Chapter 16

464 47 1
                                    

Zaiyden bangun pagi dan joging sambil menunggu waktu sekolah.

Saat sedang lari Zaiyden tidak sengaja melihat rumah yang diisi oleh banyak hantu yang kuat, ia menatapnya sebentar dan kembali lari.

Zaiyden melewati rumah itu dan melihat sebuah naga yang terbang mengitari tempat itu, ia berhenti dan menatap tempat itu.

Ia penasaran dan masuk kedalam, ia berjalan dan melihat banyak hantu yang mendekati dirinya, ia hanya diam dan menatap apa yang mereka lakukan.

"Tolong, tolong jangan gusur tempat ini...... Hiks tuanku, ini tempat yang penting untuk tuanku" ucap mereka dan Zaiyden terdiam mendengar itu, lalu naga yang terbang tadi mendekatinya.

"Tolong aku mohon tolong kami, jika anda mau anda dapat memiliki rumah ini berserta tempat rahasianya, kami mohon tolong kami" ucapnya dan Zaiyden berpikir.

"Bisakah aku memikirkannya dulu" ucap Zaiyden sambil memikirkan cara menolongnya.

"Baik" ucap mereka dan Zaiyden tersenyum, ia sekarang suka membantu mereka para hantu.

"Aku pergi dulu, jika aku menemukan caranya.... Aku akan menolong kalian" ucap Zaiyden lalu pergi dari tempat itu, ia pulang dan mandi lalu memanaskan masakan yang dibuat Claris. Ia memakannya dan membawanya untuk makan nanti di sekolah.










Zaiyden masuk dan melihat Ian lalu memberikan makanan yang ia bawa tadi.

"Bagaimana dengan masakan Claris" tanya Zaiyden dan Ian menatapnya.

"Enak, tapi kenapa makanan ini mirip dengannya" ucap Ian sambil memakan makanannya.

"Sisa buatan Claris, aku cuma memanaskannya" ucap Zaiyden dan Ian mengangguk mengerti.

"Kau ternyata suka bicara" ucapnya dan Zaiyden terdiam.

"Hahaha..... Lakukan saja apa yang menurutmu nyaman, aku tidak akan mempersalahkannya" ucap Ian dan Zaiyden mengangguk mengerti, lalu Zaiyden pergi ke tempat duduknya.







"Yo Zaiy!!" Ucap Aksa dan Zaiyden menatapnya, Aksa tersenyum lebar.

"Kita akan pindah ke kelas Nova dan Novi" ucap Zaiyden dan Ian yang mendengar itu membulatkan matanya lalu berjalan keduanya.

Brak

"Gue ikut juga" ucap Ian membuat Aksa menatap aneh pria yang seenaknya masuk kedalam pembicaraan.

"Temen-temen gue ada di kelas itu" ucapnya dan akhirnya Aksa mengerti, lalu mereka berjalan ke ruang kaspek.








"Baiklah anak-anak ada yang pindah ke kelas kita, silahkan masuk dan perkenalkan diri kalian" ucap sang guru, semua orang yang pindah masuk.

"Senang bertemu dengan kalian, namaku Aksa"

"Zaiyden"

"Ian"

"Rangga, ketos"

"Farel, ketua besket"

"Tristan, ketua sepak bola"

"Rio, ketua tekondo"

"Nino, ketua pencak silat"

Mereka sudah pasrah dengan para pria kebanyakan dingin itu.

"Silahkan duduk di tempat yang kosong" ucap sang guru dan mereka kebanyakan saling berebutan duduk bersama Aksa kecuali Rangga yang duduk bersama Zaiyden, Vani yang duduk bersama dengan Ian, sedang orang yang mereka direbutkan duduk bersama pacarnya yaitu Nova.

"Va, Sa, bantu gue nanti" ucap Zaiyden dan mereka berdua menatap Zaiyden, orang-orang yang ribut juga berhenti.

"Bantu apaan" ucap Nova dan Aksa hanya menatapnya, untuk apa ngomong kalau Nova bisa menggantikannya.

Transmigrasi ZaiydenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang