aksa membuat kedua orang yang lain tutup telinga.

"Keinginan selama ini, ia mencapai keinginannya untuk menjadi pria" ucap Aksa sambil mengingat perjuangan Saskia yang ingin memiliki tubuh laki-laki.

Mereka berbincang banyak hal sampe melupakan Rangga yang memerhatikan mereka.

"Lu tahu ga kalau Vano dan Vani memiliki kemampuan juga" ucap Zaiyden dengan menatap serius.

"Kemampuan apa tuh?" Tanya Aksa.

"Mereka bisa melakukan telepati tapi jika ingin membaca pikiran orang lain mereka harus berpegangan tangan, lalu dia tidak bisa membaca pikiran gw dan seseorang" ucap Zaiyden sambil menatap langit yang mulai cerah.

Mata Aksa berbinar membuat ia terlihat lucu tapi tetap lucu Zaiyden bagi Rangga.

Setelah itu mereka berpisah di karenakan mereka akan sekolah.

"Sampai ketemu lagi bos" ucap Aksa sambil melambaikan tangannya dan pergi.

Zaiyden membalas dengan melambaikan tangannya dan memegang tangan Rangga dan pergi.

"Dah yok pulang" ucap Zaiyden dan Rangga hanya mengikutinya sambil menatap tangan Zaiyden yang memegang tangannya dan tersenyum.

Setelah hal itu mereka kembali ke rumah keluarga Zaiy dengan Zaiyden dan Rangga mandi bersama.

Author: jangan sok polos deh ya.

Transmigrasi ZaiydenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang