Chapter 9

1.3K 88 5
                                    

Intinya gaya tulisan berubah dan aku malas merevisi Chapter sebelumnya.

Setelah Zaiyden mengganti baju, ia keluar dan melihat pemandangan yang wow.

Dimana Rangga sedang melihat sebuah handphone dengan sebuah kacamata dengan wajahnya yang serius itu.

"Lu tahu ga, dia emang ganteng" ucap Zaiy.

Zaiyden menatap ke arah Zaiy yang berada di sampingnya dengan wajah yang tersenyum tulus.

Ia melihat ke Rangga yang bahkan tidak menyadari dirinya.

"Jangan terlalu fokus nanti sakit" ucap Zaiyden dengan wajah datarnya.

Rangga melihat Zaiyden dan mengelus rambut Zaiyden.

'Gw iri tapi bagaimana lagi' pikir Zaiy.

Zaiyden yang mendapatkan elus-an itu melirik ke Zaiy yang tersenyum dengan kesedihan yang terpancar.

"Zaiy main yuk" ucap Jan.

"Ayok kita nongkrong di pohon, aku pergi dulu Zaiyden. Bye" ucap Zaiy berpamit ke Zaiyden.

'lu juga harus bahagia, ngomong-ngomong ke ada yang dilupakan gitu' pikir Zaiyden

"Ada apa Zaiy" tanya Rangga yang khawatir dengan perubahan ekspresi di wajah Zaiyden.

"Ga papa" ucap Zaiyden.

"Gw mau tidur minggir" lanjut Zaiyden dengan mengusir Rangga dari tempat tidur kesayangannya itu.

Zaiyden tidur dengan membelakangi Rangga dan membuat Rangga memiliki ide yang cemerlang.

Rangga berbaring dengan posisi yang menghadap Zaiyden dan memeluknya dari belakang lalu dengan sedikit jail dia mengecup Zaiyden.

Namun tidak ada pergerakan dari sang empu dan membuat ia tidur dengan posisi yang sama.

Sedangkan Zaiyden yang masih sadar hanya terdiam dan merasakan ada perasaan aneh.

Di sisi lain

"Gw harap Zaiyden lupa tentang apa yang gw bilang, gw ga mau dia tahu kalau adiknya bukan manusia biasa" ucap Zaiy dengan nada sedih.

Di sisi lain

"Kakak harus bahagia" ucap seorang wanita.

"Tuan apa anda akan tidur lagi" suara yang ada di kepala wanita tersebut.

"Kau tahu selama ini aku sudah mencari jiwa orang yang sudah mati di dunia itu tapi itu hanya beberapa orang yang selamat dan aku membawa mereka ke dalam novel, kau tahu semua itu menghabiskan banyak tenaga dan waktunya istirahat, kau lindungi kak Za" ucap dia wanita tersebut.

"Baik" sahut suara tersebut.

Di sisi lain

"Dimana lagi gw" ucap Zaiyden yang frustasi karena dia pasti akan berada di tempat lain.

Kini Zaiyden berada di sebuah kereta.

"Ini dimana sih" ucap Zaiyden yang masih pusing.

Zaiyden menelusuri tempat tersebut dan menemukan seorang anak laki-laki yang sedang tertidur.

"Kamu?" Ucap Zaiyden dengan nada yang lembut.

"Jadi kau kakak dari orang yang akan menggantikan ku" ucap anak tersebut.

"Kakak?" Ucap Zaiyden dengan penuh tanda tanya.

"Maaf sepertinya adik perempuanmu harus menderita karena kita berdua" ucap anak tersebut dengan wajah penuh rasa bersalah.

"Apa yang kau katakan" ucap Zaiyden to the point.

"Kita akan bertemu di dunia nyata, temui aku di stasiun****. Namaku Kim Dokja, kau harus mengingat namaku" ucap anak bernama Kim Dokja itu.

(Aku membuat karakter ini demi memuaskan keinginan ku sendiri, yang baca Omniscient Reader Viwpoint pasti tahu siapa Kim Dokja)

Sebuah tulisan muncul dihadapan mereka dan memperlihatkan sebuah bacaan yang pernah Zaiyden baca.

"Novel Love Garcia" ucap Zaiyden tanpa sadar Kim Dokja tersenyum.

"Kau benar, sebenarnya aku tidak terlalu suka genre Romansa ini tapi aku dipaksa oleh adikmu yang berhasil mencapai ke sini" ucap Kim Dokja dengan mengingat pertemuan pertama mereka.

"Pendampingku bernama Yoo Jonghyuk, jika ada masalah kau dapat meminta bantuan pada kami" ucap Kim Dokja dengan mengajarkan beberapa hal pada Zaiyden.

Zaiyden mengerti bahwa dunia itu tercipta dari dua dunia yaitu dunia ORV dan Love Garcia.

Karena itu dunia itu menjadi dunia ber-genre fantasi dan romansa.

Bukan hanya itu, beberapa hari lagi akan ada sebuah sistem seperti di ORV.

Lalu hanya beberapa orang saja yang mempunyai sistem itu seperti kemampuan di Love Garcia.

Ia belajar bagaimana menggunakan coin bukan hanya Dokja berkata"Coinmu tak terbatas jadi tidak perlu khawatir" dengan nada seperti guru yang mengajar muridnya ia berkata"Tapi ingat kau tetap harus menjalankan misi karena jika tidak, ada hukum yang menanti".

Dokja juga mengajarkannya cara menggunakan sistem seperti tokoh dan item yang terjual di tokoh itu.

"Oh iya aku lupa mengatakannya, yang akan mempunyai sistem kebanyakan 1% dari 100% adalah orang yang tidak memiliki hubungan denganmu tapi 15% dari 100% yang memiliki hubungan mau teman atau musuh dan sisanya adalah bawahan mu, kau perlu ingat bahwa rekan-rekanku juga semua memiliki sistem dan mereka sangat kuat. Kau hanya perlu mengatakan Kim Dokja maka mereka akan menjadi temanmu tapi ingat berhati-hati pada musuh apalagi musuhku" ucap Dokja dengan nada jail.

"Itu artinya aku tidak boleh sembarang menyebut namamu" ucap Zaiyden dengan nada malas.

Dokja tersenyum dan pergi dari tempat itu meninggalkan Zaiyden yang bingung dengan cara bagaimana dia keluar dari tempat itu.

Di luar kesadaran Zaiyden.

Brak

Suara pintu terbuka dengan sangat tidak elitnya.

Suara tersebut membuat salah satu dari dua adam terbangun dan itu adalah Rangga.

"Berisik" ucap Rangga menatap tajam orang yang membangunkannya dari tidur yang damai dengan memeluk sang kekasih.

"Eh! Pak KETOS" ucap pria itu dengan nada panik.

Itu adalah adik dari Zaiy yang bernama Reva.

Sedangkan Rangga tidak peduli dengan orang yang sedang panik itu dan tengah membangunkan Zaiy.

Zaiy yang tidak bangun membuat Rangga menggunakan berbagai trik dari yang romantis menjadi trik jail.

Tapi itu semua gagal, hingga ia membawa kekasihnya itu ke dalam kamar mandi dan di ikuti oleh Reva.

Setelah itu Rangga membuka keran air dan membawa air lalu meminta Reva untuk menyiram dia bersama dengan Zaiy.

Tapi tetap tidak bangun membuat keduanya panik dan membangunkan Zaiy.

Transmigrasi ZaiydenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang