Pada akhirnya mereka meninggalkan Zaiyden dan Vina. Mereka berpikir tentang Zaiyden yang akan di marahi oleh Vina, tapi nyatanya Zaiyden dan Vina saling mengobrol tanpa memedulikan kejadian tadi.
Zaiyden menjelaskan tentang kekuatannya yang tersegel. Vina mengangguk mengerti lalu mengajarkan Zaiyden semua sihir yang ia bisa. Untuk seterusnya dirinya hanya bisa mengikuti yang di tulis di buku.
Zaiyden berjalan bersama dengan Vina. Mereka pergi karena acara sebentar lagi di mulai. Zaiyden membaca buku setelah sampai dan duduk di tempat khusus untuk keluar Argantara.
Sedangkan yang lain duduk sesuai dengan keluarga mereka masing-masing. Zaiyden membaca buku tanpa memedulikan keluarga yang menatapnya.
Seseorang dari kejauhan menatap keluarga Argantara. Lalu di kejauhan lagi terlihat seseorang yang menatap tempat acara itu dengan senyum yang menyeramkan.
Zaiyden sudah memahami tentang semua sihir, menutup buku itu dan menyimpannya. Zaiyden yang tidak memiliki kegiatan menatap tamu yang baru datang. Acara dimulai dengan semua keluarga Argantara naik keatas panggung termasuk Zaiyden.
Sang ayah memberikan sambutan dan yang lainnya diam. Zaiyden menatap ke arah depan lalu ia melihat beberapa orang yang mencurigakan. Zaiyden mengatakan beberapa hal lewat telepati. Aksa dan Vina bergerak cepat ke arah yang di tunjukkan Zaiyden.
Vina dan Aksa pergi mencari orang-orang yang terlihat mencurigakan. Tapi mereka tidak menemukannya, mereka terus mencari.
Karena tidak menemukan itu mereka mencari keluar tapi tidak ada siapapun, saat ingin masuk mereka terhempas oleh sebuah ledakan. Untung saja Vina yang menyadari itu dan bergerak cepat melindungi Aksa.
Beberapa saat yang lalu, Di tempat acara
Setelah selesai memberikan sambutan. Mereka turun dan terlihat banyak orang yang mengelilingi mereka kecuali Zaiyden. Mereka tahu seberapa besar keluarga itu membenci Zaiyden, sehingga akhirnya mereka ikut mengabaikan Zaiyden.
Zaiyden tidak peduli dan ingin menyusul Aksa dan Vina yang lama. Saat ingin keluar lampu di tempat itu padam. Zaiyden melihat kedepan, terlihat sebuah layar yang bersinar di sana.
Zaiyden menatap Rangga yang berjalan kearahnya, lalu mereka sama-sama melihat ke sebuah layar.
Bruk
Bruk
Dua orang tiba-tiba tergeletak dengan darah yang mengalir di kepalanya. Zaiyden melihat sekitar lalu terlihat sebuah cahaya. Zaiyden dengan cepat menarik tubuh sang ayah tapi tembakan itu berhasil mengenai tamu.
"Nova Novi, serang mereka" ucap Zaiyden membuat mereka mengangguk.
Nova dan Novi mengambil sebuah pisau yang seharusnya dipakai untuk memotong daging. Mereka mendekati penembak itu, tapi dengan mudahnya mereka menghindar Serang dari si penembak.
Nova dan Novi mendekat dan menyerang penembak itu. Keluarga Atmaja terkejut dengan apa yang dilakukan bungsu mereka. Di sisi lain keduanya menikmati ketakutan dari penembak itu.
"Lihat Novi, dia ketakutan" ucap Nova sambil tersenyum, dia menikmati ketakutan dari musuhnya.
"Aku tahu, sekarang kita bawa nih orang ke bos" ucap Novi, Nova langsung membawa pria itu. Mereka berjalan dengan santai, membuat yang lain cengoh.
"Buat dia bersujud" ucap Zaiyden membuat mereka mengangguk mengerti. Mereka langsung mensujudkan pria itu, pria itu menatap kesal Zaiyden.
"Hanya seorang anak yang diabaikan keberadaannya" ucap pria itu membuat para Argantara terdiam. Nova dan Novi tersenyum karena kebodohan pria itu. Zaiyden duduk dan menatap datar pria bodoh didepannya itu.
"Nova seperti biasa, buat dia kesakitan. Jika kamu mencari sesuatu agar dia kesakitan. Lihat ada jus lemon di sana, kau bisa memakainya" ucap Zaiyden membuat Nova mengangguk sambil tersenyum lebar.
"Aksa dimana ya? Dia juga paling suka yang begini" ucap Nova membuat Zaiyden menggunakan kekuatan matanya.
Zaiyden mencari keberadaan keduanya. Zaiyden menemukan keduanya yang turun, ia mengerti kalau mereka tidak menemukannya. Saat keduanya ingin masuk dan Zaiyden juga sama ingin menutup kemampuannya.
Duar
Zaiyden dikejutkan dengan ledakan tersebut termasuk yang lainnya. Zaiyden melihat apa yang terjadi kepada, kedua orang tersebut. Ia bersyukur kalau mereka selamat.
Zaiyden berdiri dan berjalan ke sisi bangunan. Dia menatap ke bawah lalu mengatakan sesuatu kepada mereka tentang ledakan dilantai satu.
Mereka panik dan Zaiyden berusaha menenangkan mereka. Saat sedang menenangkan mereka dikejutkan dengan satu lagi yang tubuhnya tumbang. Zaiyden menatap dari kejauhan, terlihat dua belas sniper.
“Lucas gunakan dinding pelindung”
Zaiyden menatap Lucas yang mengangguk mengerti. Zaiyden menatap Nova dan Novi, lalu menggunakan bahasa isyarat mereka. Keduanya tersenyum lalu mengangguk mengerti.
Keduanya menatap sebuah tas besar yang berisi senjata. Keduanya tersenyum lalu memberikan Senjata itu ke Zaiyden.
“Lucas bantu kembar yang tadi keluar dari gedung” titah Zaiyden dan Lucas membawa mereka.
Mereka menatap Zaiyden yang menatap kepergian mereka.
"Ikat dia" titah Zaiyden membuat satu orang mengerti lalu mengikat pria yang tadi menembak.
Zaiyden kembali memeriksa musuh-musuhnya. Ia juga menatap sekitar, banyak orang yang menatap gedung karena ledakan tadi. Lalu menggunakan kekuatan matanya, terlihat Aksa dan Vina yang berlari ke arah gedung itu. Ia mengerti apa rencana Lucas.
Zaiyden menyengir sambil menunggu Aksa dan Vina yang naik ke lantai lima.
Dor
Dor
Dor
Dor
Dor
Lima tembakan terdengar oleh mereka bertepatan dengan kedua orang tadi naik ke lantai lima. Zaiyden tersenyum ketika semua musuh itu panik.
"Kenapa kau hebat dalam menggunakan senjata api" tanya pria yang tadi tertangkap.
"Entahlah" jawab Zaiyden masih fokus terhadap mereka.
Dor
Dor
Dua orang yang tiba-tiba berdiri tertembak, tidak ada yang bergerak lagi.
"Kau tahu tujuh temanmu sudah mati, mereka tertembak tepat di kepala mereka" ucap Zaiyden sambil menunjuk kearah kepalanya.
"Lalu tersisa lima lagi dan mereka akan merasakan rasa sakit yang sama sepertimu" ucap Zaiyden dengan seringainya.
Zaiyden kembali fokus dan sekarang kelimanya melawan Aksa dan Vina, Aksa membuat pingsan satu. Lalu keempat lainnya adalah Vina.
“Vina bawa mereka yang pingsan dan mayat di atas, kau terbang dari gedung itu. Lucas buat orang-orang tidak melihat ke atas, jangan lupa buka pelindungnya”
“Baik”
Vina membawa mereka termasuk mayat-mayat yang diatas dan menyuruh Aksa untuk tetap tenang. Setelah itu Lucas membuat sebuah tengkorak di tengah api membuat banyak orang lebih memilih memfoto kejadian aneh itu.
Vina terbang dengan menggunakan sihir telekinesi. Vina terbang dan mendarat tepat di depan Zaiyden.
"Saya sudah membawa mereka" ucap Vina sambil bersujud, Zaiyden menatap Aksa yang terlihat kesal lalu Nova dan Novi yang cemberut.
Keduanya sudah ada dari tadi.
"Bagaimana kalau kalian yang melakukanya" ucap Zaiyden membuat ketiganya semangat.
Mereka menyiksa mereka dengan sangat kejam dan tentunya menyakitkan. Semua orang penasaran karena Zaiyden membuat sebuah penghalang. Tapi suaranya terdengar karena dia tidak berniat menyembunyikan apa yang terjadi.
TBC
Terima kasih sudah membaca, jangan lupa tinggalkan jejak kalian di sini.
Ngomong-ngomong mereka itu sama-sama menginginkan menyiksa orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Zaiyden
RandomTerinspirasi dari Cerita Wattpad yang dibuat oleh orang lain. Bercerita tentang Seorang Mafia dan CEO yang terkenal bernama Zaiyden. Zaiyden Mafia yang ditakuti semua orang dan CEO yang paling dihormati oleh bawahan. Karena dirinya yang sudah bosan...